Selasa, 10 Juni 2014

LAPRAK MORTUM "BUNGA TUNGGAL"


LAPORAN PRAKTIKUM V
MORFOLOGI TUMBUHAN
(ABKC 2203)

BUNGA TUNGGAL

Dosen Pengasuh :
Dra. Hj. Sri Amintarti, M.Si

Asisten Dosen :
Rusmalina
Wardah

Oleh:
Noor Laila
(A1C213094)
Kelompok 6A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
MARET
2014

PRAKTIKUM V

Topik               : BUNGA TUNGGAL
Tujuan             : Mengenal bunga tunggal dan bagian-bagiannya
Hari/tanggal    : Kamis, 27 Maret 2014
Tempat            : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin
 


I.             ALAT DAN BAHAN

A.    Alat-alat:   
1.      Baki/nampan
2.      Alat tulis
B.     Bahan-bahan:
1.      Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)
2.      Bunga Mawar (Rosa sp.)
3.      Bunga Kaca Piring (Gardenia augusta)
4.      Bunga Pepaya
5.      Bunga Waru

II.                CARA KERJA

1.      Menyiapkan alat dan bahan
2.      Mengamati dan menentukan bagian-bagian bunga: tangkai bunga (pedicellus), kelopak (calyx), mahkota (corolla), tenda bunga (perigonium), putik (stigma), benang sari (stamen), pendukung putik dan benang sari (andriginofor), daun buah (karpelum), daun pemikat (lokblad).
3.      Menggambar hasil pengamatan dan memberi keterangan.

III.     TEORI DASAR
Alat perkembangbiakan pada tumbuhan dibedakan dalam dua golongan, yaitu yang bersifat vegetatif dan yang generatif. Alat perkembangbiakan tersebut bentuk dan susunannya berbeda-beda menurut jenis tumbuhan, tetapi bagi tumbuhan yang berbiji, alat tersebut lazimnya merupakan bagian tumbuhan yang kita kenal sebagai bunga. Pada bunga inilah terdapat bagian-bagian yang setelah terjadi peristiwa persarian (penyerbukan) dan pembuahan akan menghasilkan bagian tumbuhan yang disebut buah, yang didalamnya terkandung biji dan biji inilah yang akan tumbuh menjadi tumbuhan baru.
Ditinjau dari homologinya, bunga diinterpretasikan sebagai suatu pucuk yang termodifikasi daunnya. Bunga terdiri atas sebuah sumbu tempat daun-daun bunga tumbuh. Bunga yang mempunyai organ berupa kelopak, mahkota, stamen dan putik disebut bunga lengkap.
Namun kebanyakan bunga mempunyai struktur yang tidak lengkap misalnya tidak mempunyai alat kelamin. Jika hanya mempunyai alat kelamin jantan saja maka bunga itu disebut bunga jantan dan jika hanya mempunyai alat kelamin betina saja maka bunga itu disebut bunga betina. Dan bila kedua macam uniseksual itu terdapat pada satu tumbuhan maka tumbuhan itu disebut berumah satu dan jika terpisah maka disebut tumbuhan berumah dua. Tumbuhan yang mempunyai bunga sempurna (bunga jantan dan bunga betina) disebut poligami.
Tumbuhan yang memiliki satu bunga saja dinamakan tumbuhan berbunga tunggal (planta uniforal). Sedangkan lainnya tumbuhan berbunga banyak (planta multifloral). Bunga pada umumnya mempunyai bagian-bagian yang terdiri dari :
a.       Tangkai bunga (pedicellus)
b.      Dasar bunga (receptaculum)
c.       Hiasan bunga (perianthium)
d.      Alat-alat kelamin jantan (androecium)
e.       Alat-alat kelamin betina (gynaecium)
Bagian-bagian hiasan bunga tersusun dalam dua lingkaran, yaitu :
1.      Kelopak (kalyx)
2.      Tajuk bunga atau mahkota bunga (corolla)
Pada suatu bunga sering kita dapati tidak ada hiasan bunganya. Bunga yang demikian dinamakan bunga telanjang (flos nudus), atau hiasan bunga yang tidak adapat dibedakan dalam kelopak atau mahkotanya, dengan kata lain kelopak dan mahkota sama baik bentuk dan warnanya. Hiasan bunga yang demikian dinamakan tenda bunga (perigonium).
Berdasarkan bagian-bagian tumbuhan yang terdapat pada bunga kecuali tangkai dan dasar bunga, maka bunga dapat dibedakan dalam :
1.Bunga lengkap atau bunga sempurna (flos completus)
2.Bunga tidak lengkap atau bunga tidak sempurna (flos in-completus)
Bunga adalah penjelmaan suatu tunas (batang dan daun-daun) yang bentuk, warna, dan susunannya disesuaikan dengan kepentingan tumbuhan, sehingga pada bunga ini dapat berlangsung penyerbukan dan pembuahan, dan akhirnya dapat dihasilkan alat-alat perkembangbiakan. Sifat-sifat bunga yang amat menarik, yaitu :
1.      Bentuk bunga seluruhnya dan bentuk bagian-bagiannya.
2.      Warnanya.
3.      Baunya.
4.      Ada dan tidaknya madu ataupun zat lain.


V.                ANALISIS DATA

1.      Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)

Klasifikasi       :

Divisio             : Magnoliophyta

Classis             : Magnoliopsida

Subclassis        : Dillenidae

Ordo                : Malvales

Familia            : Malvaceae

Genus              : Hibiscus

Species            : Hibiscus rosa-sinensis L.

(Menurut Cronquist, 1981)


Berdasarkan hasil pengamatan, bunga sepatu termasuk bunga tunggal karena terletak diketiak daun dan bunganya yang besar terpencar atau terpisah-pisah. Bagian-bagian bunga tersusun dalam lingkaran. Bunga bersifat biseksual dengan bentuk radial simetri. Bunga kadang-kadang tumbuh di ketiak daun atau di ujung cabang. Bunga sepatu merupakan bunga yang sempurna karena mempunyai benang sari dan putik dalam 1 bunga sehingga sering disebut bunga banci atau biseksual.
Letak bagian-bagian bunganya berseling yang disimetris. Dasar bunganya berbentuk seperti cawan, yakni daun-daun kelopak duduknya seakan-akan pada tepi bangunan seperti cawan tadi, sedangkan putik di tengah di tengah pada bagian dasar bunga yang lebih rendah letaknya daripada temapat duduknya kelopak dan tajuk bunga. Tangkai bunganya (pedicellus) agak panjang, kelopak (calyx) berbentuk tabung dengan tepi bercangap. Pada bagian luar lingkaran kelopak bunganya masih mempunyai daun-daun yang menyerupai kelopak yang disebut kelopak tambahan berjumlah tujuh buah. Mahkota (corolla) berbentuk bulat telur terbalik yang berjumlah lima berwarna merah. Putiknya (corolla) berjumlah lima. Benang sarinya (stamen)  banyak dan terdapat pada tangkai sari yang melekat pada putik (gynostemium).
Benang sari dan putik pada bunga terletak dalam satu tabung yang disebut staminal colom, dan hal ini merupakan ciri khas dari bunga pada ordo Malvales. Fungsi pokok mahkota (corolla) ini adalah untuk menunjukkan penampilan yang menarik/ atraktif. Pada bunga sepatu alat perkembangbiakan bunganya sangat sulit untuk terjadi pembuahan menjadi biji karena kepala putik diatas dan benang sarinya berada dibawah yang mana bunga sepatu bisaanya condong menunduk kebawah bunganya, tumbuhan ini mempunayi rumus K(5), C(5), A(5).

2.      Bunga Mawar (Rosa sp.)
Klasifikasi       :
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Magnoliophyta
Classis             : Magnoliopsida
Subclassis        : Rosidae
Ordo                : Rosales
Familia            : Rosaceae
Genus              : Rosa
Species            : Rosa sp.
(Menurut: Cronquist. 1981)
Dari hasil pengamatan pada bunga mawar ini merupakan bunga tunggal.  Daunnya majemuk menyirip gasal karena diujung ibu tangkai serta terdapat anak daun yang tersendiri dan biasanya anak daun tersebut lebih besar dari pada yang lainnya. Tangkai bunganya cukup panjang, dilanjutkan dengan dasar bunga yang menumpang bunga, kemudian mahkota bunga yang sangat rapat berlapis-lapis berbentuk spiral yang baunya sangat disukai karena harum dan wangi yang menempel pada bagian dasar bunga. Dilihat pada bagian tengah pada mahkota bunga ini terdapat benang sari dan putik. Benang sari berjumlah banyak dan duduk di atas kelopak. Putiknya majemuk, dengan bakal buah menempel di atas dasar bunga.
Bunga ini tumbuh di ketiak daun. Tangkai bunganya (pedicellus) agak panjang, kelopak (calyx) dengan tepi berbagi. Mahkota (corolla) berwarna indah, terdapat putik (stigma) dan benang sari (stamen), serta pendukung putik dan benang sari (danriginifor) yang sangat pendek. Pada bunga ini tidak terdapat alat tambahan. Daun mahkota sebanyak taju kelopak dan tersusun spiral. Benang sari berjumlah banyak. Tangkai sari pada waktu kuncup kerapkali membengkok. Kepala sari kecil dan beruang dua. Bakal buah satu sampai banyak, menumpang, tenggelam atau setengah tenggelam, satu sama lain bersatu atau tidak.
Bunga berkelamin 2 dan beraturan. Kelopak berdaun lekat, kadang-kadang dengan kelopak tambahan. Daun mahkota sebanyak taju kalopak. Benang sari 6 atau lebih. Tangkai sari waktu kuncup membengkok. Kepala sari kecil, beruang 2. bakal buah 1 atau lebih. Buah tunggal dan ada yang majemuk.
Terdiri atas 5 helai daun mahkota dengan perkecualian Rosa sericea yang hanya memiliki 4 helai daun mahkota. Warna bunga biasanya putih, merah muda, kuning, merah tua pada beberapa spesies. Ovari berada di bagian bawah daun mahkota dan daun kelopak.

3.      Bunga Kaca Piring (Gardenia augusta)
Klasifikasi
Kingdom               : Plantae
Divisio                   : Magnoliphyta
Classis                   : Magnoliopsida
Sub classis             : Asteriidae
Ordo                      : Rubiales
Familia                  : Rubiaceae
Genus                    : Gardenia
Species                  : Gardenia augusta Merr.
(Sumber : Cronquist : 1981) 
Dari hasil pengamatan pada bunga kaca piring ini merupakan bunga tunggal.  Tangkai bunganya tidak cukup panjang, dilanjutkan dengan dasar bunga yang menumpang bunga, kemudian ada kelopak bunga yang menempel lanjutan dari tangkai bunga dan bercangap 5, kemudian mahkota (corolla) bunga berwarna putih yang sangat rapat berlapis-lapis sama seperti bunga mawar yang mana berbentuk spiral yang baunyapun sangat disukai karena harum dan wangi yang menempel pada bagian dasar bunga. Dilihat pada bagian tengah pada mahkota bunga ini terdapat benang sari dan putik. Pada alat perkembangbiakannya berupa benang sari dan putik jarang sekali terjadi peristiwa persarian yang menyebabkan bunga ini jarang ada bahkan tidak ada bijinya yang mana biji adalah hasil dari persarian tersebut.
Bunga terminal, tunggal dan bertangkai pendek. Tabung kelopak bunga ukurannya kecil dan pendek, berusuk, tepi berbagi hingga pangkal menjadi 6 taju yang panjang. Berbentuk garis lanset. Bentuk mahkota seperti terompet, tabung bulat dengan warna kehijau-hijauan. Leher berambut, pinggiran mahkota 6-9 cm bewarna putih cerah. Kekenam taju yang paling luar oval telur terbalik, yang lain makin ke dalam makin pendek. Bunga hanya muncul sekuntum di ujung-ujung tangkai, mempunyai 6 daun mahkota walaupun sebagian kultivar mempunyai bunga ganda (daun mahkota berlapis).
Bunga sewaktu baru mekar berwarna putih bersih, tapi sedikit-sedikit berubah warna menjadi krem kekuningan. Bunga berbau sangat harum sehingga sering digunakan sebagai bahan baku minyak bunga. Harum bunga yang sepintas mirip Melati banyak menarik minat serangga seperti beberapa spesies Lepidoptera dan semut.

 4.      Bunga Pepaya (Carica papaya L.)
Klasifikasi             :
Kingdom               : Plantae
Divisio                   : Magnoliophyta
Classis                   : Magnolipsida
Sub classis             : Dilleniidae
Ordo                      : Violales
Familia                  : Caricaceae
Genus                    : Carica
Species                  : Carica papaya L.
Sumber                  : (Cronquist, 1981)
            Pada pohon pepaya bisa ditemukan bunga jantan, betina dan bunga banci. Bunga banci yaitu bunga yang mempunyai benang sari (alat kelamin jantan) dan putik (alat kelamin betina). Bunga betina umumnya berdiri sendiri, berwarna putih kekuningan. Bakal buah beruang 1 dengan 5 kepala putik. Bunga hampir selalu berkelamin satu dan berumah dua, tetapi kebanyakan dengan beberapa bunga berkelamin 2 pada karangan bunga yang jantan. Bunga jantan pada tandan yang serupa malai dan bertangkai panjang, kelopak sangat kecil, mahkota berupa terompet, putih kekuningan, dengan tepi yang bertaju 5 dan tabung yang panjang, langsing, taju terputar dalam kuncup; kepala sari bertangkai pendek dan duduk. Bunga betina kebanyakan berdiri sendiri; daun mahkota lepas atau hampir lepas, putih kekuningan (Steenis, 2006, 301-301).
            Dari bentuk bunganya tanaman pepaya tergolong tanaman yang menyerbuk silang. Penyerbukan tersebut berlangsung dengan bantuan angin atau serangga, tetapi tepung sari bunga jantan mudah dipengaruhi oleh angin.Bunga pepaya sangat peka terhadap iklim khususnya suhu dan kelembaban. Tanaman jantan dan sempurna bersifat tidak stabil yang artinya dapat mengalami perubahan kelamin akibat  perubahan lingkungan. Pada musim panas,  tanaman mengalami stress karena kelembaban rendah sehingga putik dan benang sari pada tanaman sempurna tumbuh  tidak wajar  dan  berbentuk karpeloid sehingga buah yang terbentuk di luar bentuk standar. Tanaman jantan dapat menghasilkan bunga sempurna sehingga menghasilkan buah yang  dikenal sebagai pepaya gantung/gandul. Tanaman betina bersifat stabil.

5.      Bunga Waru
Klasifikasi             :
Divisio                   : Magnoliophyta
Classis                   : Magnoliopsida
Subclassis              : Dilleniidae
Crdo                      : Malvales
Familia                  : Malvaceae
Genus                    : Hibiscus
Species                  : Hibiscus tiliaceus
Sumber                  : (Cronquist, 1981)
            Dari hasil pengamatan diketahui bahwa bunga waru ini hampir sama dengan kembang sepatu, tetapi yang membedakan adalah warnanya. Pada bunga waru berwarna kuning sedangkan bunga kembang sepatu warnanya merah. Bagian-bagian bunga waru adalah tangkai bunga (Pedicellus), dasar bunga (receptaculum), kelopak bunga (calyx), mahkota bunga (corolla), benang sari (stamen), dan putik (pistillum).


VI.             KESIMPULAN

1.      Bunga tunggal (planta unifloral) yaitu apabila dalam satu tangkai bunga hanya terdapat satu bunga saja dan biasanya terdapat di ujung batang.
2.      Berdasarkan letaknya, bunga tunggal dapat dibedakan menjadi dua  macam, yaitu: Bunga tunggal yang terletak di ketiak daun dan bunga tunggal yang terletak di ujung daun. Bagian-bagian pada bunga tunggal umumnya terdiri atas: tangkai bunga (pedicellus), kelopak bunga (calyx), mahkota bunga (corolla), tenda bunga (perigonium), putik (pistillum), benang sari (stamen), pendukung putik dan benang sari, bakal bual (ovarium), daun buah (karpelum) serta daun pemikat
3.      Bunga Kaca piring (Gardenia augusta Merr.) merupakan bunga tunggal yang memiliki tangkai bunga (pedicellus) dan kelopak bunga (calyx) yang kecil dan pendek, mahkota bunga (corolla) yang berjumlah banyak dan berwarna putih. Bunga ini termasuk ke dalam bunga banci atau berkelamin 2 (hermaphroditus) yang mana dalam satu bunga terdapat alat kelamin jantan dan alat kelamin betina, yaitu benang sari dan putik.
4.      Bunga Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) merupakan bunga yang bagian-bagiannya lengkap terdiri dari tangkai bunga (pedicellus), kelopak (calyx), kelopak tambahan, mahkota berwarna merah (corolla), benang sari dan putik.
5.      Bunga Mawar (Rosa sp) merupakan bunga tunggal yang memiliki tangkai bunga (pedicellus), mahkota bunga (corolla) berjumlah banyak yang berwarna merah cerah. Bunga ini termasuk ke dalam bunga banci atau berkelamin 2 (hermaphroditus) yang mana dalam satu bunga terdapat alat kelamin jantan dan alat kelamin betina, yaitu benang sari dan putik.



VII. DAFTAR PUSTAKA

Akhmad Dasuki, Undang. 1994. Sistematik Tumbuhan Tinggi. Bandung: ITB.

Amintarti, Sri. 2014. Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan. Banjarmasin : PMIPA FKIP UNLAM.
Anonim.A.2014. http://blog-mitratani.blogspot.com/2011/05/bunga-pepaya.html. Diakses pada tanggal 30 Maret 2014.

Anonim.B.2014. http://commons.wikimedia.org/wiki/File:Hibiscus_tiliaceus.jpg. Diakses pada tanggal 30 Maret 2014.

Anonim.C.2014. http://www.dkimages.com/discover/previews/801/90011528.jpg.             Diakses pada tanggal 30 Maret 2014.

Anonim.D.2014. http://www.plantamor.com/index.php. Diakses pada tanggal 30 Maret 2014.

Anonim.E,2014 https://www.flickr.com/photos/seal_yun/2232516011/. Diakses pada tanggal 30 Maret 2014.

Anonim.F.2014.http://hanyacatatankecil.files.wordpress.com/2009/10/mawar.jpg. Diakses pada tanggal 30 Maret 2014.

Tjitrosoepomo, Gembong. 2011. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Van  Steenis, C.G.G.J. 2003. Flora. Jakarta: Pradaya Paramitha.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar