LAPORAN PRAKTIKUM IV
MORFOLOGI TUMBUHAN
(ABKC 2203)
BENTUK BATANG, ARAH TUMBUH, PERMUKAAN DAN
MODIFIKASI BATANG
Dosen Pengasuh :
Dra.
Hj. Sri Amintarti, M.Si
Asisten Dosen :
Rusmalina
Wardah
Oleh:
Noor Laila
(A1C213094)
Kelompok 6A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
MARET
2014
PRAKTIKUM
IV
Topik : Bentuk batang, arah tumbuh,
permukaan dan modifikasi batang
Tujuan :
Untuk mengetahui bermacam-macam bentuk batang, arah tumbuh batang, permukaan dan modifikasinya.
Hari / tanggal :
Kamis /
20 Maret 2014
Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin
I. ALAT DAN BAHAN
Alat-alat:
1.
Baki
2.
Pisau/cutter
3.
Alat tulis
Bahan-bahan:
1.
Rumput
Teki (Cyperus rotundus)
2.
Mendong
(Fimbrysitilis sp.)
3.
Pisang
(Musa paradisiaca L.)
4.
Kembang
Telang (Clitoria ternatea L.)
5.
Sirih
(Piper betle L.)
6.
Bambu
(Bambusa sp.)
7.
Kaktus
(Opuntia vulgaris)
8.
Pepaya
(Carica papaya L.)
9.
Jambu
Biji (Psidium guajava L.)
10. Cemara (Casuarina
equisetifolia L.)
11. Ketapang (Terminalia catappa L.)
12. Bogenvil (Bougeinvillea spectabilis)
II.
CARA
KERJA
1.
Menyiapkan alat dan bahan
2.
Mengamati dan menentukan :
a.
Habitus
keseluruhan tumbuhan : herba, herba berkayu, perdu, rumput-rumputan,
teki-tekian.
b.
Tipe
batang : herbaceous (batang basah),
berkayu, batang rumput, batang mendong.
c.
Bentuk
batang : bulat, bersegi, pipih.
d.
Permukaan
batang : licin, berusuk, beralur, bersayap, berambut, berduri, ada bekas-bekas
daun.
e.
Arah
tumbuh batang : tegak lurus, menggantung, berbaring, menjalar, membelit,
memanjat, condong, mengangguk.
f.
Tipe
percabangan : monopodial, simpodial, dikotom.
g.
Arah
tumbuh cabang : twgak, condong ke atas, mendatar, terkulai,
bergantung.
3.
Menggambar hasil pengamatan dan memberi
keterangan.
III.
TEORI
DASAR
Batang
merupakan bagian tumbuh tumbuhan yang angat penting, dan mengingat tempat serta
kedudukan batang bagi tumbuh tumbuhan batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh
tumbuhan.
Sifat-sifat
batang adalah sebagai berikut :
a.
Berbentuk
panjang bulat seperti silindris atau dapat pula berbentuk lain, tetapi selalu
bersifat aktinomorf (dapat dibagi menjadi dua bagian yang setangkup).
b.
Terdiri
atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku dan tiap buku-buku
terdapat daun.
c.
Tumbuhnya
keatas menuju cahaya (bersifat fototropisme / heliotropisme atau geotropisme
negatif).
d.
Bertambah
panjang di ujung.
e.
Mengadakan
percabangan, dan selama hidupnya tumbuhan tidak dapat di gugurkan, kecuali
cabang atau ranting.
f.
Umumnya
tidak berwarna hijau, kecuali pada tumbuhan yang umurnya pendek.
Fungsi
batang bagi tumbuhan yaitu :
1.
Mendukung bagian tumbuh-tumbuhan yang ada di atas tanah
2.
Memperluas asimilasi dan menempatkan bagian-bagian
tumbuhan di dalam ruang sehingga dari segi kepentingan tumbuhan
bagian-bagian tadi terdapat dalam posisi yang paling menguntungkan.
3.
Jalan pengangkutan air dan zat-zat makanan dari bawah ke atas
dan jalan pengangkutan hasil-hasil asimilasi dari atas ke bawah.
4.
Tempat
penimbunan zat-zat makanan cadangan.
Berdasarkan
tampak tidak batang pada suatu tanaman maka tumbuhan dapat dibedakan menjadi
tumbuhan yang tidak berbatang (planta acualis) dan tumbuhan yang berbatang
jelas. Pada tumbuhan yang berbatang jelas dapat dibedakan atas :
1.
Batang
basah (herbaceus)
2.
Batang
berkayu (lignosus)
3.
Batang
rumput (calmus)
4.
Batang
mendong (calamus)
Macam-macam
bentuk batang :
a.
Bulat
(teres)
b.
Bersegi
(angularis) :
bersegi tiga (triangularis) dan bersegi empat (quadrangularis)
c.
Pipih
: filokladia, dan kladodia
Dilihat
dari permukaannya batang tumbuh-tumbuhan juga memperlihatkan sifat yang
bermacam-mcam seperti :
a.
Licin
(laevis)
b.
Berusuk
(costatus)
c.
Beralur
(sulcatus)
d.
Bersayap
(alatus)
e.
Berambut
(pilesus)
f.
Berduri
(spinosus)
g.
Memperlihatkan
bekas-bekas daun
h.
Memperlihatkan bekas-bekas daun penumpu
i.
Memperlihatkan
banyak lentisel
j.
Keadaan-keadaan lain,
seperti lepasnya kerak
Arah tumbuh batang pada tumbuhan
dibedakan atas 8 macam yaitu :
1.
Tegak
lurus (erectus)
2.
Menggantung (dependens, pendulus)
3.
Berbaring
(humifusus)
4.
Menjalar
atau merayap (repens)
5.
Serong
ke atas atau condong (ascendes)
6.
Mengangguk
(nutans)
7.
Memanjat
( scandens)
8.
Membelit
(volubilis)
a.
Membelit kekiri (sinistrorsum volubilis)
b.
Membelit
ke kanan (dextrorsum volubilis)
Percabangan pada batang umumnya
dibedakan tiga macam cara percabangan yaitu :
1.
Percabangan
monopodial
2.
Percabangan
simpodial
3.
Percabanagan
dikotom atau menggarpu
Cabang-cabang
pada suatu tumbuhan biasanya membentuk sudut tertentu dengan batang pokoknya. Dilihat
dari besar kecilnya sudut ini maka jarak tumbuh cabang pada suatu tanaman berlainan.
Umumnya orang membedakan arah tumbuh cabang adalah sebagai berikut :
1.
Tegak
(fastigiatus)
2.
Condong
ke atas (patens)
3.
Mendatar
(horizontalis)
4.
Terkulai
(declinatus)
5.
Bergantung
(pendulus)
B.
TABEL
HASIL PENGAMATAN
No.
|
Nama Tumbuhan
|
Habitus
|
Tipe Batang
|
Bentuk Batang
|
Permukaan batang
|
Arah Tumbuh Batang
|
Tipe Percabangan
|
Arah Tumbuh
Cabang
|
1.
|
Rumput Teki (Cyperus rotundus)
|
Herba
|
Batang
Rumput
|
Segitiga
|
Licin
|
Tegak
lurus
|
Monopodial
|
-
|
2.
|
Mendong (Fimbrysitilis sp.)
|
Herba
|
Mendong
|
Segitiga
|
Licin
|
Tegak
lurus
|
Monopodial
|
-
|
3.
|
Pisang (Musa paradisiaca L.)
|
Pohon
|
Herba
|
Bulat
|
Kasar
|
Berbaring
|
Monopodial
|
Condong ke atas
|
4.
|
Kembang
Telang (Clitoria
ternatea L.)
|
Herba
|
Herba
|
Bulat
|
Licin
|
Membelit ke kiri
|
Monopodial
semu
|
Geragih
|
5.
|
Sirih (Piper betle L.)
|
Herba
|
Berkayu
|
Bulat
|
Berambut
|
Memanjat
|
Monopodial
semu
|
Geragih
|
6.
|
Bambu (Bambusa sp.)
|
Pohon
|
Berkayu
|
Bulat
|
Licin
|
Tegak
lurus
|
Monopodial
|
Condong ke atas
|
7.
|
Kaktus (Opuntia vulgaris)
|
Herba
|
Herba
|
Pipih
(Kladodia)
|
Berduri
dan licin
|
Tegak
lurus
|
Monopodial
|
Tegak
|
8.
|
Pepaya (Carica papaya L.)
|
Pohon
|
Herba
|
Bulat
|
Memperlihatkan
bekas daun
|
Tegak
lurus
|
Monopodial
|
Condong ke atas
|
9.
|
Jambu Biji (Psidium guajava L.)
|
Pohon
|
Berkayu
|
Bulat
|
Memperlihatkan
lepasnya kerak
|
Condong
keatas
|
Monopodial
|
Condong ke atas
|
10.
|
Cemara (Casuarina equisetifolia
L.)
|
Pohon
|
Berkayu
|
Bulat
|
Berduri
|
Tegak
lurus
|
Monopodial
|
Condong ke atas
|
11.
|
Ketapang (Terminalia catappa L.)
|
Pohon
|
Berkayu
|
Bulat
|
Berusuk
|
Mendatar
|
Simpodial
|
tersebar
|
12.
|
Bogenvil (Bougainvillea spectabilis)
|
Perdu
|
Berkayu
|
Bulat
|
kasar
|
memanjat
|
Monopodial
|
Terkulai
|
V.
ANALISIS DATA
1.
Tanaman
Rumput Teki (Cyperus rotundus)
Klasifikasi menurut
(Steenis.2002):
Kingdom :
Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Sub Classis : Commenilidae
Ordo : Cyperales
Familia : Cyperaceae
Genus : Cyperus
Species : Cyperus rotundus
Tanaman rumput teki memiliki
habitus berupa herba dengan tipe batang berupa batang rumput dan berbentuk
persegi bangun segitiga. Batangnya berwarna hijau dengan permukaan yang licin.
Arah tumbuh batang tegak lurus dengan permukaan tanah. Memiliki tipe percabangan
monopodial karena batang utamanya terlihat jelas. Arah tumbuh cabangnya tidak
diketahui dari hasil pengamatan, karena tidak mempunyai percabangan yang jelas.
2. Mendong (Fimbristylis
sp)
Klasifikasi menurut
(Cronquist.1981):
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Sub Classis : Commenilidae
Ordo : Cyperales
Familia : Cyparaceaea
Genus : Fimbrystilis
Spesies : Fimbrystilis
sp
Mendong adalah salah satu tumbuhan yang hidup di rawa, tanaman ini tumbuh di daerah
yang berlumpur
dan memiliki air
yang cukup. Mendong merupakan salah satu jenis rumput, dan biasanya tumbuh dengan
panjang lebih kurang 100cm. Di daerah Kecamatan Purbaratu,Tasikmalaya,
mendong biasanya dijadikan bahan dasar untuk pembuatan tikar. dan sebelum di pergunakan,
tanaman ini dijemur terlebih dahulu hingga kering.
Tanaman mendong memiliki
ciri-ciri batang yang serupa dengan rumput teki tapi tanaman ini lebih besar.
Habitusnya berupa herba dengan tipe batang berupa batang mendong karena
memiliki ruas-ruas yang lebih panjang daripada tipe rumput, dan batang
berbentuk persegi bangun segitiga. Batangnya berwarna hijau dengan permukaan
yang licin. Arah tumbuh batang tegak lurus dengan permukaan tanah. Memiliki
tipe percabangan monopodial karena batang utamanya terlihat jelas. Arah tumbuh
cabangnya tidak diketahui dari hasil pengamatan, karena tidak mempunyai
percabangan yang jelas.
3. Pisang (Musa
paradisiacal L.)
Klasifikasi menurut
(Steenis.2002):
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Familia : Musaceae
Genus : Musa
Spesies : Musa paradisiaca L.
Pisang adalah nama umum yang diberikan
pada tumbuhan
terna
raksasa berdaun besar memanjang dari suku
Musaceae.
Beberapa jenisnya (Musa acuminata,
M. balbisiana,
dan M. ×paradisiaca)
menghasilkan buah
konsumsi yang dinamakan sama. Buah ini tersusun dalam tandan dengan
kelompok-kelompok tersusun menjari, yang disebut sisir. Hampir semua
buah pisang memiliki kulit berwarna kuning ketika matang, meskipun ada
beberapa yang berwarna jingga, merah, ungu, atau bahkan hampir hitam. Buah
pisang sebagai bahan pangan merupakan sumber energi (karbohidrat) dan mineral, terutama kalium.
Pisang memilki habitus berupa
pohon dengan batang yang basah dan berbentuk bulat. Permukaan batangnya licin.
Batangnya berada jauh di dalam tanah, yang
tampak pada mata kita bukanlah batang yang sebenarnya melainkan batang
semu yang merupakan kumpulan pelepah yang membentuk menyerupai batang. Batang
sebenarnya berbuku, dengan arah tumbuh berbaring dan tidak memiliki
percabangan.
4.
Kembang
Telang (Clitoria ternatea L.)
Klasifikasi menurut (Cronquist.1981) :
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Sub Classis : Rosiidae
Ordo : Rosales
Familia : Rapilionaceae
Genus : Clitoria
Species : Clitoria ternatea L.
Kembang atau bunga telang (Clitoria ternatea)
adalah tumbuhan
merambat yang biasa ditemukan di pekarangan atau tepi
hutan. Tumbuhan anggota suku polong-polongan ini berasal dari Asia tropis, namun
sekarang telah menyebar ke seluruh daerah tropika. Sejak dulu tumbuhan ini ditanam di pekarangan
sebagai tanaman hias
karena bunganya yang berwarna biru terang. Bunganya di berbagai tempat Asia Tenggara dimanfaatkan
sebagai pewarna makanan atau kue. Di Malaysia, ekstrak mahkota
bunganya dipakai untuk mewarnai ketan. Di Thailand, minuman penyegar
berwarna biru dari ekstraknya dinamakan nam dok anchan (น้ำดอกอัญขัญ). Terdapat varietas
dengan mahkota bunga berwarna putih.
Kembang telang memiliki habitus berupa herba dan tipe batangnya adalah batang basah/herba. Bentuk
batang bulat dan pada permukaannya memiliki rambut-rambut kecil. Arah
pertumbuhan batangnya membelit ke kiri (sinistrorsum
volubilis) yang jika dilihat dari atas arah belitannya berlawanan dengan
arah putaran jarum jam. Batang tanaman ini naik ke atas dengan menggunakan
cabang pembelit dan meliliti penunjangnya yang jika kita ikuti jalannya batang
yang membelit itu, maka penunjang akan selalu berada di sebelah kiri kita.
Cabang-cabangnya merupakan pendukung daun-daun dan mempunyai ruas-ruas yang
cukup panjang atau bersifat sirung panjang.
5.
Tanaman Sirih (Piper betle L.)
Klasifikasi menurut
(Steenis.2002) :
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub Classis : Magnoliidae
Ordo : Piperales
Familia : Piperaceae
Genus : Piper
Species : Piper betle L.
Sirih merupakan tanaman asli Indonesia yang tumbuh merambat atau
bersandar pada batang pohon lain. Sebagai
budaya daun dan buahnya biasa dimakan dengan cara mengunyah bersama gambir, pinang dan kapur. Namun mengunyah sirih telah
dikaitkan dengan penyakit kanker mulut dan pembentukan squamous cell
carcinoma yang bersifat malignan. Tanaman merambat ini bisa
mencapai tinggi 15 m. Batang sirih berwarna coklat kehijauan,berbentuk bulat,
beruas dan merupakan tempat keluarnya akar.
Habitus tanaman ini berupa herba
dengan tipe batang yang berkayu.
Bentuk batangnya bulat, dengann permukaan yang licin. Arah tumbuh batang
tanaman dengan memanjat. Daunnya
berseling atau tersebar dengan permukaan batang. Tanaman ini dapat berpegangan
dengan media penunjangnya dengan menggunakan alat pelekat. Tipe percabangannya
monopodial. Sifat cabangnya berupa geragih.
6.
Batang Bambu
(Bambusa sp.)
Klasifikasi menurut (Cronquist.
1981):
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Sub Classis : Commelinidae
Ordo : Cyperales
Familia : Poaceae
Genus : Bambusa
Species : Bambusa sp.
Bambu adalah tanaman jenis rumput-rumputan dengan
rongga dan ruas di batangnya. Bambu memiliki banyak tipe. Nama lain dari bambu
adalah buluh, aur, dan eru. Di dunia ini bambu merupakan salah satu tanaman
dengan pertumbuhan paling cepat. Karena memiliki sistem rhizoma-dependen unik,
dalam sehari bambu dapat tumbuh sepanjang 60cm (24 Inchi)
bahkan lebih, tergantung pada kondisi tanah dan klimatologi tempat ia ditanam.
Habitusnya berupa pohon dan
mempunyai batang yang cukup keras dan kuat karena sebagian besar batangnya
terdiri atas kayu dan berongga. Bentuk batangnya bulat dengan permukaan batang
yang licin dan buku-buku yang jelas. Arah tumbuh batang tegak lurus dengan tipe
percabangannya yang monopodial. Arah tumbuh cabangnya condong keatas.
7. Tanaman Kaktus (Opuntia vulgaris)
Klasifikasi menurut (Steenis.
2002):
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliphyta
Classis : Magnoliopsida
Ordo : Caryophylales
Familia : Cartoceae
Genus : Opuntia
Spesies : Opuntia vulgaris
Kaktus termasuk ke dalam golongan
tanaman sukulen karena mampu menyimpan
persediaan air di batangnya. Batang
tanaman ini mampu menampung volume air yang besar dan memiliki bentuk yang
bervariasi. Untuk dapat bertahan di daerah gurun yang gersang, kaktus memiliki
metabolisme tertentu.Tumbuhan ini membuka stomatanya di malam hari ketika cuaca
lebih dingin dibandingkan siang hari yang terik Pada malam hari, kaktus juga
mengambil CO2 dari lingkungan dan menyimpannya di vakuola untuk digunakan ketika fotosintesis
berlangsung (terutama pada siang hari) Banyak spesies dari kaktus yang memiliki
duri yang panjang serta tajam. Duri tersebut merupakan modifikasi dari daun dan
dimanfaatkan sebagai proteksi terhadap herbivora. Bunga kaktus yang berfungsi
dalam reproduksi
tumbuh dari bagian ketiak atau areola dan melekat pada tumbuhan serta
tidak memiliki tangkai bunga.
Habitusnya berupa herba, dengan
tipe batang herbaceous (basah) Tanaman ini mempunyai bentuk batang yang
kladodia yaitu pipih dan biasanya melebar menyerupai daun dan terus tumbuh
serta mengadakan percabangan. Permukaannya licin dan bentuk dari modifikasi
daun tunggalnya berupa duri-duri. Arah tumbuh batang tanaman kaktus ini tegak
lurus dengan tipe percabangannya yaitu monopodial dengan arah tumbuh cabang
tegak
8.
Tanaman
Pepaya (Carica papaya L.)
Klasifikasi menurut (Steenis.
2002):
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub Classis : Dilleniidae
Ordo : Violales
Familia : Caricaceae
Genus : Carica
Spesies : Carica papaya L.
Pepaya adalah monodioecious' (berumah
tunggal sekaligus berumah dua) dengan tiga kelamin: tumbuhan jantan, betina,
dan banci (hermafrodit).
Tumbuhan jantan dikenal sebagai "pepaya gantung", yang walaupun
jantan kadang-kadang dapat menghasilkan buah pula secara "partenogenesis"
Tanaman ini mempunyai habitus
berupa pohondengan tipe batang yang basah. Arah tumbuh batangnya tegak
lurus dengan tipe percabangannya monopodial. Bentuk batangnya bulat dan pada
permukaan batangnya terdapat bekas-bekas berupa lubang-lubang yang berasal dari
cabang yang mati/luruh. Arah tumbuh cabangnya condong ke atas.
9.
Batang Jambu
Biji (Psidium guajava L.)
Klasifikasi menurut
(Steenis.2002):
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub Classis : Rosiidae
Ordo : Myrtales
Familia : Myrtaceae
Genus : Psidium
Species : Psidium guajava L.
Jambu
batu (Psidium
guajava) atau sering juga disebut jambu
biji, jambu siki dan jambu klutuk adalah tanaman tropis
yang berasal dari Brazil, disebarkan ke Indonesia melalui Thailand. Jambu batu memiliki buah yang
berwarna hijau dengan daging buah berwarna putih atau merah dan berasa
asam-manis. Buah jambu batu dikenal mengandung banyak vitamin C.
Habitus berupa pohon dengan batang
yang kuat dan keras serta sebagian besar terdiri atas kayu sehingga tipe batangnya tergolong batang berkayu.
Batangnya berbentuk bulat dengan permukaan batang terlihat adanya kerak yang
lepas (bagian kulit yang mati). Arah tumbuh batang tegak lurus dan tipe
percabangannya monopodial. Arah tumbuh cabangya condong ke atas.
10. Tanaman Cemara (Casuarina equisetafolia L.)
Klasifikasi menurut (Cronquist.
1981):
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub Classis : Hamamelidae
Ordo : Casuarinales
Familia : Casuarinaceae
Genus : Casuarina
Species : Casuarina equisetafolia L.
Suku
cemara-cemaraan atau Casuarinaceae meliputi sekitar 70 jenis tetumbuhan. Sebagian besar
suku ini terdapat di Belahan Bumi Selatan, terutama di wilayah tropis Dunia
Lama, termasuk Indo-Malaysia, Australia, dan Kepulauan Pasifik.Cemara sendiri
merupakan tetumbuhan
hijau abadi yang sepintas lalu dapat disangka sebagai tusam karena rantingnya
yang beruas pada dahan besar kelihatan seperti jarum, dan buahnya mirip runjung
kecil. Namun kenyataannya pepohonan ini bukan termasuk Gymnospermae,
sehingga mempunyai bunga, baik jantan maupun betina. Bunga betinanya nampak
seperti berkas rambut, kecil dan kemerah-merahan.
Habitusnya berupa pohon dengan
tipe batangnya yaitu batang berkayu. Bentuk batangnya bulat dengan permukaan batang
yang berduri. Arah tumbuh batangnya tegak lurus dengan tipe percabangannya yang
monopodial. Arah tumbuh cabangnya adalah condong keatas.
11. Tanaman Ketapang (Terminalia catappa L.)
Klasifikasi menurut (Cronquist.
1981):
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub Classis : Rosiidae
Ordo : Myrtales
Familia : Combretaceae
Genus : Terminalia
Species : Terminalia catappa L.
Ketapang atau katapang (Terminalia catappa) adalah nama sejenis pohon
tepi pantai yang rindang. Lekas tumbuh dan membentuk tajuk indah
bertingkat-tingkat, ketapang kerap dijadikan pohon peneduh di taman-taman dan
tepi jalan
Habitus tanaman ini sangat jelas
yakni pohon dengan tipe batang yang keras dan berkayu. Bentuk batangnya bulat
dengan permukaannya berusuk dan banyak terdapat bintil-bintil lentisel.
Arah tumbuh batangnya tegak lurus
dengan permukaan tanah, dengan tipe percabangan simpodial karena sangat jelas
terlihat batang utamanya. Arah tumbuh batangnya mendatar dengan sudut hampir 90
derajat.
11. Batang Bogenvil (Bougaivillea spectabilis)
Klasifikasi menurut (Cronquist.
1981):
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub Classis : Caryophyllidae
Ordo : Carryophyllales
Familia : Nyctaginaceae
Genus : Bougainvillea
Species : Bougainvillea spectabilis
Kembang kertas atau populer juga
dengan nama bugenvil (ejaan
Inggris: [ˌbuːɡɨnˈvɪliə] cf. bougainville; nama
ilmiah: Bougainvillea, terutama B. glabra) merupakan tanaman hias populer. Bentuknya
adalah pohon kecil yang sukar tumbuh tegak. Keindahannya berasal dari seludang
bunganya yang berwarna cerah dan menarik perhatian karena tumbuh
dengan rimbunnya. Seludang bunga ini kerap
dianggap sebagai bagian bunga,
walaupun bunganya yang benar adalah bunga kecil yang terlindung oleh seludang.
Tanaman bunga kertas atau bougainvillea ini mempunyai bagian tanaman
yang berwarna-warni. Oleh karena itu, tanaman bougainvillea menjadi tanaman
hias yang sangat populer karena kecantikkan warnanya dan cara merawatnya yang
mudah.
Habitusnya
berupa perdu dengan tipe batang yang berkayu karena sebagian besar batangnya
terdiri atas kayu. Bentuk batangnya bulat dengan permukaan batang yang kasar
dan berduri. Tipe percabangan monopodial. Arah tumbuh batang memanjat.
VI.
KESIMPULAN
1.
Bentuk batang pada tumbuhan yang diamati antara lain:
bulat pada tanaman Cemara (Casuarina equisetifolia L.), tanaman Ketapang
(Terminalia catappa L.), tanaman Sirih (Piper betle L.), batang Bambu (Bambusa
sp.), batang Jambu Biji (Psidium guajava L.), tanaman Cemara (Casuarina
equisetifolia L.), tanaman Pepaya (Carica papaya L.), Pisang (Musa paradisiaca
L.) dan tanaman Kembang Telang (Clitoria ternatea L.), pipih pada kaktus
(Opuntia vulgaris) dan segitiga pada Mendong (Fimbristylis sp.) dan Teki
(Cyperus rotundus L.).
2.
Habitus
pada tanaman yang diamati pada teki, mending, kembang telang, sirih dan kaktus
merupakan herba sedangkan pada papaya, pisang,
jambu biji, cemara, ketapang dan bambu merupakan habitus pohon dan bogenvil
termasuk dalam habitus perdu.
3.
Tipe
batang pada tanaman yang diamati umumnya berkayu seperti pada bambu, jambu biji,
cemara, ketapang, bogenvil. Rumput teki termasuk dalam tipe batang rumput dan
mendong dengan tipe batang mendong sedangkan pisang, sirih, kaktus, pepaya dan
kembang telang termasuk herbaceous.
4.
Bentuk
batang pada tanaman yang diamati umumnya bulat kecuali rumput teki dan mendong
yang berbentuk segitiga dan kaktus yang berbentuk pipih kladodia.
5.
Arah
tumbuh batang umumnya tegak, kecuali pada pisang berbaring, pada jambu biji
condong ke atas, pada kembang telang yaitu membelit ke kiri dan pada sirih dan
bogenvil memanjat.
6.
Permukaan
batang licin terdapat pada rumput teki, mendong, bambu, kembang telang dan
sirih .Permukaan beralur kasar pada pisang dan bogenvil. Permukaan yang
memperlihatkan bekas-bekas daun pada batang pepaya. Permukaan yang
memperlihatkan lepasnya kerak pada batang jambu biji. Permukaan berusuk pada
batang ketapang. Permukaan berduri pada batang cemara dan kaktus.
7.
Tipe
percabangan monopodial ada pada rumput teki, mendong, pisang, bambu, pepaya,
kaktus dan cemara. Simpodial pada ketapang dann bogenvil. Sedangkan pada
kembang telang dan sirih monopodial semu.
8.
Modifikasi pada permukaan batang ada bermacam-macam, di
antaranya berduri pada kaktus (Opuntia
vulgaris), memperlihatkan lepasnya kerak pada jambu biji (Psidium guajava L.), memperlihatkan
banyak lentisel pada ketapang (Terminalia
catappa L.), berbulu pada kembang telang (Clitoria ternatea L.), licin pada teki (Cyperus rotundus L.), berduri pada bogenvil (Bougainvillea spectabilis Wild.) dan memperlihatkan berkas cabang
pada papaya (Carica papaya L.).
VII.
DAFTAR
PUSTAKA
Amintarti, Sri. 2014. Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan.
Banjarmasin: PMIPA FKIP UNLAM.
Anonim.C.2014 http://amintabin.blogspot.com/2010/09/klasifikasi-rumput-teki.html, Diakses tanggal 22 Maret 2014.
Anonim.D.2014.http://news.okezone.com/read/2008/12/10/1/172344/heboh-dua-jenis-pisang-tumbuh-di-satu-pohon, Diakses tanggal 22 Maret 2014.
Anonim.E.2014.http://unclegoop.wordpress.com/2007/09/21/bougenvile-itu, Diakses tanggal 22 Maret 2014.
Anonim.F.2014.http://1.bp.blogspot.com/_LnuU40x6xUI/S0BEJP4Wu8IAAAAAQU/nNEoWWFjkc0/s400/pepaya.jpg. Diakses tanggal 22 Maret 2014.
Anonim.G.2014.http://caliban.mpizkoeln.mpg.de/thome/band3/tafel_039_small.jpg. Diakses tanggal 22 Maret 2014.
Anonim.H.2014.http://www.diperta.jabarprov.go.id/index.php/subMenu/informasi/berita/detailberita/310/16 , Diakses tanggal 22 Maret 2014.
Tjitrosoepomo,
Gembong. 2009.
Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta :
Gadjah Mada University Press.
Keren la.. super.. lanjutkan.
BalasHapusmaaf kalo boleh kritik, pada pohon pisang itu permukaan dan arah tumbuh batang kok g sesuai dengan deskripsi y?
BalasHapus