Selasa, 10 Juni 2014

ARTHROPODA




LAPORAN PRAKTIKUM VII
ZOOLOGI INVERTEBRATA
( ABKC 2201 )

ARTHROPODA

Dosen Pembimbing :
Drs. Bunda Halang, MT
Mahruddin, S.Pd, M.Pd
Maulana Khalid Riefani, S.Si., M.Sc.

Asisten :
Muhammad Lutvi Ansari
Nur Izzati Afifah

Oleh :
Noor Laila
(A1C213094)
Kelompok 3A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
APRIL
2014

PRAKTIKUM VII

Topik               :  ARTHROPODA
Tujuan             :  Mengenal ciri-ciri umum phylum Arthropoda dan membedakan
                           kelompok-kelompok utama Arthropoda.
Hari/ tanggal   :  Kamis/ 17 April 2014
Tempat            :  Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin
 


I.             ALAT DAN BAHAN
Alat :
1.      Lup
2.      Cawan petri
3.      Bak paraffin
4.      Kapas.
5.      Baki
Bahan :
1.      Ether (obat bius)
2.      Udang galah (Cambarus viridis)
3.      Belangkas (Limulus sp.)
4.      Lipan (Scolopendra morsitans)
5.      Kaki seribu ( Julus virgatus)
6.      Kecoa (Periplaneta americana)

II.          CARA KERJA
1.      Menyiapkan alat dan bahan.
2.      Jika hewan yang tersedia masih hidup, sebaiknya hewan tersebut dimatikan terlebih dahulu. Memberikan eter (obat bius) pada lipan, kaki seribu dan kecoa agar mempermudah dalam mengamati morfologinya.
Meletakkan lipas, lipan, kecoa pada cawan petri lalu memberikan obat bius dengan menggunakan kapas.
3.      Mengamati satu persatu hewan yang tersedia. Membuat gambar sketsa (bukan lukisan) pada hewan yang kita amati dengan embelan yang tampak
a.       Belangkas, laba-laba, lipan, kaki seribu, dan lipas mengamatinya dari arah dorsal.
b.      Udang mengamatinya dari arah lateral.
4.      Menentukan kelas-kelas hewan yang diamati dengan kunci mengidentifikasi Arthropoda.

III.             TEORI DASAR
Arthropoda merupakan filum terbesar dalam kerajaan Animalia. Dari sekitar 1.250.000 spesies hewan yang telah dikenal dan dideskripsikan, 1.000.000 diantaranya adalah Arthropoda. Dengan demikian, filum ini mencakup sekitar 80 % dari semua jenis hewan yang telah dikenal saat ini. Ini menggambarkan bahwa filum ini merupakan kelompok hewan yang paling berhasil menghuni planet bumi.
Sebagai hasil dari daya adaptasi yang tinggi, Arthropoda telah menyebar ke seluruh bagian bumi, baik daratan maupun perairan, yang suhunya diatas titik beku dalam jangka waktu yang cukup lama untuk memmungkinkan perkembangbiakan. Karena itu, anggota filum ini amat mudah dijumpai di darat, perairan tawar, maupun laut. Selain itu, filum Arthropoda juga mencakup satu-satunya kelompok hewan invertebrata yang dapat terbang. Arthropoda merupakan hewan tubuhnya bersegmen-segmen. Ada tiga ciri khas Arthropoda yang dapat dilihat dari luar. Pertama adalah embelan yang berbuku-buku yang muncul berpasangan dari sebagian atau semua segmen tubuh. Yang kedua adalah organisasi segmen-segmen ke dalam bagian-bagian tubuh yang disebut tagmata (tunggal :tagma). Yang ketiga adalah kutikula yang disekresikan oleh epidermis, yang menyelubungi tubuh dan biasanya membentuk eksoskeleton yang keras kecuali di bagian-bagian tubuh yang perlu lentur.
Kutikula secara berkala diganti, dalam proses ganti kulit, untuk memungkinkan pertumbuhan. Tadinya Arthropoda yang ada saat ini dikelompokkan kedalam dua subfilum : Chelicerata dan Mandibulata, ditambah dengan subfilum Trilobita yang telah punah. Namun belakangan ini, banyak zoologiwan yang berpendapat bahwa sebenarnya Arthropoda tergolong kedalam empat subfilum : Trilobita, Chelicerata, Crustacea, dan Uniramia. Didalam subfilum Unimaria tercakup kelas Chilopoda, Diplopoda, Pauropoda, Symphyla, yang semuanya tadinya termasuk dalam kelas Myriapoda, dan kelas Insecta.
Ciri-ciri umum dari Arthropoda ialah :
1.      Mempunyai appendage yang beruas.
2.      Tubuhnya bilateral simetris terdiri atas sejumlah ruas-ruas.
3.      Tubuh dibungkus oleh zat chitine, sehingga merupakan eksoskleton (rangka luar).
4.      Biasanya ruas-ruas terdapat bagian-bagian yang tidak berchitine, sehingga ruas-ruas tersebut mudah digerakkan.
5.      Sistem syaraf tangga tali.
6.      Coelom pada hewan dewasa adalah kecil dan merupakan suatu rongga berisi darah dan disebut haemocoel.
Sedangkan ciri-ciri khusus dari phylum Arthropoda yang dapat dilihat dari luar, yaitu :
1.      Ada embelan yang berbuku-buku yang muncul berpasangan dari sebagian atau semua segmen tubuh
2.      Ada organisasi segmen-segmen ke dalam bagian-bagian tubuh yang disebut tagmata
3.      Ada kutikula yang disekresikan oleh epidermis yang menyelubungi tubuh yang membentuk endoskeleton
Klasifikasi Arthropoda terbagi menjadi 8 Kelas yaitu sebagai berikut:
1.      Kelas Crustacea, contoh : Udang.
2.      Kelas Onychophora, contoh : Peripatus.
3.      Kelas Chilopoda, contoh : Kelabang.
4.      Kelas Diplopoda, contoh : Kelemayar.
5.      Kelas Insecta (Hexapoda), contoh : Belalang.
6.      Kelas Arachnoidea, contoh : Laba-laba.
7.      Kelas Pauropoda, contoh : Pauropus.
8.      Kelas Symphyla, contoh : Scutigerella.
            Phylum Arthropoda ini dibagi menjadi 3 sub filum yaitu Mandibulata, Onychopora dan Chelicerata. Sub filum Mandibulata terbagi lagi menjadi 6 kelas yaitu Crustacea, Insecta, Chilipoda, Diplopoda, Pauropoda dan Symphyla.
            Ciri-ciri umum dari kelas Crustacea yaitu habitatnya di danau, air tawar, kolam dan sungai. Tubuhnya terdiri dari cephalothorax dan abdomen serta bersegmen. Kerangka luarnya dari zat kitin dan ciri yang terakhir yaitu makanan pokoknya berupa zat organik hidup dan zat yang busuk. Ciri dari kelas Insecta yaitu mulutnya terdiri dari 3 bagian yaitu mandibula, maksilla dan labium. Tubuhnya terdiri atas kepala, thorax dan abdomen. Mempunyai sepasang antenna dan biasanya terdiri dari 2 pasang sayap. Yang terakhir yaitu thoraxnya terdiri atas 3 pasang kaki. Ciri dari kelas Chilopoda yaitu terdiri dari 15-173 segmen. Tubuhnya rata, dorsal ventral dan memiliki maxillipedes. Antenanya panjang dengan 12 segmen. Ciri dari kelas Diplopoda yaitu habitatnya di darat dan bernapas dengan trakea. Makanan pokoknya berupa sayuran yang membusuk. Sistem ekskresinya berupa pembuluh malpighi. Ciri umum dari Pauropoda yaitu habitatnya di darat dengan tubuh terdiri dari 12 segmen. Tidak memilki alat pernapasan khusus. Makanan pokoknya berupa binatang kecil dan sayuran. Panjang tubuhnya lebih kecil dari 2 mm. Ciri-ciri umum dari kelas Symphyla yaitu habitatnya di tempat yang basah dengan tubuhnya yang bersegmen. Makanan pokoknya berupa sayuran yang membusuk. Panjang tubuhnya bervariasi antara 2,8-6 mm.
            Sub filum dari Onychopora hanya terdiri dari satu kelas yaitu kelas Onychopora. Ciri-ciri umum dari kelas ini yaitu hidupnya dalam batu karang, kulit kayu, tempat yang lembab serta aktif di malam hari.  Mempunyai kelenjar sebagai pelindung dan bergerak perlahan dengan kaki. Antena dari hewan ini sensitif.
            Sub filum dari Chelicerata terdiri dari 5 kelas yaitu Merostomata, Arachnida, Pycnogonida, Tardigrada dan Pentastomida. Kelas Merostomata mempunyai ciri-ciri yaitu tubuhnya terdiri dari chephalothorax dan bernafas dengan insang. Memiliki 6 pasang laminate. Tidak bergerak dengan anggota tubuh. Memilki terminal segmen tanpa sebuah caudal.
            Ciri dari kelas Arachnida yaitu tubuhnya terdiri dari chelicerae, cephalothorax dan perut. Bernapas dengan trakea dan paru-paru dan tidak memilki antena dan rahang sejati. Kelas Pycnogonida ciri-cirinya yaitu hidup di laut serta perkawinannya terpisah san cephalothorax dan perut mengalami reduksi. Ciri-ciri dari kelas tardigrada yaitu hidup di lumut, air hangat dan air garam. Tubuhnya terdiri dari 4 segmen dan tidak mempunyai sistem pernapasan, sirkulasi dan ekskresi tetapi terdapat sistem saraf. Yang terakhir yaitu perkembangbiakannya terpisah. Ciri dari kelas Pentastomida yaitu hidup di darat dengan tubuh yang tidak memiliki segmen tetapi memilki dinding. Sistem pernapasannya tidak ada dan juga sistem sirkulasi dan ekskresi. Perkembangbiakannya terpisah.



TABEL PENGAMATAN
No
PEMBEDA
SPESIES
Udang Galah
Belangkas
Lipan
Kaki Seribu
Kecoa
1
Jumlah kaki
K.Renang= 5psg
K.Jalan= 5 psg
K.Penjepit= 2 psg
5 pasang
1 ruas= 1 pasang
1 ruas= 1 pasang
3 pasang
2
Fungsi kaki
Berenang, Penjepit, Berjalam
Berjalan
Berjalan
Berjalan
Berjalan
3
Habitat
Laut
Laut
Bebatuan
Tanah Basah
Di daratan
4
Tubuh
Dilindungi Kutikula
Seperti Tapal Kuda
Berbuku-buku, Beruas
Berbuku-buku, Beruas
Pipih, Tipis, Bersayap
5
Ciri Khas
Memiliki Capit
Memiliki cangkang yang sangat keras (kutikula)
Beracun
Dapat Menggulung
Bersayap



V.                ANALISIS DATA
1)      Belangkas (Limulus polycephalus)
Klasifikasi       :
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Arthropoda
Sub phylum     : Chelicerata
Classis             : Merostomata
Ordo                : Xiphosura
Family             : Limulidae
Genus              : Limulus
Spesies            : Limulus polyphemus
(Menurut Hegner, 1968)
Belangkas atau Limulus sp merupakan hewan laut yang habitatnya adalah pada pantai-pantai daerah yang tropis maupun yang subtropik. Hewan ini adalah merupakan salah ordo dari Xiphosura yang masih muda, tidak memiliki pembuluh malphigi tapi memiliki insang. Hewan ini juga memiliki alat respirasi tambahan yang memungkinkan dirinya untuk bernapas di luar air. Sedangkan untuk berjalan, hewan ini hanya memiliki kaki pendek. Hewan ini biasanya aktif pada malam hari, suka menguburkan dirinya dalam pasir yang basah. Memiliki karapaks yang menutupi prosoma berbentuk sepatu kuda, cembung berwarna coklat tua dan tidak bersegmen. Selubung (parsial) abdomen segi enam lebar, dengan sepasang duri-duri yang lateral pendek.
Belangkas tidak mempunyai antena, letak kakinya terdapat pada thorax berjumlah 5 pasang dan jumlah tagmata 2 buah. Pada thorax terdapat dua mata majemuk lateral dan dua mata sederhana tengah. Terdiri atas 150-200 daun yang bersifat pembuluh darah untuk respirasi. Belangkas termasuk hewan penusuk dan berduri.
 

2)      Udang galah (Cambarus viridis)

Klasifikasi       :

Kingdom         : Animalia
Pylum              : Arthropoda
Classis             : Crustaceae
Ordo                : Decapoda
Family             : Penapidae
Genus              : Cambarus
Spesies            : Cambarus viridis
(Menurut Hegner, 1968)
            Abdomen umumnya terdiri atas 6 ruas atau segmen yang diakhiri dengan bagian terminal yang disebut dengan telson. Pada udang terdapat 4 pasang kaki rengan yang beberapa di antaranya telah mengalami modifikasi. Cambarus viridis atau yang lebih di kenal dengan nama udang galah, habitatnya adalah pada air tawar, danau atau di dalam kolam. Tubuh sebelah luar terdapat kutikula yang tersusun oleh pectin dan garam-garam mineral.  Exo-skeleton membagi tubuh menjadi dua bagian yaitu bagian anterior yang disebut dengan cephalothorax, dan bagian anterior yang terdiri dari buku-buku yang disebut dengan abdomen. Struktur buku terdiri atas plat (lembaran) dorsal yang kompleks yang disebut dengan tergum. Cephalothorax terdiri atas 13 ruas yang menjadi satu. Bagian ini disebut dengan carapae. Bagian cara pae yang mencuat di sebut dengan prostomium atau rostrum.   
a.       Sistem pencernaan
Alat pencernaan makanan terdiri atas : mulut, oesophagus, lambung yang terdiri dari cardiac dan pylorus, usus dan anus. Makanan udang terutama adalah hewan-hewan akuatis yang kecil-kecil, tetapi juga bahan organis busuk. Mulutnya di kelilingi oleh beberapa pasang alat tambahan yang disebut alat-alat mulut. Dari mulut berlanjut ke oesophagus, lambung yang terdiri dari bagian hardiak dan bagian pilorik, terus ke usus dan anus.
Lambung kardiak mengandung alat-alat penggerus makanan. Kelenjar digesti (kelenjar hepatic) mengeluarkan secret enzimatis ke dalam lambung pilorik.
b.      Sistem respirasi
Insang berbulu (insang dalam) bertaut pada segmen basal dari maksiliped kedua dan ketiga, dan bertaut pula pada empat kaki untuk berjalan yang pertama. Barisan insang kedua dan ketiga (pada beberapa jenis, antara lain Astacus sp) bertaut dengan insang luar. Insang-insang dalam itu teredam dalam air dalam ruang insang (ruang di sebelah bawah tiap karapase). Insang-insang itu mengendung pembuluh-pembuluh darah. Aliran air dalam ruang insang itu terjamin oleh adanya “ember” air yang meerupakan cabang dari maksila kedua.
c.       Sistem sirkulasi
Darah mempunyai cairan yang tidak berwarna dan mengandung sel amoeboid dengan corpuscular. Jantung terdapat di sebelah dorsal, adlam sebuah pericardium. Darah memasuki jantung melalui 3 pasang ostium, yaitu lubang-lubang bentuk valvuler (berklep). Darah itu dipompa ke luar melalui 7 buah arteri, yang mengeluarkan isinya ke dalam ruang-ruang terbuka yang di sebut sinus. Sinus-sinus itu mengelirkan darah ke dalam kapiler-kapiler insang, dan dari kapiler-kepiler tersebut darah memasuki jantung melalui pericardium.
d.      Sistem ekskresi
Terdiri atas dua buah kelenjat hijau yang membuat cairan berwarna hijau, strukturnya seperti nefridium dan terbuka pada dasar antena-antena.
e.       Sistem syaraf
Pada udang terdapat “otak” di sebelah dorsal, dengan dua buah pengubung sirkumesofageal, dan sebuah rantai ganglion-ganglion disebelah ventral. ganglion ventral pertama besar, berhubungan dengan beberapa persatuang ganglion. Syaraf bercabang dari otak dan korda ventral.
f.       Sistem indera
Perasa sentuhan dan perasa kimia (pembau dan peraba) pada hewan ini sangat kuat, dan organ-organnya terdapat pada alat-alat tambahan anterior.
Ada 2 buah mata majemuk yang tersusn dari banyak unit optik yang di sebut ommatidium. Tiap mata majemuk itu terdapat paad sebuah tangkai. Organ keseimbanga, statokis terdapat pada dasar antenul-antenul.
g.      Sistem reproduksi dan perkembangan
Kelamin terpisah (diesius). Baik testis maupun ovarium bilobat. Testis melepaskan sperma ke dalam duktus spermatikus terus ke pori-pori yang terdapat pada dasar pasangan kaki untuk berjalan yang kelima. Oviduk melepaskan telur dari ovarium ke lubang-lubang pada dasar pasangan kaki untuk berjalan yang ketiga. Stadium embrional diselesaikan ketika telur masih bertaut dengan “swimmeret-swimmeret” hewan betina. Bahkan larva yang telah menetas pun tetap bertaut padanya untuk beberapa lama.

3)      Kaki seribu ( Julus virgatus)
Klasifikasi       :
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Arthropoda
Sub phylum     : Uniramia
Classis             : Chordota
Sub class         : Myiapoda
Ordo                : Diplopoda
Family             : Julidae
Genus              : Julus
Spesies            : Julus virgatus
(Menurut Hegner, 1968)
            Julus virgatus atau yang dikenal dengan sebutan kaki seribu / luwing adalah termasuk hewan invertebrata yang termasuk dalam phylum Arthropoda yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1.      Badan beruas-ruas dan setiap ruas tubuh memiliki kaki bersendi.
2.      Triploblastik selomata.
3.      Terdapat bagian kepala yang mempunyai mulut, alat peraba dan lain-lain.
4.      Rangka luar terdiri atas zat chitin dan sambungan yang terletak di antara ruas bersifat agak lunak.
5.      Jenis kelamin gonokoris.
6.      Sistem peredaran darah terbuka.
7.      Sistem syaraf tangga tali.
8.      Alat ekskresi adalah buluh Malpighi (kelenjar hijau).
9.      Alat pencernaan sempurna.
Setelah di amati kembali, tubuh dari  Julus virgatus adalah terdiri atas kepala dan badan, bentuknya silindris, pada setiap ruas terdapat dua pasang kaki, bernapas dengan trakea dan termasuk kepada hewan herbivor serta berkembang biak dengan cara bertelur.

4)      Kecoa (Periplaneta americana)
Klasifikasi       :
Kingdom         : Animalia       
Phylum            : Arthropoda              
Subphylum      : Invertebrata  
Class                : Insecta                                  
Ordo                : Orthopthera
Family             : Orthoptheradeae
Genus              : periplaneta
Spesies            : Periplaneta americana
(Menurut Hegner, 1968)
            Kecoa atau  yang dikenal dengan Periplaneta americana banyak dijumpai dan dikenal karena hewan ini menjadi hama di dapu-dapur dan gudang. Hewan ini mencari makanannya pada malam hari sedangkan pada waktu siang hari bersembunyi.
            Tubuh kecoa terbagi menjadi tiga bagian dari anterior ke posterior. Bagian-bagian itu adalah caput, thorax dan abdomen. Caput dilengkapi dengan antenna dan mata, menyempit untuk selanjutnya membentuk leher yang pendek dan sempit. Bagian thorax terdiri dari tiga segmen yang dilengkapi dengan tiga pasang kaki dan dua pasang sayap. Bagian paling posterior adalah abdomen terdiri atas 10 buah segmen.
Seluruh permukaan tubuh tertutup dengan kutikula dari kitin yang menebal pada caput, beberapa bagian dari thorax dan bagian anterior sepasang sayap. Pada kedua sisi caput terdapat mata majemuk, reniform, berwarna hitam tepat dibawah mata terdapat cekungan, dari situ terdapat antenna yang panjang.
            Alat mulut pada kecoa terdiri dari labrum bagian yang berupa lembaran lebar, dapat digerakkan, terletak median, tidak sepasang membentuk bibir atas. Bagian yang kedua dari mulut adalah mandibula yang berada dibawah genae dan bersendi, dan gerakan mandibula adalah horizontal serupa udang. Bagian ketiga dari mulut kecoa adalah maxilaris yang terletak dibelakang mandibula.
            Mata pada hewan ini terdiri atas sepasang mata majemuk dan satu mata tunggal. Kecoa memiliki antenna yang panjang dan juga memiliki dua pasang sayap yang licin. Hewan ini juga memiliki kaki yang terdiri dari tiga pasang kaki yaitu 2 pasang kaki depan dan sepasang kaki belakang.

5)      Lipan (Scolopendra morsitans)
Klasifikasi       :
Kingdom         : Animalia.
Phylum            : Arthropoda.
Classis             : Myriapoda.
Ordo                : Chilopoda.
Familia            : Lithobidae.
Genus              : Scolopendra.
Spesies            : Scolopendra morsitans.
(Sumber : Hegner, 1968)
Mempunyai bentuk tubuh yang ramping dan memipih dorsoventral. Pada kepala terlihat adanya antena yang panjang dengan 12 atau lebih sendi. Antena ini berfungsi sebagai petunjuk arah jalan atau juga sebagai penanda ransangan yang ada di depannya. Selain antena pada bagian kepala juga terdapat mandibula dan dua pasang maksila.
Sepasang cakar racun berfungsi sebagai proteksi terhadap serangan musuh. Pada setiap segmen terdapat satu pasang kaki. Tubuh terdiri dari 15 sampai 181 somit / segmen.
Pada segmen pertama batang tubuh terdapat sepasang cakar racun bersendi empat dan pada tiap-tiap segmen yang lain kecuali pada dua segmen yang terakhir, terdapat sepasang kaki jalan kecil bersendi 7.

VI.             KESIMPULAN
1.      Ciri-ciri umum dari Arthropoda adalah :
a.       mempunyai appendage yang beruas
b.      tubuh bilateral simetris
c.       tubuh di bungkus oleh zat kitin
d.      biasanya ruas terdapat pada bagian tubuh yang tidak berkitin
e.       system syaraf tangga tali
2.      Udang galah (Cambarus viridis) merupakan filum arthropoda Arthropoda yang merupakan hewan triplobastik selomata dan hewan ini dikelompokkan ke dalam kelas Crustaceae. Tubuh hewan ini tersegmentasi menjadi abdominal, anteridial dan chepalotorax
3.      Kecoa (Periplaneta americana) memiliki tubuh yang terbagi menjadi tiga bagian dari anterior ke posterior. Bagian-bagian itu adalah caput, thorax dan abdomen .
4.      Belangkas (Limulus polyphemus) tidak mempunyai antena, letak kakinya terdapat pada thorax berjumlah 5 pasang dan jumlah tagmata 2 buah. Pada thorax terdapat dua mata majemuk lateral dan dua mata sederhana tengah.
5.      Tubuh dari kaki seribu (Julus virgatus) adalah terdiri atas kepala dan badan, bentuknya silindris, pada setiap ruas terdapat dua pasang kaki, bernapas dengan trakea dan termasuk kepada hewan herbivor serta berkembang biak dengan cara bertelur.
6.      Lipan (Scolopendra morsitans) mempunyai bentuk tubuh yang ramping dan memipih dorsoventral. Pada kepala terlihat adanya antena yang panjang dengan 12 atau lebih sendi.
VII.          DAFTAR PUSTAKA

Anonim.A.http://farm1.static.flickr.com/47/137493599_bf0add6575_o.gif (Diakses tanggal 22 April 2014)

Anonim.B.http://a1.vox.com/6a00d09e48ae44be2b00cd970ae1194cd5-500pi (Diakses tanggal 22 April 2014)




Halang, Bunda, Dharmono dan Mahrudin. 2014. Penuntun Praktikum Zoologi Invertebrata. Banjarmasin: FKIP UNLAM Banjarmasin.

Hegner, Robert W. & Engemann, Joseph G. 1968. Invertebrate Zoology. The Macmillan Company. New York.

Jasin, Maskoeri. 1984. Sistematik Hewan Invertebrata dan Vertebrata. Surabaya : Sinar Wijaya.

Verma, PS. 2002. A Manual of Practical Zoology Invertebrata. S. Chand    and Company LTD. New Delhi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar