LAPORAN PRAKTIKUM V
MORFOLOGI TUMBUHAN
(ABKC 2203)
BUNGA TUNGGAL
Dosen Pengasuh :
Dra.
Hj. Sri Amintarti, M.Si
Asisten Dosen :
Rusmalina
Wardah
Oleh:
Noor Laila
(A1C213094)
Kelompok 6A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
MARET
2014
PRAKTIKUM
V
Topik : BUNGA TUNGGAL
Tujuan :
Mengenal bunga tunggal dan bagian-bagiannya
Hari/tanggal : Kamis, 27 Maret 2014
Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin
I. ALAT DAN BAHAN
A.
Alat-alat:
1. Baki/nampan
2. Alat
tulis
B. Bahan-bahan:
1. Bunga
Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)
2. Bunga
Mawar (Rosa sp.)
3. Bunga
Kaca Piring (Gardenia augusta)
4. Bunga
Pepaya
5.
Bunga Waru
II. CARA KERJA
1. Menyiapkan
alat dan bahan
2. Mengamati
dan menentukan bagian-bagian bunga: tangkai bunga (pedicellus), kelopak (calyx),
mahkota (corolla), tenda bunga (perigonium), putik (stigma), benang sari (stamen),
pendukung putik dan benang sari (andriginofor),
daun buah (karpelum), daun pemikat (lokblad).
3. Menggambar
hasil pengamatan dan memberi keterangan.
III.
TEORI
DASAR
Alat
perkembangbiakan pada tumbuhan dibedakan dalam dua golongan, yaitu yang
bersifat vegetatif dan yang generatif. Alat perkembangbiakan tersebut bentuk
dan susunannya berbeda-beda menurut jenis tumbuhan, tetapi bagi tumbuhan yang
berbiji, alat tersebut lazimnya merupakan bagian tumbuhan yang kita kenal
sebagai bunga. Pada bunga inilah terdapat bagian-bagian yang setelah terjadi
peristiwa persarian (penyerbukan) dan pembuahan akan menghasilkan bagian
tumbuhan yang disebut buah, yang didalamnya terkandung biji dan biji inilah
yang akan tumbuh menjadi tumbuhan baru.
Ditinjau
dari homologinya, bunga diinterpretasikan sebagai suatu pucuk yang
termodifikasi daunnya. Bunga terdiri atas sebuah sumbu tempat daun-daun bunga
tumbuh. Bunga yang mempunyai organ berupa kelopak, mahkota, stamen dan putik
disebut bunga lengkap.
Namun
kebanyakan bunga mempunyai struktur yang tidak lengkap misalnya tidak mempunyai
alat kelamin. Jika hanya mempunyai alat kelamin jantan saja maka bunga itu
disebut bunga jantan dan jika hanya mempunyai alat kelamin betina saja maka
bunga itu disebut bunga betina. Dan bila kedua macam uniseksual itu terdapat
pada satu tumbuhan maka tumbuhan itu disebut berumah satu dan jika terpisah
maka disebut tumbuhan berumah dua. Tumbuhan yang mempunyai bunga sempurna
(bunga jantan dan bunga betina) disebut poligami.
Tumbuhan yang memiliki satu bunga saja dinamakan tumbuhan
berbunga tunggal (planta uniforal).
Sedangkan lainnya tumbuhan berbunga banyak (planta
multifloral). Bunga pada umumnya mempunyai bagian-bagian yang terdiri dari
:
a.
Tangkai
bunga (pedicellus)
b.
Dasar
bunga (receptaculum)
c.
Hiasan
bunga (perianthium)
d.
Alat-alat kelamin jantan (androecium)
e.
Alat-alat kelamin betina (gynaecium)
Bagian-bagian
hiasan bunga tersusun dalam dua lingkaran, yaitu :
1.
Kelopak
(kalyx)
2. Tajuk
bunga atau mahkota bunga (corolla)
Pada
suatu bunga sering kita dapati tidak ada hiasan bunganya. Bunga yang demikian
dinamakan bunga telanjang (flos nudus),
atau hiasan bunga yang tidak adapat dibedakan dalam kelopak atau mahkotanya,
dengan kata lain kelopak dan mahkota sama baik bentuk dan warnanya. Hiasan bunga yang demikian
dinamakan tenda bunga (perigonium).
Berdasarkan
bagian-bagian tumbuhan yang terdapat pada bunga kecuali tangkai dan dasar
bunga, maka bunga dapat dibedakan dalam :
1.Bunga
lengkap atau bunga sempurna (flos
completus)
2.Bunga
tidak lengkap atau bunga tidak sempurna (flos
in-completus)
Bunga
adalah penjelmaan suatu tunas (batang dan daun-daun) yang bentuk, warna, dan
susunannya disesuaikan dengan kepentingan tumbuhan, sehingga pada bunga ini
dapat berlangsung penyerbukan dan pembuahan, dan akhirnya dapat dihasilkan
alat-alat perkembangbiakan. Sifat-sifat
bunga yang amat menarik, yaitu :
1.
