Selasa, 10 Juni 2014

LAPRAK MORTUM "BUNGA TUNGGAL"


LAPORAN PRAKTIKUM V
MORFOLOGI TUMBUHAN
(ABKC 2203)

BUNGA TUNGGAL

Dosen Pengasuh :
Dra. Hj. Sri Amintarti, M.Si

Asisten Dosen :
Rusmalina
Wardah

Oleh:
Noor Laila
(A1C213094)
Kelompok 6A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
MARET
2014

PRAKTIKUM V

Topik               : BUNGA TUNGGAL
Tujuan             : Mengenal bunga tunggal dan bagian-bagiannya
Hari/tanggal    : Kamis, 27 Maret 2014
Tempat            : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin
 


I.             ALAT DAN BAHAN

A.    Alat-alat:   
1.      Baki/nampan
2.      Alat tulis
B.     Bahan-bahan:
1.      Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)
2.      Bunga Mawar (Rosa sp.)
3.      Bunga Kaca Piring (Gardenia augusta)
4.      Bunga Pepaya
5.      Bunga Waru

II.                CARA KERJA

1.      Menyiapkan alat dan bahan
2.      Mengamati dan menentukan bagian-bagian bunga: tangkai bunga (pedicellus), kelopak (calyx), mahkota (corolla), tenda bunga (perigonium), putik (stigma), benang sari (stamen), pendukung putik dan benang sari (andriginofor), daun buah (karpelum), daun pemikat (lokblad).
3.      Menggambar hasil pengamatan dan memberi keterangan.

III.     TEORI DASAR
Alat perkembangbiakan pada tumbuhan dibedakan dalam dua golongan, yaitu yang bersifat vegetatif dan yang generatif. Alat perkembangbiakan tersebut bentuk dan susunannya berbeda-beda menurut jenis tumbuhan, tetapi bagi tumbuhan yang berbiji, alat tersebut lazimnya merupakan bagian tumbuhan yang kita kenal sebagai bunga. Pada bunga inilah terdapat bagian-bagian yang setelah terjadi peristiwa persarian (penyerbukan) dan pembuahan akan menghasilkan bagian tumbuhan yang disebut buah, yang didalamnya terkandung biji dan biji inilah yang akan tumbuh menjadi tumbuhan baru.
Ditinjau dari homologinya, bunga diinterpretasikan sebagai suatu pucuk yang termodifikasi daunnya. Bunga terdiri atas sebuah sumbu tempat daun-daun bunga tumbuh. Bunga yang mempunyai organ berupa kelopak, mahkota, stamen dan putik disebut bunga lengkap.
Namun kebanyakan bunga mempunyai struktur yang tidak lengkap misalnya tidak mempunyai alat kelamin. Jika hanya mempunyai alat kelamin jantan saja maka bunga itu disebut bunga jantan dan jika hanya mempunyai alat kelamin betina saja maka bunga itu disebut bunga betina. Dan bila kedua macam uniseksual itu terdapat pada satu tumbuhan maka tumbuhan itu disebut berumah satu dan jika terpisah maka disebut tumbuhan berumah dua. Tumbuhan yang mempunyai bunga sempurna (bunga jantan dan bunga betina) disebut poligami.
Tumbuhan yang memiliki satu bunga saja dinamakan tumbuhan berbunga tunggal (planta uniforal). Sedangkan lainnya tumbuhan berbunga banyak (planta multifloral). Bunga pada umumnya mempunyai bagian-bagian yang terdiri dari :
a.       Tangkai bunga (pedicellus)
b.      Dasar bunga (receptaculum)
c.       Hiasan bunga (perianthium)
d.      Alat-alat kelamin jantan (androecium)
e.       Alat-alat kelamin betina (gynaecium)
Bagian-bagian hiasan bunga tersusun dalam dua lingkaran, yaitu :
1.      Kelopak (kalyx)
2.      Tajuk bunga atau mahkota bunga (corolla)
Pada suatu bunga sering kita dapati tidak ada hiasan bunganya. Bunga yang demikian dinamakan bunga telanjang (flos nudus), atau hiasan bunga yang tidak adapat dibedakan dalam kelopak atau mahkotanya, dengan kata lain kelopak dan mahkota sama baik bentuk dan warnanya. Hiasan bunga yang demikian dinamakan tenda bunga (perigonium).
Berdasarkan bagian-bagian tumbuhan yang terdapat pada bunga kecuali tangkai dan dasar bunga, maka bunga dapat dibedakan dalam :
1.Bunga lengkap atau bunga sempurna (flos completus)
2.Bunga tidak lengkap atau bunga tidak sempurna (flos in-completus)
Bunga adalah penjelmaan suatu tunas (batang dan daun-daun) yang bentuk, warna, dan susunannya disesuaikan dengan kepentingan tumbuhan, sehingga pada bunga ini dapat berlangsung penyerbukan dan pembuahan, dan akhirnya dapat dihasilkan alat-alat perkembangbiakan. Sifat-sifat bunga yang amat menarik, yaitu :
1.      Bentuk bunga seluruhnya dan bentuk bagian-bagiannya.
2.      Warnanya.
3.      Baunya.
4.      Ada dan tidaknya madu ataupun zat lain.


V.                ANALISIS DATA

1.      Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)

Klasifikasi       :

Divisio             : Magnoliophyta

Classis             : Magnoliopsida

Subclassis        : Dillenidae

Ordo                : Malvales

Familia            : Malvaceae

Genus              : Hibiscus

Species            : Hibiscus rosa-sinensis L.

(Menurut Cronquist, 1981)


Berdasarkan hasil pengamatan, bunga sepatu termasuk bunga tunggal karena terletak diketiak daun dan bunganya yang besar terpencar atau terpisah-pisah. Bagian-bagian bunga tersusun dalam lingkaran. Bunga bersifat biseksual dengan bentuk radial simetri. Bunga kadang-kadang tumbuh di ketiak daun atau di ujung cabang. Bunga sepatu merupakan bunga yang sempurna karena mempunyai benang sari dan putik dalam 1 bunga sehingga sering disebut bunga banci atau biseksual.
Letak bagian-bagian bunganya berseling yang disimetris. Dasar bunganya berbentuk seperti cawan, yakni daun-daun kelopak duduknya seakan-akan pada tepi bangunan seperti cawan tadi, sedangkan putik di tengah di tengah pada bagian dasar bunga yang lebih rendah letaknya daripada temapat duduknya kelopak dan tajuk bunga. Tangkai bunganya (pedicellus) agak panjang, kelopak (calyx) berbentuk tabung dengan tepi bercangap. Pada bagian luar lingkaran kelopak bunganya masih mempunyai daun-daun yang menyerupai kelopak yang disebut kelopak tambahan berjumlah tujuh buah. Mahkota (corolla) berbentuk bulat telur terbalik yang berjumlah lima berwarna merah. Putiknya (corolla) berjumlah lima. Benang sarinya (stamen)  banyak dan terdapat pada tangkai sari yang melekat pada putik (gynostemium).
Benang sari dan putik pada bunga terletak dalam satu tabung yang disebut staminal colom, dan hal ini merupakan ciri khas dari bunga pada ordo Malvales. Fungsi pokok mahkota (corolla) ini adalah untuk menunjukkan penampilan yang menarik/ atraktif. Pada bunga sepatu alat perkembangbiakan bunganya sangat sulit untuk terjadi pembuahan menjadi biji karena kepala putik diatas dan benang sarinya berada dibawah yang mana bunga sepatu bisaanya condong menunduk kebawah bunganya, tumbuhan ini mempunayi rumus K(5), C(5), A(5).

2.      Bunga Mawar (Rosa sp.)
Klasifikasi       :
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Magnoliophyta
Classis             : Magnoliopsida
Subclassis        : Rosidae
Ordo                : Rosales
Familia            : Rosaceae
Genus              : Rosa
Species            : Rosa sp.
(Menurut: Cronquist. 1981)
Dari hasil pengamatan pada bunga mawar ini merupakan bunga tunggal.  Daunnya majemuk menyirip gasal karena diujung ibu tangkai serta terdapat anak daun yang tersendiri dan biasanya anak daun tersebut lebih besar dari pada yang lainnya. Tangkai bunganya cukup panjang, dilanjutkan dengan dasar bunga yang menumpang bunga, kemudian mahkota bunga yang sangat rapat berlapis-lapis berbentuk spiral yang baunya sangat disukai karena harum dan wangi yang menempel pada bagian dasar bunga. Dilihat pada bagian tengah pada mahkota bunga ini terdapat benang sari dan putik. Benang sari berjumlah banyak dan duduk di atas kelopak. Putiknya majemuk, dengan bakal buah menempel di atas dasar bunga.
Bunga ini tumbuh di ketiak daun. Tangkai bunganya (pedicellus) agak panjang, kelopak (calyx) dengan tepi berbagi. Mahkota (corolla) berwarna indah, terdapat putik (stigma) dan benang sari (stamen), serta pendukung putik dan benang sari (danriginifor) yang sangat pendek. Pada bunga ini tidak terdapat alat tambahan. Daun mahkota sebanyak taju kelopak dan tersusun spiral. Benang sari berjumlah banyak. Tangkai sari pada waktu kuncup kerapkali membengkok. Kepala sari kecil dan beruang dua. Bakal buah satu sampai banyak, menumpang, tenggelam atau setengah tenggelam, satu sama lain bersatu atau tidak.
Bunga berkelamin 2 dan beraturan. Kelopak berdaun lekat, kadang-kadang dengan kelopak tambahan. Daun mahkota sebanyak taju kalopak. Benang sari 6 atau lebih. Tangkai sari waktu kuncup membengkok. Kepala sari kecil, beruang 2. bakal buah 1 atau lebih. Buah tunggal dan ada yang majemuk.
Terdiri atas 5 helai daun mahkota dengan perkecualian Rosa sericea yang hanya memiliki 4 helai daun mahkota. Warna bunga biasanya putih, merah muda, kuning, merah tua pada beberapa spesies. Ovari berada di bagian bawah daun mahkota dan daun kelopak.

3.      Bunga Kaca Piring (Gardenia augusta)
Klasifikasi
Kingdom               : Plantae
Divisio                   : Magnoliphyta
Classis                   : Magnoliopsida
Sub classis             : Asteriidae
Ordo                      : Rubiales
Familia                  : Rubiaceae
Genus                    : Gardenia
Species                  : Gardenia augusta Merr.
(Sumber : Cronquist : 1981) 
Dari hasil pengamatan pada bunga kaca piring ini merupakan bunga tunggal.  Tangkai bunganya tidak cukup panjang, dilanjutkan dengan dasar bunga yang menumpang bunga, kemudian ada kelopak bunga yang menempel lanjutan dari tangkai bunga dan bercangap 5, kemudian mahkota (corolla) bunga berwarna putih yang sangat rapat berlapis-lapis sama seperti bunga mawar yang mana berbentuk spiral yang baunyapun sangat disukai karena harum dan wangi yang menempel pada bagian dasar bunga. Dilihat pada bagian tengah pada mahkota bunga ini terdapat benang sari dan putik. Pada alat perkembangbiakannya berupa benang sari dan putik jarang sekali terjadi peristiwa persarian yang menyebabkan bunga ini jarang ada bahkan tidak ada bijinya yang mana biji adalah hasil dari persarian tersebut.
Bunga terminal, tunggal dan bertangkai pendek. Tabung kelopak bunga ukurannya kecil dan pendek, berusuk, tepi berbagi hingga pangkal menjadi 6 taju yang panjang. Berbentuk garis lanset. Bentuk mahkota seperti terompet, tabung bulat dengan warna kehijau-hijauan. Leher berambut, pinggiran mahkota 6-9 cm bewarna putih cerah. Kekenam taju yang paling luar oval telur terbalik, yang lain makin ke dalam makin pendek. Bunga hanya muncul sekuntum di ujung-ujung tangkai, mempunyai 6 daun mahkota walaupun sebagian kultivar mempunyai bunga ganda (daun mahkota berlapis).
Bunga sewaktu baru mekar berwarna putih bersih, tapi sedikit-sedikit berubah warna menjadi krem kekuningan. Bunga berbau sangat harum sehingga sering digunakan sebagai bahan baku minyak bunga. Harum bunga yang sepintas mirip Melati banyak menarik minat serangga seperti beberapa spesies Lepidoptera dan semut.

 4.      Bunga Pepaya (Carica papaya L.)
Klasifikasi             :
Kingdom               : Plantae
Divisio                   : Magnoliophyta
Classis                   : Magnolipsida
Sub classis             : Dilleniidae
Ordo                      : Violales
Familia                  : Caricaceae
Genus                    : Carica
Species                  : Carica papaya L.
Sumber                  : (Cronquist, 1981)
            Pada pohon pepaya bisa ditemukan bunga jantan, betina dan bunga banci. Bunga banci yaitu bunga yang mempunyai benang sari (alat kelamin jantan) dan putik (alat kelamin betina). Bunga betina umumnya berdiri sendiri, berwarna putih kekuningan. Bakal buah beruang 1 dengan 5 kepala putik. Bunga hampir selalu berkelamin satu dan berumah dua, tetapi kebanyakan dengan beberapa bunga berkelamin 2 pada karangan bunga yang jantan. Bunga jantan pada tandan yang serupa malai dan bertangkai panjang, kelopak sangat kecil, mahkota berupa terompet, putih kekuningan, dengan tepi yang bertaju 5 dan tabung yang panjang, langsing, taju terputar dalam kuncup; kepala sari bertangkai pendek dan duduk. Bunga betina kebanyakan berdiri sendiri; daun mahkota lepas atau hampir lepas, putih kekuningan (Steenis, 2006, 301-301).
            Dari bentuk bunganya tanaman pepaya tergolong tanaman yang menyerbuk silang. Penyerbukan tersebut berlangsung dengan bantuan angin atau serangga, tetapi tepung sari bunga jantan mudah dipengaruhi oleh angin.Bunga pepaya sangat peka terhadap iklim khususnya suhu dan kelembaban. Tanaman jantan dan sempurna bersifat tidak stabil yang artinya dapat mengalami perubahan kelamin akibat  perubahan lingkungan. Pada musim panas,  tanaman mengalami stress karena kelembaban rendah sehingga putik dan benang sari pada tanaman sempurna tumbuh  tidak wajar  dan  berbentuk karpeloid sehingga buah yang terbentuk di luar bentuk standar. Tanaman jantan dapat menghasilkan bunga sempurna sehingga menghasilkan buah yang  dikenal sebagai pepaya gantung/gandul. Tanaman betina bersifat stabil.

5.      Bunga Waru
Klasifikasi             :
Divisio                   : Magnoliophyta
Classis                   : Magnoliopsida
Subclassis              : Dilleniidae
Crdo                      : Malvales
Familia                  : Malvaceae
Genus                    : Hibiscus
Species                  : Hibiscus tiliaceus
Sumber                  : (Cronquist, 1981)
            Dari hasil pengamatan diketahui bahwa bunga waru ini hampir sama dengan kembang sepatu, tetapi yang membedakan adalah warnanya. Pada bunga waru berwarna kuning sedangkan bunga kembang sepatu warnanya merah. Bagian-bagian bunga waru adalah tangkai bunga (Pedicellus), dasar bunga (receptaculum), kelopak bunga (calyx), mahkota bunga (corolla), benang sari (stamen), dan putik (pistillum).


VI.             KESIMPULAN

1.      Bunga tunggal (planta unifloral) yaitu apabila dalam satu tangkai bunga hanya terdapat satu bunga saja dan biasanya terdapat di ujung batang.
2.      Berdasarkan letaknya, bunga tunggal dapat dibedakan menjadi dua  macam, yaitu: Bunga tunggal yang terletak di ketiak daun dan bunga tunggal yang terletak di ujung daun. Bagian-bagian pada bunga tunggal umumnya terdiri atas: tangkai bunga (pedicellus), kelopak bunga (calyx), mahkota bunga (corolla), tenda bunga (perigonium), putik (pistillum), benang sari (stamen), pendukung putik dan benang sari, bakal bual (ovarium), daun buah (karpelum) serta daun pemikat
3.      Bunga Kaca piring (Gardenia augusta Merr.) merupakan bunga tunggal yang memiliki tangkai bunga (pedicellus) dan kelopak bunga (calyx) yang kecil dan pendek, mahkota bunga (corolla) yang berjumlah banyak dan berwarna putih. Bunga ini termasuk ke dalam bunga banci atau berkelamin 2 (hermaphroditus) yang mana dalam satu bunga terdapat alat kelamin jantan dan alat kelamin betina, yaitu benang sari dan putik.
4.      Bunga Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) merupakan bunga yang bagian-bagiannya lengkap terdiri dari tangkai bunga (pedicellus), kelopak (calyx), kelopak tambahan, mahkota berwarna merah (corolla), benang sari dan putik.
5.      Bunga Mawar (Rosa sp) merupakan bunga tunggal yang memiliki tangkai bunga (pedicellus), mahkota bunga (corolla) berjumlah banyak yang berwarna merah cerah. Bunga ini termasuk ke dalam bunga banci atau berkelamin 2 (hermaphroditus) yang mana dalam satu bunga terdapat alat kelamin jantan dan alat kelamin betina, yaitu benang sari dan putik.



VII. DAFTAR PUSTAKA

Akhmad Dasuki, Undang. 1994. Sistematik Tumbuhan Tinggi. Bandung: ITB.

Amintarti, Sri. 2014. Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan. Banjarmasin : PMIPA FKIP UNLAM.
Anonim.A.2014. http://blog-mitratani.blogspot.com/2011/05/bunga-pepaya.html. Diakses pada tanggal 30 Maret 2014.

Anonim.B.2014. http://commons.wikimedia.org/wiki/File:Hibiscus_tiliaceus.jpg. Diakses pada tanggal 30 Maret 2014.

Anonim.C.2014. http://www.dkimages.com/discover/previews/801/90011528.jpg.             Diakses pada tanggal 30 Maret 2014.

Anonim.D.2014. http://www.plantamor.com/index.php. Diakses pada tanggal 30 Maret 2014.

Anonim.E,2014 https://www.flickr.com/photos/seal_yun/2232516011/. Diakses pada tanggal 30 Maret 2014.

Anonim.F.2014.http://hanyacatatankecil.files.wordpress.com/2009/10/mawar.jpg. Diakses pada tanggal 30 Maret 2014.

Tjitrosoepomo, Gembong. 2011. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Van  Steenis, C.G.G.J. 2003. Flora. Jakarta: Pradaya Paramitha.

BENTUK BATANG, ARAH TUMBUH, PERMUKAAN DAN MODIFIKASI BATANG


LAPORAN PRAKTIKUM IV
MORFOLOGI TUMBUHAN
(ABKC 2203)

BENTUK BATANG, ARAH TUMBUH, PERMUKAAN DAN
 MODIFIKASI BATANG

Dosen Pengasuh :
Dra. Hj. Sri Amintarti, M.Si

Asisten Dosen :
Rusmalina
Wardah

Oleh:
Noor Laila
(A1C213094)
Kelompok 6A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
MARET
2014
PRAKTIKUM IV

Topik               : Bentuk batang, arah tumbuh, permukaan dan modifikasi batang
Tujuan             : Untuk mengetahui bermacam-macam bentuk batang, arah tumbuh     batang, permukaan dan modifikasinya.
Hari / tanggal  : Kamis / 20 Maret 2014
Tempat            : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin
 


I.                    ALAT DAN BAHAN

Alat-alat:   
1.      Baki
2.      Pisau/cutter
3.      Alat tulis
Bahan-bahan:
1.      Rumput Teki (Cyperus rotundus)
2.      Mendong (Fimbrysitilis sp.)
3.      Pisang (Musa paradisiaca L.)
4.      Kembang Telang (Clitoria ternatea L.)
5.      Sirih (Piper betle L.)
6.      Bambu (Bambusa sp.)
7.      Kaktus (Opuntia vulgaris)
8.      Pepaya (Carica papaya L.)
9.      Jambu Biji (Psidium guajava L.)
10.  Cemara (Casuarina equisetifolia L.)
11.  Ketapang (Terminalia catappa L.)
12.  Bogenvil (Bougeinvillea spectabilis)

II.        CARA KERJA
1.       Menyiapkan alat dan bahan
2.       Mengamati dan menentukan :
a.       Habitus keseluruhan tumbuhan : herba, herba berkayu, perdu, rumput-rumputan, teki-tekian.
b.      Tipe batang : herbaceous (batang basah), berkayu, batang rumput, batang mendong.
c.       Bentuk batang : bulat, bersegi, pipih.
d.      Permukaan batang : licin, berusuk, beralur, bersayap, berambut, berduri, ada bekas-bekas daun.
e.       Arah tumbuh batang : tegak lurus, menggantung, berbaring, menjalar, membelit, memanjat, condong, mengangguk.
f.       Tipe percabangan : monopodial, simpodial, dikotom.
g.      Arah tumbuh cabang : twgak, condong ke atas, mendatar, terkulai, bergantung.
3.       Menggambar hasil pengamatan dan memberi keterangan.

III.     TEORI DASAR
            Batang merupakan bagian tumbuh tumbuhan yang angat penting, dan mengingat tempat serta kedudukan batang bagi tumbuh tumbuhan batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan.
Sifat-sifat batang adalah sebagai berikut :
a.          Berbentuk panjang bulat seperti silindris atau dapat pula berbentuk lain, tetapi selalu bersifat aktinomorf (dapat dibagi menjadi dua bagian yang setangkup).
b.         Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku dan tiap buku-buku terdapat daun.
c.          Tumbuhnya keatas menuju cahaya (bersifat fototropisme / heliotropisme atau geotropisme negatif).
d.         Bertambah panjang di ujung.
e.          Mengadakan percabangan, dan selama hidupnya tumbuhan tidak dapat di gugurkan, kecuali cabang atau ranting.
f.          Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali pada tumbuhan yang umurnya pendek.
Fungsi batang bagi tumbuhan yaitu :
1.         Mendukung bagian tumbuh-tumbuhan yang ada di atas tanah
2.         Memperluas asimilasi dan menempatkan bagian-bagian tumbuhan di dalam ruang sehingga dari segi kepentingan tumbuhan bagian-bagian tadi terdapat dalam posisi yang paling menguntungkan.
3.         Jalan pengangkutan air dan zat-zat makanan dari bawah ke atas dan jalan pengangkutan hasil-hasil asimilasi dari atas ke bawah.
4.         Tempat penimbunan zat-zat makanan cadangan.
            Berdasarkan tampak tidak batang pada suatu tanaman maka tumbuhan dapat dibedakan menjadi tumbuhan yang tidak berbatang (planta acualis) dan tumbuhan yang berbatang jelas. Pada tumbuhan yang berbatang jelas dapat dibedakan atas :
1.         Batang basah (herbaceus)
2.         Batang berkayu (lignosus)
3.         Batang rumput (calmus)
4.         Batang mendong (calamus)
            Macam-macam bentuk batang :
a.       Bulat (teres)
b.      Bersegi (angularis) : bersegi tiga (triangularis) dan bersegi empat (quadrangularis)
c.       Pipih : filokladia, dan kladodia
            Dilihat dari permukaannya batang tumbuh-tumbuhan juga memperlihatkan sifat yang bermacam-mcam seperti :
a.       Licin (laevis)
b.      Berusuk (costatus)
c.       Beralur (sulcatus)
d.      Bersayap (alatus)
e.       Berambut (pilesus)
f.       Berduri (spinosus)
g.      Memperlihatkan bekas-bekas daun
h.      Memperlihatkan bekas-bekas daun penumpu
i.        Memperlihatkan banyak lentisel
j.        Keadaan-keadaan lain, seperti lepasnya kerak
            Arah tumbuh batang pada tumbuhan dibedakan atas 8 macam yaitu :
1.      Tegak lurus (erectus)
2.      Menggantung (dependens, pendulus)
3.      Berbaring (humifusus)
4.      Menjalar atau merayap (repens)
5.      Serong ke atas atau condong (ascendes)
6.      Mengangguk (nutans)
7.      Memanjat ( scandens)
8.      Membelit (volubilis)
a.       Membelit kekiri (sinistrorsum volubilis)
b.      Membelit ke kanan (dextrorsum volubilis)
            Percabangan pada batang umumnya dibedakan tiga macam cara percabangan yaitu :
1.      Percabangan monopodial
2.      Percabangan simpodial
3.      Percabanagan dikotom atau menggarpu
            Cabang-cabang pada suatu tumbuhan biasanya membentuk sudut tertentu dengan batang pokoknya. Dilihat dari besar kecilnya sudut ini maka jarak tumbuh cabang pada suatu tanaman berlainan. Umumnya orang membedakan arah tumbuh cabang adalah sebagai berikut :
1.      Tegak (fastigiatus)
2.      Condong ke atas (patens)
3.      Mendatar (horizontalis)
4.      Terkulai (declinatus)
5.      Bergantung (pendulus)



B.     TABEL HASIL PENGAMATAN
No.
Nama Tumbuhan
Habitus
Tipe Batang
Bentuk Batang
Permukaan batang
Arah Tumbuh Batang
Tipe Percabangan
Arah Tumbuh Cabang
1.
Rumput Teki (Cyperus rotundus)
Herba
Batang Rumput
Segitiga
Licin
Tegak lurus
Monopodial
-
2.
Mendong (Fimbrysitilis sp.)
Herba
Mendong
Segitiga
Licin
Tegak lurus
Monopodial
-
3.
Pisang (Musa paradisiaca L.)
Pohon
Herba
Bulat
Kasar
Berbaring
Monopodial
Condong ke atas
4.
Kembang Telang (Clitoria ternatea L.)
Herba
Herba
Bulat
Licin
Membelit ke kiri
Monopodial semu
Geragih
5.
Sirih (Piper betle L.)
Herba
Berkayu
Bulat
Berambut
Memanjat
Monopodial semu
Geragih
6.
Bambu (Bambusa sp.)
Pohon
Berkayu
Bulat
Licin
Tegak lurus
Monopodial
Condong ke atas
7.
Kaktus (Opuntia vulgaris)
Herba
Herba
Pipih (Kladodia)
Berduri dan licin
Tegak lurus
Monopodial
Tegak
8.
Pepaya (Carica papaya L.)
Pohon
Herba
Bulat
Memperlihatkan bekas daun
Tegak lurus
Monopodial
Condong ke atas
9.
Jambu Biji (Psidium guajava L.)
Pohon
Berkayu
Bulat
Memperlihatkan lepasnya kerak
Condong keatas
Monopodial
Condong ke atas
10.
Cemara (Casuarina equisetifolia L.)
Pohon
Berkayu
Bulat
Berduri
Tegak lurus
Monopodial
Condong ke atas
11.
Ketapang (Terminalia catappa L.)
Pohon
Berkayu
Bulat
Berusuk
Mendatar
Simpodial
tersebar
12.
Bogenvil (Bougainvillea spectabilis)
Perdu
Berkayu
Bulat
kasar
memanjat
Monopodial
Terkulai

V.                ANALISIS DATA
1.      Tanaman Rumput Teki (Cyperus rotundus)
Klasifikasi menurut (Steenis.2002):
Kingdom         : Plantae
Divisio                         : Magnoliophyta
Classis                         : Liliopsida
Sub Classis      : Commenilidae
Ordo                            : Cyperales
Familia            : Cyperaceae
Genus                          : Cyperus
Species            : Cyperus rotundus
Tanaman rumput teki memiliki habitus berupa herba dengan tipe batang berupa batang rumput dan berbentuk persegi bangun segitiga. Batangnya berwarna hijau dengan permukaan yang licin. Arah tumbuh batang tegak lurus dengan permukaan tanah. Memiliki tipe percabangan monopodial karena batang utamanya terlihat jelas. Arah tumbuh cabangnya tidak diketahui dari hasil pengamatan, karena tidak mempunyai percabangan yang jelas.

2.    Mendong (Fimbristylis sp)
Klasifikasi menurut (Cronquist.1981):
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Magnoliophyta
Classis             : Liliopsida
Sub Classis      : Commenilidae
Ordo                : Cyperales
Familia            : Cyparaceaea
Genus              : Fimbrystilis
Spesies            : Fimbrystilis sp
Mendong adalah salah satu tumbuhan yang hidup di rawa, tanaman ini tumbuh di daerah yang berlumpur dan memiliki air yang cukup. Mendong merupakan salah satu jenis rumput, dan biasanya tumbuh dengan panjang lebih kurang 100cm. Di daerah Kecamatan Purbaratu,Tasikmalaya, mendong biasanya dijadikan bahan dasar untuk pembuatan tikar. dan sebelum di pergunakan, tanaman ini dijemur terlebih dahulu hingga kering.
Tanaman mendong memiliki ciri-ciri batang yang serupa dengan rumput teki tapi tanaman ini lebih besar. Habitusnya berupa herba dengan tipe batang berupa batang mendong karena memiliki ruas-ruas yang lebih panjang daripada tipe rumput, dan batang berbentuk persegi bangun segitiga. Batangnya berwarna hijau dengan permukaan yang licin. Arah tumbuh batang tegak lurus dengan permukaan tanah. Memiliki tipe percabangan monopodial karena batang utamanya terlihat jelas. Arah tumbuh cabangnya tidak diketahui dari hasil pengamatan, karena tidak mempunyai percabangan yang jelas.

3.    Pisang (Musa paradisiacal L.)
Klasifikasi menurut (Steenis.2002):
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Magnoliophyta
Classis             : Liliopsida
Ordo                : Zingiberales  
Familia            : Musaceae
Genus              : Musa
Spesies            : Musa paradisiaca L.
                  Pisang adalah nama umum yang diberikan pada tumbuhan terna raksasa berdaun besar memanjang dari suku Musaceae. Beberapa jenisnya (Musa acuminata, M. balbisiana, dan M. ×paradisiaca) menghasilkan buah konsumsi yang dinamakan sama. Buah ini tersusun dalam tandan dengan kelompok-kelompok tersusun menjari, yang disebut sisir. Hampir semua buah pisang memiliki kulit berwarna kuning ketika matang, meskipun ada beberapa yang berwarna jingga, merah, ungu, atau bahkan hampir hitam. Buah pisang sebagai bahan pangan merupakan sumber energi (karbohidrat) dan mineral, terutama kalium.
Pisang memilki habitus berupa pohon dengan batang yang basah dan berbentuk bulat. Permukaan batangnya licin. Batangnya berada jauh di dalam tanah, yang  tampak pada mata kita bukanlah batang yang sebenarnya melainkan batang semu yang merupakan kumpulan pelepah yang membentuk menyerupai batang. Batang sebenarnya berbuku, dengan arah tumbuh berbaring dan tidak memiliki percabangan.

4.      Kembang Telang (Clitoria ternatea L.)
Klasifikasi menurut  (Cronquist.1981) :
Divisio             : Magnoliophyta
Classis             : Liliopsida
Sub Classis      : Rosiidae
Ordo                : Rosales
Familia            : Rapilionaceae
Genus              : Clitoria
Species            : Clitoria ternatea L.  
            Kembang atau bunga telang (Clitoria ternatea) adalah tumbuhan merambat yang biasa ditemukan di pekarangan atau tepi hutan. Tumbuhan anggota suku polong-polongan ini berasal dari Asia tropis, namun sekarang telah menyebar ke seluruh daerah tropika. Sejak dulu tumbuhan ini ditanam di pekarangan sebagai tanaman hias karena bunganya yang berwarna biru terang. Bunganya di berbagai tempat Asia Tenggara dimanfaatkan sebagai pewarna makanan atau kue. Di Malaysia, ekstrak mahkota bunganya dipakai untuk mewarnai ketan. Di Thailand, minuman penyegar berwarna biru dari ekstraknya dinamakan nam dok anchan (น้ำดอกอัญขัญ). Terdapat varietas dengan mahkota bunga berwarna putih.
            Kembang telang memiliki habitus berupa herba dan tipe batangnya adalah batang basah/herba. Bentuk batang bulat dan pada permukaannya memiliki rambut-rambut kecil. Arah pertumbuhan batangnya membelit ke kiri (sinistrorsum volubilis) yang jika dilihat dari atas arah belitannya berlawanan dengan arah putaran jarum jam. Batang tanaman ini naik ke atas dengan menggunakan cabang pembelit dan meliliti penunjangnya yang jika kita ikuti jalannya batang yang membelit itu, maka penunjang akan selalu berada di sebelah kiri kita. Cabang-cabangnya merupakan pendukung daun-daun dan mempunyai ruas-ruas yang cukup panjang atau bersifat sirung panjang.

5.         Tanaman Sirih (Piper betle L.)
Klasifikasi menurut (Steenis.2002) :
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Magnoliophyta
Classis             : Magnoliopsida
Sub Classis      : Magnoliidae
Ordo                : Piperales
Familia            : Piperaceae
Genus              : Piper
Species            : Piper betle L.
Sirih merupakan tanaman asli Indonesia yang tumbuh merambat atau bersandar pada batang pohon lain. Sebagai budaya daun dan buahnya biasa dimakan dengan cara mengunyah bersama gambir, pinang dan kapur. Namun mengunyah sirih telah dikaitkan dengan penyakit kanker mulut dan pembentukan squamous cell carcinoma yang bersifat malignan. Tanaman merambat ini bisa mencapai tinggi 15 m. Batang sirih berwarna coklat kehijauan,berbentuk bulat, beruas dan merupakan tempat keluarnya akar.
Habitus tanaman ini berupa herba dengan tipe batang yang berkayu. Bentuk batangnya bulat, dengann permukaan yang licin. Arah tumbuh batang tanaman dengan memanjat.  Daunnya berseling atau tersebar dengan permukaan batang. Tanaman ini dapat berpegangan dengan media penunjangnya dengan menggunakan alat pelekat. Tipe percabangannya monopodial. Sifat cabangnya berupa geragih.



6.      Batang Bambu (Bambusa sp.)
Klasifikasi menurut (Cronquist. 1981):
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Magnoliophyta
Classis             : Liliopsida
Sub Classis      : Commelinidae
Ordo                : Cyperales
Familia            : Poaceae
Genus              : Bambusa
Species            : Bambusa sp.
Bambu adalah tanaman jenis rumput-rumputan dengan rongga dan ruas di batangnya. Bambu memiliki banyak tipe. Nama lain dari bambu adalah buluh, aur, dan eru. Di dunia ini bambu merupakan salah satu tanaman dengan pertumbuhan paling cepat. Karena memiliki sistem rhizoma-dependen unik, dalam sehari bambu dapat tumbuh sepanjang 60cm (24 Inchi) bahkan lebih, tergantung pada kondisi tanah dan klimatologi tempat ia ditanam.
Habitusnya berupa pohon dan mempunyai batang yang cukup keras dan kuat karena sebagian besar batangnya terdiri atas kayu dan berongga. Bentuk batangnya bulat dengan permukaan batang yang licin dan buku-buku yang jelas. Arah tumbuh batang tegak lurus dengan tipe percabangannya yang monopodial. Arah tumbuh cabangnya condong keatas.

7.        Tanaman Kaktus (Opuntia vulgaris)
Klasifikasi menurut (Steenis. 2002):
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Magnoliphyta
Classis             : Magnoliopsida
Ordo                : Caryophylales          
Familia            : Cartoceae
Genus              : Opuntia
Spesies            : Opuntia vulgaris
Kaktus termasuk ke dalam golongan tanaman sukulen karena mampu menyimpan persediaan air di batangnya. Batang tanaman ini mampu menampung volume air yang besar dan memiliki bentuk yang bervariasi. Untuk dapat bertahan di daerah gurun yang gersang, kaktus memiliki metabolisme tertentu.Tumbuhan ini membuka stomatanya di malam hari ketika cuaca lebih dingin dibandingkan siang hari yang terik Pada malam hari, kaktus juga mengambil CO2 dari lingkungan dan menyimpannya di vakuola untuk digunakan ketika fotosintesis berlangsung (terutama pada siang hari) Banyak spesies dari kaktus yang memiliki duri yang panjang serta tajam. Duri tersebut merupakan modifikasi dari daun dan dimanfaatkan sebagai proteksi terhadap herbivora. Bunga kaktus yang berfungsi dalam reproduksi tumbuh dari bagian ketiak atau areola dan melekat pada tumbuhan serta tidak memiliki tangkai bunga.
Habitusnya berupa herba, dengan tipe batang herbaceous (basah) Tanaman ini mempunyai bentuk batang yang kladodia yaitu pipih dan biasanya melebar menyerupai daun dan terus tumbuh serta mengadakan percabangan. Permukaannya licin dan bentuk dari modifikasi daun tunggalnya berupa duri-duri. Arah tumbuh batang tanaman kaktus ini tegak lurus dengan tipe percabangannya yaitu monopodial dengan arah tumbuh cabang tegak

8.      Tanaman Pepaya (Carica papaya L.)
Klasifikasi menurut (Steenis. 2002):
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Magnoliophyta
Classis             : Magnoliopsida
Sub Classis      : Dilleniidae
Ordo                : Violales
Familia            : Caricaceae
Genus              : Carica
Spesies            : Carica papaya L.
Pepaya adalah monodioecious' (berumah tunggal sekaligus berumah dua) dengan tiga kelamin: tumbuhan jantan, betina, dan banci (hermafrodit). Tumbuhan jantan dikenal sebagai "pepaya gantung", yang walaupun jantan kadang-kadang dapat menghasilkan buah pula secara "partenogenesis"
Tanaman ini mempunyai habitus berupa pohondengan tipe batang yang basah. Arah tumbuh batangnya tegak lurus dengan tipe percabangannya monopodial. Bentuk batangnya bulat dan pada permukaan batangnya terdapat bekas-bekas berupa lubang-lubang yang berasal dari cabang yang mati/luruh. Arah tumbuh cabangnya condong ke atas.

9.      Batang Jambu Biji (Psidium guajava L.)
Klasifikasi menurut (Steenis.2002):
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Magnoliophyta
Classis             : Magnoliopsida
Sub Classis      : Rosiidae
Ordo                : Myrtales
Familia            : Myrtaceae
Genus              : Psidium
Species            : Psidium guajava L.
Jambu batu (Psidium guajava) atau sering juga disebut jambu biji, jambu siki dan jambu klutuk adalah tanaman tropis yang berasal dari Brazil, disebarkan ke Indonesia melalui Thailand. Jambu batu memiliki buah yang berwarna hijau dengan daging buah berwarna putih atau merah dan berasa asam-manis. Buah jambu batu dikenal mengandung banyak vitamin C.
Habitus berupa pohon dengan batang yang kuat dan keras serta sebagian besar terdiri atas kayu sehingga  tipe batangnya tergolong batang berkayu. Batangnya berbentuk bulat dengan permukaan batang terlihat adanya kerak yang lepas (bagian kulit yang mati). Arah tumbuh batang tegak lurus dan tipe percabangannya monopodial. Arah tumbuh cabangya condong ke atas.



10.    Tanaman Cemara (Casuarina equisetafolia L.)
Klasifikasi menurut (Cronquist. 1981):
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Magnoliophyta
Classis             : Magnoliopsida
Sub Classis      : Hamamelidae
Ordo                : Casuarinales
Familia            : Casuarinaceae
Genus              : Casuarina
Species            : Casuarina equisetafolia L.
Suku cemara-cemaraan atau Casuarinaceae meliputi sekitar 70 jenis tetumbuhan. Sebagian besar suku ini terdapat di Belahan Bumi Selatan, terutama di wilayah tropis Dunia Lama, termasuk Indo-Malaysia, Australia, dan Kepulauan Pasifik.Cemara sendiri merupakan tetumbuhan hijau abadi yang sepintas lalu dapat disangka sebagai tusam karena rantingnya yang beruas pada dahan besar kelihatan seperti jarum, dan buahnya mirip runjung kecil. Namun kenyataannya pepohonan ini bukan termasuk Gymnospermae, sehingga mempunyai bunga, baik jantan maupun betina. Bunga betinanya nampak seperti berkas rambut, kecil dan kemerah-merahan.
Habitusnya berupa pohon dengan tipe batangnya yaitu batang berkayu. Bentuk batangnya bulat dengan permukaan batang yang berduri. Arah tumbuh batangnya tegak lurus dengan tipe percabangannya yang monopodial. Arah tumbuh cabangnya adalah condong keatas.

11.     Tanaman Ketapang (Terminalia catappa L.)
Klasifikasi menurut (Cronquist. 1981):
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Magnoliophyta
Classis             : Magnoliopsida
Sub Classis      : Rosiidae
Ordo                : Myrtales
Familia            : Combretaceae
Genus              : Terminalia
Species            : Terminalia catappa L.
Ketapang atau katapang (Terminalia catappa) adalah nama sejenis pohon tepi pantai yang rindang. Lekas tumbuh dan membentuk tajuk indah bertingkat-tingkat, ketapang kerap dijadikan pohon peneduh di taman-taman dan tepi jalan
Habitus tanaman ini sangat jelas yakni pohon dengan tipe batang yang keras dan berkayu. Bentuk batangnya bulat dengan permukaannya berusuk dan banyak terdapat bintil-bintil lentisel.
Arah tumbuh batangnya tegak lurus dengan permukaan tanah, dengan tipe percabangan simpodial karena sangat jelas terlihat batang utamanya. Arah tumbuh batangnya mendatar dengan sudut hampir 90 derajat.

11.        Batang Bogenvil (Bougaivillea spectabilis)
Klasifikasi menurut (Cronquist. 1981):
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Magnoliophyta
Classis             : Magnoliopsida
Sub Classis      : Caryophyllidae
Ordo                : Carryophyllales
Familia            : Nyctaginaceae
Genus              : Bougainvillea
Species            : Bougainvillea spectabilis      
            Kembang kertas atau populer juga dengan nama bugenvil (ejaan Inggris: [ˌbuːɡɨnˈvɪliə] cf. bougainville; nama ilmiah: Bougainvillea, terutama B. glabra) merupakan tanaman hias populer. Bentuknya adalah pohon kecil yang sukar tumbuh tegak. Keindahannya berasal dari seludang bunganya yang berwarna cerah dan menarik perhatian karena tumbuh dengan rimbunnya. Seludang bunga ini kerap dianggap sebagai bagian bunga, walaupun bunganya yang benar adalah bunga kecil yang terlindung oleh seludang.
            Tanaman bunga kertas atau bougainvillea ini mempunyai bagian tanaman yang berwarna-warni. Oleh karena itu, tanaman bougainvillea menjadi tanaman hias yang sangat populer karena kecantikkan warnanya dan cara merawatnya yang mudah.
            Habitusnya berupa perdu dengan tipe batang yang berkayu karena sebagian besar batangnya terdiri atas kayu. Bentuk batangnya bulat dengan permukaan batang yang kasar dan berduri. Tipe percabangan monopodial. Arah tumbuh batang memanjat.


VI.    KESIMPULAN
1.     Bentuk batang pada tumbuhan yang diamati antara lain: bulat pada tanaman Cemara (Casuarina equisetifolia L.), tanaman Ketapang (Terminalia catappa L.), tanaman Sirih (Piper betle L.), batang Bambu (Bambusa sp.), batang Jambu Biji (Psidium guajava L.), tanaman Cemara (Casuarina equisetifolia L.), tanaman Pepaya (Carica papaya L.), Pisang (Musa paradisiaca L.) dan tanaman Kembang Telang (Clitoria ternatea L.), pipih pada kaktus (Opuntia vulgaris) dan segitiga pada Mendong (Fimbristylis sp.) dan Teki (Cyperus rotundus L.).
2.   Habitus pada tanaman yang diamati pada teki, mending, kembang telang, sirih dan kaktus merupakan herba sedangkan  pada papaya, pisang, jambu biji, cemara, ketapang dan bambu merupakan habitus pohon dan bogenvil termasuk dalam habitus perdu.
3.   Tipe batang pada tanaman yang diamati umumnya berkayu seperti pada bambu, jambu biji, cemara, ketapang, bogenvil. Rumput teki termasuk dalam tipe batang rumput dan mendong dengan tipe batang mendong sedangkan pisang, sirih, kaktus, pepaya dan kembang telang termasuk herbaceous.
4.   Bentuk batang pada tanaman yang diamati umumnya bulat kecuali rumput teki dan mendong yang berbentuk segitiga dan kaktus yang berbentuk pipih kladodia.
5.   Arah tumbuh batang umumnya tegak, kecuali pada pisang berbaring, pada jambu biji condong ke atas, pada kembang telang yaitu membelit ke kiri dan pada sirih dan bogenvil memanjat.
6.   Permukaan batang licin terdapat pada rumput teki, mendong, bambu, kembang telang dan sirih .Permukaan beralur kasar pada pisang dan bogenvil. Permukaan yang memperlihatkan bekas-bekas daun pada batang pepaya. Permukaan yang memperlihatkan lepasnya kerak pada batang jambu biji. Permukaan berusuk pada batang ketapang. Permukaan berduri pada batang cemara dan kaktus.
7.   Tipe percabangan monopodial ada pada rumput teki, mendong, pisang, bambu, pepaya, kaktus dan cemara. Simpodial pada ketapang dann bogenvil. Sedangkan pada kembang telang dan sirih monopodial semu.
8.     Modifikasi pada permukaan batang ada bermacam-macam, di antaranya berduri pada kaktus (Opuntia vulgaris), memperlihatkan lepasnya kerak pada jambu biji (Psidium guajava L.), memperlihatkan banyak lentisel pada ketapang (Terminalia catappa L.), berbulu pada kembang telang (Clitoria ternatea L.), licin pada teki (Cyperus rotundus L.), berduri pada bogenvil (Bougainvillea spectabilis Wild.) dan memperlihatkan berkas cabang pada papaya (Carica papaya L.).

VII.          DAFTAR PUSTAKA

Amintarti, Sri. 2014. Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan. Banjarmasin: PMIPA FKIP UNLAM.
Anonim.A.2014. http://www.plantamor.com. Diakses tanggal 22 Maret 2014.

Anonim,B.2014. http://www.engeinavi.jp/db/image/576.jpg. Diakses tanggal 22 Maret 2014.

Anonim.C.2014 http://amintabin.blogspot.com/2010/09/klasifikasi-rumput-teki.html, Diakses tanggal 22 Maret 2014.


Anonim.E.2014.http://unclegoop.wordpress.com/2007/09/21/bougenvile-itu, Diakses tanggal 22 Maret 2014.


Anonim.G.2014.http://caliban.mpizkoeln.mpg.de/thome/band3/tafel_039_small.jpg. Diakses tanggal 22 Maret 2014.


Tjitrosoepomo, Gembong. 2009. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.