Sabtu, 26 April 2014

ECHINODERMATA " Keindahan dunia laut :) "





LAPORAN PRAKTIKUM VI
ZOOLOGI INVERTEBRATA
( ABKC 2201 )

ECHINODERMATA

Dosen Pembimbing :
Drs. Bunda Halang, MT
Mahruddin, S.Pd, M.Pd
Maulana Khalid Riefani, S.Si., M.Sc.

Asisten :
Muhammad Lutvi Ansari
Nur Izzati Afifah

Oleh :
Noor Laila
(A1C213094)
Kelompok 3A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
APRIL
2014
PRAKTIKUM  VI

Topik               : Echinodermata
Tujuan             : Mengamati dan menjelaskan ciri-ciri morfologi dari phylum
                          Echinodermata.
Hari/Tanggal   : Kamis/ 03 April 2014
Tempat            : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin.

       I.            ALAT DAN BAHAN
ALAT       :
1.      Lup
2.      Alat tulis
BAHAN   :
1.      Awetan Pentaceros sp
2.      Awetan Astropecten sp.
3.      Awetan dollar laut (Dendraster excentrias)
4.      Awetan bintang ular laut (Ophiolepsis sp)

    II.            CARA KERJA
1.      Mengambil atau menyiapkan alat dan bahan.
2.      Mengamati awetan Asterias pada bagian oral dan aboral, menggambar dan menyebutkan ciri morfologi serta menyebutkan fungsi dari kaki tabung, madreporit, periprok.
3.      Menggambar morfologi Asterias.

 III.            TEORI DASAR
Phylum Echinodermata terdiri atas 5 kelas yaitu : Asteridea, Echinoidea, Ophiuroidea, Holoturoidea, Crinoidea. Yang kita pelajari adalah kelas Asteroidea dengan contoh Asterias.


            Secara umum pada Echinodermata tubuh terdiri atas bagian oral dan aboral, memiliki sistem vaskuler (sistem Ambulakral), umumnya lengan berjumlah 5, Asterias tubuhnya dilindungi oleh duri-duri. Hewan ini mempunyai bentuk yang khas dan panjangnya bisa mencapai 1 mm.
            Echinodermata berasal dari bahasa Yunani, yaitu : Echinos ; duri, derma ; kulit, berarti hewan yang kulitnya berduri. Hewan ini meliputi :
1.      Bintang laut (Kelas Asteroidea)
2.      Bintang ular (Kelas Ophiuroidea)
3.      Landak laut (Kelas Echinoidea)
4.      Lilia laut (Kelas Crinoidea)
5.      Tripang laut (Kelas Holoturoidea)
            Seluruh hewan Echinodermata adalah simetri radial dan sebagian besar memiliki penguat tubuh dari zat kapur dengan tonjolan-tonjolan duri. Hewan ini hidup di pantai dan didalam laut sampai kedalaman kurang lebih 366 m, sebagian hidup bebas, hanya gerakannnya lamban, tidak ada yang parasit. Merupakan hewan pemakan sampah-sampah laut, sehingga laut menjadi bersih. Phylum Echinodermata ditempatkan pada akhir deretan phylum dalam Invertebrata karena tidak nampakmemiliki hubungan kekerabatan dengan Invertebrata lainnya.
Ciri-ciri Echinodermata secara rinci adalah :
1.      Simetri radial pada hewan yang telah dewasa, memiliki 5 bagian, sedang larvanya simetri bilateral; memiliki 3 jaringan dasar, sebagian besar alatnya bersilia, tidak memiliki kepala dan otak, tidak bersegmen.
2.      Permukaan tubuh yang umumnya simetri radia, memiliki kaki buluh atau kaki ambulakral.
3.      Tubuh terbungkus oleh epidermis yang halus dengan disokong oleh penguat berupa kepingan kapur yang disebut laminae atau ossicula yang mudah digerakkan atau tidak mudah digerakkan, dengan pola yang tetap, sering memiliki duri-duri kapur yang halus.
4.      Saluran pencernaan sederhana, biasanya lengkap (beberapa jenis tidak memliki anus).
5.      Memiliki sistem sirkulasi radial yang mengalami reduksi; coelom dilapisi oleh peritonium bersilia ; rongga coelom biasanya luas dan berisi amoebocyt-amoebocyt bebas.
6.      Respirasi dilakukan dengan insang kecil atau papulae yang tersembul dari coelom dan beberapa jenis Echinodermata bernapas dengan menggunakan kaki ambulakral, sedang pada Holoturoidea menggunakan batang-batang seperti pohon yang terdapat dalam cloaca.
7.      Sistem syaraf dengan batang cincin yang bercabang-cabang kearah radial. Seks terpisah dengan beberapa perkecualian.
Beberapa species vivipar, beberapa berkembang biak dengan aseksual yaitu dengan pembelahan sel; memilki daya regenerasi yang besar sekali, bila terdapat bagia yang rusakatau terlepas. Pada sekitar dasar duri terdapat bentuk jepitan pada ujungnya dan disebut Pedicellaria. Pada salah satu bagian antara dua bagian tubuh radial atau lengan terdapat lempeng saringan madreporit sebagai tempat masuknya air dalam sistem vaskular air atau ambulakral. Pada tiap alur ambulakralterdapat 2 deret atau 4 deret kaki-kaki.







    V.            ANALISIS DATA
1.      Pentaceros sp
Klasifikasi :
Kingdom       : Animalia.
Phylum          : Echinodermata.
Subphylum    : Eleutherozoa.
Classis           : Asteroidea.
Ordo             : Phanerozonia.
Familia          : Pentaceridae.
Genus            : Pentaceros.
Spesies          : Pentaceros sp.
Sumber          : Verma, P.S. 2002
          Tubuhnya sangat tebal dan bentuk bintangnya teratur dan berdiameter kira-kira 25 cm. Mempunyai 5 tangan. Habitatnya dilaut dan didapatkan biasanya dilautan Indonesia pasifik, sekeliling India barat,  dan laut Arab. Tiap celah ambulakral terdapat mata merah menyala terbuat dari beberapa ocelli. Binatang ini sangat keras dan terdapat banyak ossikel. Permukaan aboral lebih terjal dan permukaan oral lebih

datar. Permukaan aboral berwarna kuning kemerah-merahan atau coklat.
2.   Astropecten auraniacus
Klasifikasi :
Kingdom       : Animalia.
Phylum          : Echinodermata.
Subphylum    : Eleutherozoa.
Classis           : Asteroidea.
Ordo             : Phanerozonia.
Familia          : Astropectenidae.
Genus            : Astropecten.
Spesies          : Astropecten auraniacus.
  Sumber          : Verma, P.S. 2002
Spesies ini adalah bintang laut yang besar dan terdapat diantara garis-garis pantai pada saat pasang.  Spesies ini tidak memiliki anus. Dia memiliki kaki tabung, madreporit, tubuhnya terdiri dari 5 tangan. Kaki tabung terdapat diantara tentakel, celah ambulakral diluar dari mulut. Spesies ini berenang sekitar 30-60 cm per menitnya. Mereka dapat menggali lubang dengan kakinya untuk tempat mereka tinggal. Pada bagian oral, dibagian tengah tubuhnya mulutnya selalu terbuka.
Fungsi kaki tabung dan madreporit :
1.      Kaki tabung berfungsi untuk berjalan di dasar laut, melekat pada karang, menangkap mangsa, pertukaran gas, ekskresi.
2.      Madreporit berfungsi sebagai lubang yang menghubungkan antara air laut dengan sistem pembuluh air dan kelamin.

3.      Dollar laut (Dendraster excentrias)
Klasifikasi :
Kingdom               : Animalia
Phylum                  : Echinodermata
Class                      : Echinodea
Order                     : Clypeasteroida
suborder                : Scutelina
Family                   : Dendrasteridae
Genus                    : Dendraster
Spesies                  : Dendraster excentricus.
Sumber ; ( Hegner, 1968 )
      Ciri-ciri khusus Dollar pasir yaitu tidak memiliki lengan, akan tetapi mereka memiliki lima baris kaki tabung yang berfungsi dalam pergerakkan lambat dan Dollar pasir memiliki bentuk tubuh pipih dan berbentuk cakram. Habitat hewan ini biasanya dipantai, batu karang, dasar laut, lumpur. Letak diantara duri berfungsi untuk menangkap makanan atau untuk membersihkan tubuh. Dollar pasir berwarna abu-abu, coklat, hitam atau warna ungu. Ukurannya bermacam-macam dengan bentuk tubuh melingkar. Tubuh mereka ditutupi dengan halus, kaki dengan silia, dan seperti echinodermata lainnya mereka memiliki lima kali lipat simetri radial. Mulut, anus, dan makanan lekukan berada di permukaan (oral) lebih rendah dan permukaan aboral memiliki petalidium, atau struktur berbentuk kelopak, dengan kaki tabung. Individu mati akan berwarna abu-abu atau putih, yang sering ditemukan terdampar di pantai.
Dollar pasir memiliki sistem air vaskular dari rongga internal atau coelom yang terhubung dengan kaki tabung. Kaki tabung tersebut diatur dalam lima baris berpasangan dan ditemukan pada ambulakral lima bidang radial pada permukaan bawah hewan, dan digunakan untuk bergerak, makan, dan respirasi. Duri umumnya berbentuk klub pada orang dewasa, dan kurang begitu dalam remaja. Kelima ambulakral baris bergantian dengan lima bidang interambulakral, di mana lempeng berkapur meluas ke tes. Di pusat pada sisi aboral adalah madreporite-struktur platelike berlubang, dan pada interambulacra adalah empat pori-pori genital kecil. Memancar keluar dari pori-pori genital adalah lima kelopak bunga, yang merupakan jari-jari ambulakral. Mulut berada di tengah di sisi bawah. Seperti yang lainnya, dendraster adalah pengumpan suspensi yang memakan larva crustacean, copepoda kecil, diatom, plankton, dan detritus. Dolar pasir dewasa bergerak dengan melambaikan duri mereka, sementara remaja menggunakan kaki tabung mereka. Kaki tabung sepanjang petalidium yang lebih besar dan digunakan untuk respirasi sementara tabung kaki di tempat lain pada tubuh lebih kecil dan digunakan untuk makan dan bergerak. Mereka sering bergerak jika mereka berbaring datar. Ketika makan mereka biasanya dalam posisi miring dengan ujung anterior mereka dikuburkan dan menangkap mangsa kecil dan ganggang dengan pedicellariae nya, kaki tabung, dan duri dan meneruskannya ke mulut. Mulut mereka termasuk struktur kecil. Dalam arus tinggi dolar pasir dewasa tumbuh dan mempunyai kerangka berat sementara remaja menelan butiran pasir yang berat untuk menjaga agar tidak hanyut. Mereka akan mengubur diri ketika mereka sedang memangsa spesies tertentu. Ketika terkena aliran air, mereka berkumpul dalam kelompok, membentuk baris sejajar di pasir, saat menggali tepi depan mereka dan meningkatkan ujung belakang mereka ke dalam aliran air, berbaris sehingga melewati dari kanan ke kiri di seluruh tubuh mereka. Karena bentuk dolar pasir adalah hidrofoil, maka akan menarik partikel makanan lebih dekat ke mulut mereka selama makan, manfaat ditingkatkan oleh penyelarasan banyak dolar pasir menjadi group. Reproduksi seksual D. excentricus mencapai kematangan antara 1 dan 4 tahun, perkawinan di akhir musim semi dan awal musim panas. Pembuahan eksternal, Dendraster betina mempunyai sel telur melalui gonopores dan mereka dibuahi oleh dolar pasir jantan dengan cara menjorok papilla genital dari luar. Telurnya berwarna orange pucat, dan dilindungi oleh lapisan jelly tebal dan dolar pasir dewasa dapat memakan larva dari telur tersebut. Tahap pertama disebut prisma. Setelah tahap ini embrio akan mengembangkan dua lengan mengubah dirinya menjadi larva echinopluteus. Hal ini diikuti dengan pengembangan senjata, hingga mencapai 8 lengan semua bersama-sama. Setelah larva mengembangkan sebuah rudiment Echinus maka akan menjadi remaja. Larva nektonic yang pelagis dan perjalanan jauh dari kelompok induk dengan saat ini. Larva berkembang akan menerima isyarat kimia dolar pasir dewasa untuk menetap dan mulai mengalami metamorfosis ke bentuk dolar pasir dewasa. Saat dewasa mereka tinggal di dasar laut. Usia tua dianggap penyebab utama kematian Dendraster excentricus. Mereka mungkin hidup sampai 13 tahun dan dapat berumur dengan menghitung cincin pertumbuhan pada pelat uji atau dengan menghitung pori-pori dalam kelopak habitat petalidium. Dolar pasir tinggal di dasar laut berpasir. Kadang-kadang rusak oleh pukat yang menyebabkan merugikan banyak organisme. Pengasaman laut dan pemanasan permukaan laut juga membahayakan populasi dolar pasir.

4.      Bintang ular laut (Ophiolepsis sp)
Klasifikasi       :
            Kingdom          : Animalia
             Pilum              : Echinodermata
             Class               : Ophiuroidea
             Ordo               : Valvatida
             Family            : Ophiuridae
             Genus              : Ophiolepsis
            Species            : Ophiolepsis sp
            Sumber             : Mukayat, 1989
          1.  Morfologi
Bintang ular umumnya memiliki lima lengan berbentuk seperti cambuk yang panjangnya bisa mencapai 60 cm (2 kaki) pada spesimen terbesar. Seperti echinodermata lainnya, Ophiuroidea memiliki rangka dari kalsium karbonat.Bentuk tubuh bintang ular mirip dengan Asteroidea. Kelima lengan ophiuroidea menempel pada cakram pusat yang disebut calyx. Ophiuroidea memiliki lima rahang. Di belakang rahang ada kerongkongan pendek dan perut besar, serta buntu yang menempati setengah cakram.
              2. Anatomi
Bintang ular menggunakan lengan mereka untuk bergerak. Mereka, tidak seperti bintang laut, bergantung pada kaki tabung. Bintang laut bergerak dengan menggerakan lengan mereka yang sangat fleksibel dan membuat mereka bergerak seperti ular. Pergerakan mereka mirip dengan hewan simetri bilateral. Pernapasan dilakukan oleh 5 pasang kantong kecil yang bercelah di sekitar mulut, alat ini berhubungan dengan saluran alat reproduksi (gonad). Alat-alat pencernaan makanan terdapat dalam bola cakram, dimulai dari mulut yang terletak di pusat tubuh kemudian lambung yang berbentuk kantong. Hewan ini tidak memiliki anus. Di sekeliling mulut terdapat rahang yang berupa 5 kelompok lempeng kapur.
              3. Habitat
Bintang ular dapat ditemukan pada perairan besar, dari kutub sampai tropis. Ada sekitar 1.500 spesies bintang ular yang hidup sekarang, dan mereka kebanyakan ditemukan pada kedalaman lebih dari 500 meter (1.620 kaki).

 VI.            KESIMPULAN
1.      Echinodermata berasal dari bahasa Yunani, yaitu Echinos = duri, derma = kulit, berarti hewan yang kulitnya berduri.
2.      Phylum Echinodermata terdiri atas 5 kelas yaitu : Asteridea, Echinoidea, Ophiuroidea, Holoturoidea, Crinoidea.
  1. Secara umum pada Echinodermata tubuh terdiri atas bagian oral dan aboral.
  2. Memiliki sistem vaskuler (sistem Ambulakral).
  3. kelas Asteroidea termasuk bintang laut yang berduri dan mempunyai madreporit, kaki tabung dan sistem ambulakral.
  4. Pada bintang laut khususnya Astropecten bentuk bintangnya itu sangat teratur.
  5. Seluruh hewan Echinodermata adalah simetri radial dan sebagian besar memiliki penguat tubuh dari zat kapur dengan tonjolan-tonjolan duri.
  6. Hewan ini hidup di pantai dan didalam laut sampai kedalaman kurang lebih 366 m, sebagian hidup bebas, hanya gerakannnya lamban, tidak ada yang parasit.




VII.          DAFTAR PUSTAKA


Anonim. http://northtexasfossils.com/pawpaw.htm. Diakses tanggal 11 April 2014



Halang, Bunda, Dharmono dan Mahrudin. 2014. Penuntun Praktikum Zoologi Invertebrata. Banjarmasin: FKIP UNLAM Banjarmasin.

Hegner, Robert W. & Engemann, Joseph G. 1968. Invertebrate Zoology. The Macmillan Company. New York.

Jasin, Maskoeri. 1984. Sistematik Hewan Invertebrata dan Vertebrata. Surabaya : Sinar Wijaya.

Verma, PS. 2002. A Manual of Practical Zoology Invertebrata. S. Chand    and Company LTD. New Delhi.



MOLLUSCA





LAPORAN PRAKTIKUM V
ZOOLOGI INVERTEBRATA
( ABKC 2201 )

MOLLUSCA

Dosen Pembimbing :
Drs. Bunda Halang, MT
Mahruddin, S.Pd, M.Pd
Maulana Khalid Riefani, S.Si., M.Sc.

Asisten :
Muhammad Lutvi Ansari
Nur Izzati Afifah

Oleh :
Noor Laila
(A1C213094)
Kelompok 3A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
APRIL
2014
PRAKTIKUM  V
Topik               : Mollusca
Tujuan             : Mengenal morfologi dan tanda-tanda karakteristik anggota
Phylum Mollusca.
Hari/Tanggal   : Kamis, 3 April 2014
Tempat            : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin
 

       I.            ALAT DAN BAHAN
·         Alat     :
1.      Bak parafin.
2.      Cawan petri.
3.      Lup.
·         Bahan  :
1.      Cangkang keong darat dan keong air tawar.
2.      Keong darat (Achatina fulic), (keong air tawar (Helix pomata).
3.      Awetan Mollusca lainnya. (Terebra undulata, Murex sp, Cypriacea testudinaria, Cyprae tigris, Vepricardium fimbriatum, Cassis cornuta, Cymaticum murinicum.)

    II.            CARA KERJA
1.      Menyiapkan alat dan bahan.
2.      Meletakkan keong darat diatas bak paraffin dan letakkan keong air tawar pada cawan petri yang telah diisi air.
3.      Menggambar morfologi keong darat dan keong air dari arah lateral, kepala kearah kanan baik itu itu dorsal atau bagian ventral.
4.      Memberikan keterangan dan mengklasifikasikannya.
5.      Untuk cangkang Anadonta atau yang sejenisnya, amati umbo dan garis-garis pertumbuhan.



 III.            TEORI DASAR
Mollusca merupakan hewan dengan bertubuh lunak, biasanya badan ditutupi oleh cangkang atau concha. Ciri-ciri umum tidak bersegmen, bileteral simetri, triplobastik, tubuh lunak, dilindungi pallium (mantel) bagian tubuh anterior adalah kepala, bagian ventral adalah kaki muskuler dan bagian dorsal adalah masa viscera, saluran pencernaan makanan lengkap dengan gladula digestoria dan glandula salivaria, mulut dilengkapi dengan radula. Saluran pencernaan makanan kadang-kadang mengalami torsi, respirasi dengan insang, paru-paru (dalam cavum palii), hidup terestrial atau aquatik.
Yang termasuk dalam Phylum Mollusca ini antara lain : siput, tiram, bekicot, cumi-cumi, dan sebagainya. Prinsip tubuhnya bilateral simetris, tidak beruas-ruas, dan mempunyai cangkang dari CaCO3. Tubuh kerang, kepah dan siput biasanya tersimpan di dalam cangkok, sehingga tidak tampak dari luar. Bila keadaan aman, tubuh dijulurkan keluar dan yang tampak pertama kali adalah kakinya, dan kaki tersebut untuk berjalan atau berenang. Antara tubuh dan cangkok terdapat suatu bungkus yang disebut mantel. Diantara mantel dan tubuh terdapat suatu rongga mantel. Biasanya anus terbuka pada rongga tersebut. Sedangkan tubuh cumi-cumi tidak tersimpan dalam cangkok, cangkoknya  terdapat dalam tubuh sebagai penguat. Mantel pembungkus alat-alat jerohan (viceral).
Mollusca tersebar luas dalam habitat laut, air tawar dan darat. Tetapi lebih banyak terdapat di lautan. Mollusca mempunyai sistem digesti, respirasi, ekskresi dan reproduksi yang kompleks.
Mollusca berdasarkan simetri, kaki cangkok, mantel, insang dan sistem sarafnya terbagi atas lima kelas, yaitu :
1.       Amphineura, contoh : Chiton. Tubuhnya bilateral simetri, cangkok terdiri atas 8 kepingan kapur yang mempunyai banyak serabut- serabut insang yang berlapis- lapis.
2.      Gastropoda, contoh : Siput, bekicot dan lain-lain.
3.      Scapopoda, cangkok seperti kerucut atau tanduk. Ujung cangkok berlubang dan bermantel.
4.      Cephalopoda, contoh : Cumi-cumi, Gurita, Nautilus dan sebagainya. Tubuhnya bilateral, kakinya berubah menjadi lengan yang beralat penghisap. Sistem syarafnya berkembang dipusatkan di kepala.
5.      Pelecypoda, contoh : Kerang, Tiram, Kepah, Remis dan sebagainya. Tubuhnya bilateral simetris. Cangkok terdiri atas 2 bagian yang dihubungkan oleh engsel dan mantel, juga terbagi atas dua bagian.
Bentuk cangkang siput pada umumnya seperti kerucut dan tabung yang melingkar seperti konde (gelung, whorl). Puncak kerucut merupakan bagian yang tertua, disebut apex. Sumbu kerucut disebut columella. Aperture ialah bukan cangkang, tempat tersembunyinya kepala dan kaki. Bila aperture dihadapkan pada kita dengan apex (puncak) keatas, dinamakan dekstral, apabila aperture di sebelah kanan, dan disebut sinisial apabila apeture disebelah kir. Lapisan kalsium karbonat terdiri atas 3 lapisan/lebih, yang terluar adalah prismatik, palisade, lapisan tenga/lamella dan paling dalam adalah lapisan nacre/hypostracum. Lapisan prismatik terdiri atas kristal calcyte yang tersusun vertikal, masing-masing diseliputi matrik protein yang tipis. Pada telapak kaki gastropoda terdapat cilia dan berbagai sel kelenjar. Kelenjar pada kaki menghasilkan lendir yang berguna untuk merayap pada subtrat.       

 

    V.            ANALISIS DATA
1.               Siput darat (Achatina fulica)
Klasifikasi :
Kingdom    : Animalia
Phylum       : Mollusca
Classis        : Gastropoda
Ordo           : Pulmonata
Familia        : Achatinadae
Genus         : Achatina
Spesies        : Achatina fulica
Sumber       : Jasin, 1984
            Achatina fulica bagian tubuhnya terdiri dari kepala, badan dan bagian alat gerak (kaki). Pada kepala terdapat sepasang alat peraba yang dapat ditarik masuk ke dalam, pada bagian ujungnya terdapat titik mata yang berfungsi untuk membedakan antara keadaan gelap dan terang. Sebagian besar bagan dipergunakan sebagai alat gerak (kaki) yang hanya dapat bergerak dengan adanya kontraksi otot kaki yang bergelombang dari bagian belakang ke depan sehingga kaki membujur ke depan dan bagian belakang di seret ke depan.
·         Sistem pernapasan
Pada waktu dalam bentuk larva bernapas adalah dengan menggunakan insang tetapi setelah dewasa bernapas adalah dengan menggunakan paru-paru.
·         Sistem reproduksi
Sistem reproduksi pada siput darat adalah termasuk ke dalam jenis monoesisi, di mana terdapat alat kelamin jantan dan betina pada satu tubuh tetapi tidak dapat di buahi sendiri.
·         Sistem peredaran darah
Sistem peredaran darahnya adalah terbuka, dimana alat peredaran darah sendiri terdiri dari jantung dan pembuluh-pembuluh darah yang masih sederhana.

·         Sistem pencernaan
Pada siput darat system pencernaannya adalah sebagai berikut: makanan masuk ke dalam mulut dan di haluskan oleh lidah perut yang berasal dari zat tanduk yang berfungsi untuk menghancurkan makanan lalu diteruskan ke dalam kerongkongan usus penghancur menuju lambung, usus panjang dan yang terakhir ke anus (disebut dengan kanan kepala).

2.               Siput Air Tawar (Helix pomatia)
Klasifikasi :
Kingdom    : Animalia
Phylum       : Mollusca
Classis        : Gastropoda
Ordo           : Pulmonata
Familia        : Helicidae
Genus         : Helix
Spesies        : Helix pomatia
Sumber       : Jasin, 1984
Siput ini merupakan salah satu spesies dari Mollusca yang habitatnya di air tawar. Bentuk cangkangnya bulat spiral dengan ukuran yang cukup besar. Tekstur cangkangnya agak kasar. Bagian tubuhnya terdiri dari kepala, leher, dan kaki.  Sama halnya dengan Achatina fulica, pada bagian kepala Helix pomatia ini juga terdapat sepasang tentekel yang panjang dan yang pendek namun lebih panjang dari tentakelnya Achatina fulica.
Tentakel yang panjang berfungsi sebagai alat penglihat dan yang pendek sepagai alat pembau. Bila ditempatkan di daerah yang kurang menguntungkan kepala dan tubuhnya akan disimpannya di dalam cangkangnya. Darah siput tidak berwarna, terdiri dari : plasma darah, butir-butir darah,. Fungsi darah : mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh dan mengambil atau mengangkut sisa-sisa pembakaran. Jantung terletak jantung terletak di sebelah muka kloaka terdiri dari rongga perikardium, auriclum (serambi), ventriculum (bilik). Ventriculum memompa darah secara ritmis melalui saluran darah. Sebuah aorta tumbuh pada sebuah apex pada ventriculum.
Selanjutnya kedua cabang posterior yang memberi darah ke daerah alat pencernaan makanan dan cabang anterior memberi darah kepala dan kaki. Darah dari arteri kapiler ke vena kapiler melalui sinus, dari sinus pergi ke mantel, dinding tubuh dan dinding rongga mantel dimana darah mengambil oksigen dan melep[askan karbondioksida. Kemudian darah ke vena paru-paru, selanjutnya membawa darah ke auriculum dan akhirnya ke antriculum.
       Tubuhnya terdiri atas kepala, leher, kaki, dan punuk, viceral (jerohan). Pada kepala terdapat sepasang tentakel yaitu : sepasang yang pendek sebagai alat pembau. Sepasang yang panjang sebagai alat pelihat. Dibawah kepala terdapat kelenjar mucosa yang membasahi kaki. Kakinya lebar dan pipih menyerupai alat untuk berjalan dan selalu basah. Kaki dan kepala dapat disimpandalam cangkok jika keadaan tidak mengizinkan. Cangkok yang spiral melindungi alat veceral yang terdiri atas : alat pencernaan, alat sirkulasi, alat respirasi, alat reproduksi. Mantel pembungkus seluruh tubuh dalam cangkok. Mantel tebal kecuali di daerah yang berbatasan dengan kaki. Mantel didaerah tersebut tipis dan membentuk leher yang tebal yang akan menghasilkan ekskresi untuk membuat cangkok dalam rangka untuk membesarkan diri. Di daerah tertentu krah tersebut mempunyai muara yang menuju ke ruang mantel dimana terdapat saluran respirasi. Anus terbuka di daerah seberang muara mantel. Sedang lubang genital terdapat di dekat kepala.

        3. Cymaticum murinicum
Klasifikasi :
Kingdom    : Animalia
Phylum       : Mollusca
Classis        : Gastropoda
Ordo           : Mesogastropoda
Familia        : Cymatiidae
Genus         : Cymaticum
Spesies        : Cymaticum murinicum
Sumber       : Verma, 2002
       Hewan ini mempunyai bentuk tubuh bulat lonjong seperti kura-kura kecil. Warna cangkangnya kuning kecoklatan dengan garis-garis horizontal. Spesies ini banyak ditemukan di laut.

4.     Vepricardium fimbriatum
Klasifikasi  :
Kingdom    :  Animalia
Phylum       : Mollusca
Classis        : Gastropoda
Ordo           : Eulamellibranchia
Familia        : Carditidae
Genus         : Vepricardium
Spesies        : Vepricardium fimbriatum
Sumber       : (Verma, 2002)
Kerang ini habitatnya di laut dan memiliki dua cangkang yang dihubungkan oleh engsel. Namun pada pengamatan hanya satu bagian saja. Warna cangkangnya krim dan teksturnya kasar. Garis-garis cangkangnya vertikal beraturan dan  bentuknya cukup besar. Spesies ini banyak ditemukan di laut.

5.     Terebra undulata
Klasifikasi :
Kingdom    : Animalia
Phylum       : Mollusca
Classis        : Gastropoda
Ordo           : Prosobranchia
Familia        : Eullimidae
Genus         : Terebra
Spesies        : Terebra undulata
Sumber       : Verma, 2002
       Habitat dari hewan ini adalah di laut. Cangkangnya berbentuk kerucut spiral yang panjang. Berfungsi untuk melindungi tubuhnya yang lunak. Tekstur cangkangnya licin.

6.     Murex sp
Klasifikasi  :
Kingdom    : Animalia
Phylum       : Mollusca
Classis        : Gastropoda
Ordo           : Neogastropoda
Familia        : Muricidae
Genus         : Murex
Spesies        : Murex sp
Sumber       : Verma, 2002
       Sama halnya dengan Murex trapa, hewan ini habitatnya juga di laut. Bentuk tubuhnya sama dengan Murex trapa karena ia satu jenis. Hanya saja duri-duri yang terdapat pada bagian yang runcing lebih panjang dan tajam.

7.     Cyprae tigris
Klasifikasi :
Kingdom    : Animalia
Phylum       : Mollusca
Classis        : Gastropoda
Ordo           : Mesogastropoda
Familia        : Cypraeidae
Genus         : Cypraea
Spesies        : Cypraea tigris
Sumber       : Verma, 2002
       Jenis mollusca ini masuk dalam kelas gastropoda. Hewan ini berjalan dengan perutnya. Cangkangnya mempunayi  bentuk seperti helm dengan warna cangkang putih dengan coklat lebih dominan dan mengkilap. Teksturnya permukaan cangkangnya licin.

   8.      Cypriacea testudinaria
Klasifikasi  :
Kingdom    : Animalia
Phylum       : Mollusca
Classis        : Gastropoda
Ordo           : Mesogastropoda
Familia        : Cypraeidae
Genus         : Cypraea
Spesies        : Cypraea testudinaria
Sumber       : Verma, 2002
            Tekstur cangkang hewan ini licin dengan bentuk  seperti papaya yang bagian ujungnya berbentuk spiral. Pada cangkangnya terdapat gambar zig zag berwarna coklat . Warna dasar cangkang adalah krim. Habitat di laut.

   9.      Cassis cornuta

Klasifikasi :
Kingdom     : Animalia
Phylum        : Mollusca
Class            : Gastropoda
Order           : Caenogastropoda
Suborder      : Neotaenioglossa
Superfamily : Tonnoidea
Family          : Cassidae
Genus           : Cassis
Spesies          : Cassis cornuta 
Sumber         : Linnaeus, 1758
            Cassis cornuta, merupakan salah satu kelompok terbesar dalam family cassidae. Ukurannya bisa mencapai 16 cm. Habitat dari spesies ini biasanya terkubur dalam pasir dan yang terlihat hanya cangkangnya yang ada di permukaan pasir atau tertutupi dengan alga. Umumnya terdapat pada daerah intertidal dan subtidal dan sering tertutupi oleh pasir atau karang – karang mati di daerah pesisir pantai.
            Sistem reproduksi pada siput ini ada hewan yang diesis dan ada yang monoesis. Pada hewan monoesis alat kelamin jantan dan betina terdapat pada satu hewan, tetapi tidak dapat membuahi sendiri. Untuk melakukan pembuahan harus didahului dengan kopulasi
            Banyak dari spesies ini digunakan oleh manusia untuk dijadikan sebagai bahan kerajinan tangan terutama cangkangnya, industri perikanan, dan sebagai bahan makanan.

10.      physa gyrina
Klasifikasi  :
Kingdom    : Animalia
Phylum       : Mollusca
Classis        : Gastropoda
Familia        : Physidae
Genus         : Physa
Spesies        : physa gyrina
Sumber       : Draparnaud, 1801
            Physella gyrina, nama umum "kecebong physa", merupakan siput air tawar.Yang memiliki cangkang yang sinistral, dan jika aperture menghadap pengamat, aperture adalah di sisi kiri


 VI.            KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data, maka dapat disimpulkan:
1.      Mollusca merupakan hewan bertubuh lunak dan memiliki cangkang. Ciri-ciri umum Phylum Mollusca adalah tidak bersegmen, tubuh simetri bilateral, triploblastik, tubuh lunak, dilindungi oleh pallium (mantel), dan hidup aquatik.
2.      Ciri-ciri morfologi dari bekicot adalah cangkangnya simetris bilateral, kepalanya jelas, mempunyai dua pasang tentakel, mempunyai mata di ujung tentakel yang panjang dan alat pembau pada tentakel pendek.
3.      Ciri-ciri morfologi siput air yaitu mempunyai cangkang agak bulat, pada tangkai pendek terdapat mata.
4.      Mollusca habitatnya ada yang di darat, air tawar maupun di laut dan Bentuk morfologinya ada yang bulat, spiral dan ada yang lonjong.
5.      Yang termasuk dalam Phylum Mollusca ini antara lain : siput, tiram, bekicot, cumi-cumi, dan sebagainya. Prinsip tubuhnya bilateral simetris, tidak beruas-ruas, dan mempunyai cangkang dari CaCO3.
6.      Bentuk cangkang siput pada umumnya seperti kerucut dan tabung yang melingkar seperti konde (gelung, whorl). Puncak kerucut merupakan bagian yang tertua, disebut apex. Sumbu kerucut disebut columella. Aperture ialah bukan cangkang, tempat tersembunyinya kepala dan kaki.
7.      Mollusca tersebar luas dalam habitat laut, air tawar dan darat. Tetapi lebih banyak terdapat di lautan. Mollusca mempunyai sistem digesti, respirasi, ekskresi dan reproduksi yang kompleks.
8.      Mollusca berdasarkan simetri, kaki cangkok, mantel, insang dan sistem sarafnya terbagi atas lima kelas, yaitu : Amphineura, Gastropoda, Scapopoda, Cephalopoda, Pelecypoda.


VII.            DAFTAR PUSTAKA
Anonim. http://delta-intkey.com/britmo/images/tayp0201.jpg. Diakses tanggal 8 April 2014


Anonim. http://www.biolib.cz/IMG/THN/_10149.jpg.Diakses tanggal 8 April 2014


Anonim. http://www.schnr-specimen-shells.com/35747JPG .Diakses tanggal 8 April 2014

Anonim. http://www.scribd.com/doc/131908318/PRAKTIKUM-VI-mollusca-doc . .Diakses tanggal 8 April 2014

Anonim. http://www.starfish.ch/register-i/index-H.html. Diakses tanggal 8 April 2014





Halang, Bunda, Dharmono dan Mahrudin. 2014. Penuntun Praktikum Zoologi Invertebrata. Banjarmasin: FKIP UNLAM Banjarmasin.

Hegner, Robert W. & Engemann, Joseph G. 1968. Invertebrate Zoology. The Macmillan Company. New York.

Jasin, Maskoeri. 1984. Sistematik Hewan Invertebrata dan Vertebrata. Surabaya : Sinar Wijaya.

Verma, PS. 2002. A Manual of Practical Zoology Invertebrata. S. Chand    and Company LTD. New Delhi.