Bentuk
bunga seluruhnya dan bentuk bagian-bagiannya.
2.
Warnanya.
3.
Baunya.
4.
Ada
dan tidaknya madu ataupun zat lain.
V.
ANALISIS
DATA
1. Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)
Klasifikasi :
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Subclassis : Dillenidae
Ordo : Malvales
Familia : Malvaceae
Genus : Hibiscus
Species : Hibiscus rosa-sinensis L.
(Menurut Cronquist, 1981)
Berdasarkan hasil
pengamatan, bunga sepatu termasuk bunga tunggal karena terletak diketiak daun
dan bunganya yang besar terpencar atau terpisah-pisah. Bagian-bagian bunga tersusun
dalam lingkaran. Bunga bersifat biseksual dengan bentuk radial simetri. Bunga
kadang-kadang tumbuh di ketiak daun atau di ujung cabang. Bunga sepatu
merupakan bunga yang sempurna karena mempunyai benang sari dan putik dalam 1
bunga sehingga sering disebut bunga banci atau biseksual.
Letak bagian-bagian
bunganya berseling yang disimetris. Dasar bunganya berbentuk seperti cawan,
yakni daun-daun kelopak duduknya seakan-akan pada tepi bangunan seperti cawan
tadi, sedangkan putik di tengah di tengah pada bagian dasar bunga yang lebih
rendah letaknya daripada temapat duduknya kelopak dan tajuk bunga. Tangkai bunganya (pedicellus) agak panjang, kelopak (calyx) berbentuk tabung dengan tepi bercangap. Pada bagian luar
lingkaran kelopak bunganya masih mempunyai daun-daun yang menyerupai kelopak
yang disebut kelopak tambahan
berjumlah tujuh buah. Mahkota (corolla)
berbentuk bulat telur terbalik yang berjumlah lima berwarna merah. Putiknya (corolla)
berjumlah lima. Benang sarinya (stamen)
banyak dan terdapat pada tangkai sari yang melekat pada putik (gynostemium).
Benang sari dan putik
pada bunga terletak dalam satu tabung yang disebut staminal colom, dan
hal ini merupakan ciri khas dari bunga pada ordo Malvales. Fungsi pokok mahkota (corolla) ini adalah
untuk menunjukkan penampilan yang menarik/ atraktif. Pada bunga sepatu alat
perkembangbiakan bunganya sangat sulit untuk terjadi pembuahan menjadi biji
karena kepala putik diatas dan benang sarinya berada dibawah yang mana bunga
sepatu bisaanya condong menunduk kebawah bunganya, tumbuhan ini mempunayi rumus K(5), C(5),
A(5).
2.
Bunga Mawar (Rosa
sp.)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Subclassis : Rosidae
Ordo : Rosales
Familia : Rosaceae
Genus : Rosa
Species : Rosa sp.
(Menurut: Cronquist. 1981)
Dari hasil pengamatan pada bunga mawar
ini merupakan bunga tunggal. Daunnya
majemuk menyirip gasal karena diujung ibu tangkai serta terdapat anak daun yang
tersendiri dan biasanya anak daun tersebut lebih besar dari pada yang lainnya.
Tangkai bunganya cukup panjang, dilanjutkan dengan dasar bunga yang menumpang
bunga, kemudian mahkota bunga yang sangat rapat berlapis-lapis berbentuk spiral
yang baunya sangat disukai karena harum dan wangi yang menempel pada bagian
dasar bunga. Dilihat pada bagian tengah pada mahkota bunga ini terdapat benang
sari dan putik. Benang sari berjumlah banyak dan duduk di atas kelopak.
Putiknya majemuk, dengan bakal buah menempel di atas dasar bunga.
Bunga ini tumbuh di ketiak daun.
Tangkai bunganya (pedicellus) agak
panjang, kelopak (calyx) dengan tepi
berbagi. Mahkota (corolla) berwarna
indah, terdapat putik (stigma) dan
benang sari (stamen), serta pendukung
putik dan benang sari (danriginifor)
yang sangat pendek. Pada bunga ini tidak terdapat alat tambahan. Daun mahkota
sebanyak taju kelopak dan tersusun spiral. Benang sari berjumlah banyak.
Tangkai sari pada waktu kuncup kerapkali membengkok. Kepala sari kecil dan
beruang dua. Bakal buah satu sampai banyak, menumpang, tenggelam atau setengah
tenggelam, satu sama lain bersatu atau tidak.
Bunga berkelamin 2 dan beraturan. Kelopak berdaun lekat,
kadang-kadang dengan kelopak tambahan. Daun mahkota sebanyak taju kalopak.
Benang sari 6 atau lebih. Tangkai sari waktu kuncup membengkok. Kepala sari
kecil, beruang 2. bakal buah 1 atau lebih. Buah tunggal dan ada yang majemuk.
Terdiri atas 5 helai daun mahkota dengan perkecualian Rosa sericea yang hanya memiliki 4 helai
daun mahkota. Warna bunga biasanya putih, merah muda, kuning, merah tua pada
beberapa spesies. Ovari berada di bagian bawah daun mahkota dan daun kelopak.
3. Bunga
Kaca Piring (Gardenia augusta)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliphyta
Classis : Magnoliopsida
Sub classis : Asteriidae
Ordo : Rubiales
Familia : Rubiaceae
Genus : Gardenia
Species : Gardenia
augusta Merr.
(Sumber : Cronquist : 1981)
Dari hasil pengamatan pada bunga
kaca piring ini merupakan bunga tunggal.
Tangkai bunganya tidak cukup panjang, dilanjutkan dengan dasar bunga
yang menumpang bunga, kemudian ada kelopak bunga yang menempel lanjutan dari tangkai bunga dan
bercangap 5, kemudian
mahkota (corolla) bunga berwarna putih yang sangat rapat berlapis-lapis sama
seperti bunga mawar yang mana berbentuk spiral yang baunyapun sangat disukai
karena harum dan wangi yang menempel pada bagian dasar bunga. Dilihat pada
bagian tengah pada mahkota bunga ini terdapat benang sari dan putik. Pada alat
perkembangbiakannya berupa benang sari dan putik jarang sekali terjadi
peristiwa persarian yang menyebabkan bunga ini jarang ada bahkan tidak ada
bijinya yang mana biji adalah hasil dari persarian tersebut.
Bunga terminal, tunggal dan
bertangkai pendek. Tabung kelopak bunga ukurannya kecil dan pendek, berusuk,
tepi berbagi hingga pangkal menjadi 6 taju yang panjang. Berbentuk garis
lanset. Bentuk mahkota seperti terompet, tabung bulat dengan warna kehijau-hijauan.
Leher berambut, pinggiran mahkota 6-9 cm bewarna putih cerah. Kekenam taju yang
paling luar oval telur terbalik, yang lain makin ke dalam makin pendek. Bunga
hanya muncul sekuntum di ujung-ujung tangkai, mempunyai 6 daun mahkota
walaupun sebagian kultivar mempunyai bunga ganda (daun mahkota berlapis).
Bunga sewaktu baru mekar berwarna
putih bersih, tapi sedikit-sedikit berubah warna menjadi krem kekuningan. Bunga
berbau sangat harum sehingga sering digunakan sebagai bahan baku minyak bunga.
Harum bunga yang sepintas mirip Melati banyak menarik minat serangga
seperti beberapa spesies Lepidoptera dan semut.
4. Bunga
Pepaya (Carica papaya L.)
Klasifikasi
:
Kingdom
: Plantae
Divisio
: Magnoliophyta
Classis
: Magnolipsida
Sub
classis
: Dilleniidae
Ordo
: Violales
Familia
: Caricaceae
Genus
: Carica
Species
: Carica papaya L.
Sumber
: (Cronquist, 1981)
Pada pohon pepaya bisa ditemukan
bunga jantan, betina dan bunga banci. Bunga banci yaitu bunga yang mempunyai
benang sari (alat kelamin jantan) dan putik (alat kelamin betina). Bunga betina
umumnya berdiri sendiri, berwarna putih kekuningan. Bakal buah beruang 1 dengan
5 kepala putik. Bunga hampir selalu berkelamin satu dan berumah dua, tetapi
kebanyakan dengan beberapa bunga berkelamin 2 pada karangan bunga yang jantan.
Bunga jantan pada tandan yang serupa malai dan bertangkai panjang, kelopak
sangat kecil, mahkota berupa terompet, putih kekuningan, dengan tepi yang
bertaju 5 dan tabung yang panjang, langsing, taju terputar dalam kuncup; kepala
sari bertangkai pendek dan duduk. Bunga betina kebanyakan berdiri sendiri; daun
mahkota lepas atau hampir lepas, putih kekuningan (Steenis, 2006, 301-301).
Dari bentuk bunganya tanaman pepaya
tergolong tanaman yang menyerbuk silang. Penyerbukan tersebut berlangsung
dengan bantuan angin atau serangga, tetapi tepung sari bunga jantan mudah
dipengaruhi oleh angin.Bunga pepaya sangat peka terhadap iklim khususnya suhu
dan kelembaban. Tanaman jantan dan sempurna bersifat tidak stabil yang artinya
dapat mengalami perubahan kelamin akibat perubahan lingkungan. Pada musim
panas, tanaman mengalami stress karena kelembaban rendah sehingga putik
dan benang sari pada tanaman sempurna tumbuh tidak wajar dan
berbentuk karpeloid sehingga buah yang terbentuk di luar bentuk standar.
Tanaman jantan dapat menghasilkan bunga sempurna sehingga menghasilkan buah
yang dikenal sebagai pepaya gantung/gandul. Tanaman betina bersifat
stabil.
5.
Bunga Waru
Klasifikasi
:
Divisio
: Magnoliophyta
Classis
: Magnoliopsida
Subclassis
:
Dilleniidae
Crdo
: Malvales
Familia
: Malvaceae
Genus
: Hibiscus
Species
: Hibiscus tiliaceus
Sumber
: (Cronquist, 1981)
Dari
hasil pengamatan diketahui bahwa bunga waru ini hampir sama dengan kembang
sepatu, tetapi yang membedakan adalah warnanya. Pada bunga waru berwarna kuning
sedangkan bunga kembang sepatu warnanya merah. Bagian-bagian bunga waru adalah
tangkai bunga (Pedicellus), dasar bunga (receptaculum), kelopak
bunga (calyx), mahkota bunga (corolla), benang sari (stamen),
dan putik (pistillum).
VI.
KESIMPULAN
1.
Bunga tunggal (planta unifloral)
yaitu apabila dalam satu tangkai bunga hanya terdapat satu bunga saja dan
biasanya terdapat di ujung batang.
2.
Berdasarkan letaknya, bunga tunggal
dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: Bunga tunggal yang terletak di
ketiak daun dan bunga tunggal yang terletak di ujung daun. Bagian-bagian pada
bunga tunggal umumnya terdiri atas: tangkai bunga (pedicellus), kelopak
bunga (calyx), mahkota bunga (corolla), tenda bunga (perigonium),
putik (pistillum), benang sari (stamen), pendukung putik dan
benang sari, bakal bual (ovarium), daun buah (karpelum) serta
daun pemikat
3.
Bunga Kaca piring (Gardenia
augusta Merr.) merupakan bunga tunggal yang memiliki tangkai bunga (pedicellus)
dan kelopak bunga (calyx) yang kecil dan pendek, mahkota bunga (corolla)
yang berjumlah banyak dan berwarna putih. Bunga ini termasuk ke dalam bunga
banci atau berkelamin 2 (hermaphroditus) yang mana dalam satu bunga
terdapat alat kelamin jantan dan alat kelamin betina, yaitu benang sari dan
putik.
4.
Bunga Kembang Sepatu (Hibiscus
rosa-sinensis L.) merupakan bunga yang bagian-bagiannya lengkap terdiri
dari tangkai bunga (pedicellus), kelopak (calyx), kelopak
tambahan, mahkota berwarna merah (corolla), benang sari dan putik.
5.
Bunga Mawar (Rosa sp) merupakan
bunga tunggal yang memiliki tangkai bunga (pedicellus), mahkota bunga (corolla)
berjumlah banyak yang berwarna merah cerah. Bunga ini termasuk ke dalam bunga
banci atau berkelamin 2 (hermaphroditus) yang mana dalam satu bunga
terdapat alat kelamin jantan dan alat kelamin betina, yaitu benang sari dan putik.
VII. DAFTAR
PUSTAKA
Akhmad Dasuki, Undang. 1994. Sistematik
Tumbuhan Tinggi. Bandung: ITB.
Amintarti, Sri. 2014. Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan.
Banjarmasin : PMIPA FKIP UNLAM.
Anonim.A.2014. http://blog-mitratani.blogspot.com/2011/05/bunga-pepaya.html.
Diakses pada
tanggal 30 Maret
2014.
Anonim.B.2014. http://commons.wikimedia.org/wiki/File:Hibiscus_tiliaceus.jpg.
Diakses pada
tanggal 30 Maret
2014.
Anonim.C.2014. http://www.dkimages.com/discover/previews/801/90011528.jpg. Diakses
pada tanggal 30
Maret 2014.
Anonim.E,2014 https://www.flickr.com/photos/seal_yun/2232516011/.
Diakses pada
tanggal 30 Maret
2014.
Anonim.F.2014.http://hanyacatatankecil.files.wordpress.com/2009/10/mawar.jpg. Diakses pada tanggal 30 Maret 2014.
Tjitrosoepomo,
Gembong. 2011.
Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta :
Gadjah Mada University Press.
Van Steenis, C.G.G.J.
2003. Flora. Jakarta: Pradaya
Paramitha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar