Sabtu, 26 April 2014

ECHINODERMATA " Keindahan dunia laut :) "





LAPORAN PRAKTIKUM VI
ZOOLOGI INVERTEBRATA
( ABKC 2201 )

ECHINODERMATA

Dosen Pembimbing :
Drs. Bunda Halang, MT
Mahruddin, S.Pd, M.Pd
Maulana Khalid Riefani, S.Si., M.Sc.

Asisten :
Muhammad Lutvi Ansari
Nur Izzati Afifah

Oleh :
Noor Laila
(A1C213094)
Kelompok 3A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
APRIL
2014
PRAKTIKUM  VI

Topik               : Echinodermata
Tujuan             : Mengamati dan menjelaskan ciri-ciri morfologi dari phylum
                          Echinodermata.
Hari/Tanggal   : Kamis/ 03 April 2014
Tempat            : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin.

       I.            ALAT DAN BAHAN
ALAT       :
1.      Lup
2.      Alat tulis
BAHAN   :
1.      Awetan Pentaceros sp
2.      Awetan Astropecten sp.
3.      Awetan dollar laut (Dendraster excentrias)
4.      Awetan bintang ular laut (Ophiolepsis sp)

    II.            CARA KERJA
1.      Mengambil atau menyiapkan alat dan bahan.
2.      Mengamati awetan Asterias pada bagian oral dan aboral, menggambar dan menyebutkan ciri morfologi serta menyebutkan fungsi dari kaki tabung, madreporit, periprok.
3.      Menggambar morfologi Asterias.

 III.            TEORI DASAR
Phylum Echinodermata terdiri atas 5 kelas yaitu : Asteridea, Echinoidea, Ophiuroidea, Holoturoidea, Crinoidea. Yang kita pelajari adalah kelas Asteroidea dengan contoh Asterias.


            Secara umum pada Echinodermata tubuh terdiri atas bagian oral dan aboral, memiliki sistem vaskuler (sistem Ambulakral), umumnya lengan berjumlah 5, Asterias tubuhnya dilindungi oleh duri-duri. Hewan ini mempunyai bentuk yang khas dan panjangnya bisa mencapai 1 mm.
            Echinodermata berasal dari bahasa Yunani, yaitu : Echinos ; duri, derma ; kulit, berarti hewan yang kulitnya berduri. Hewan ini meliputi :
1.      Bintang laut (Kelas Asteroidea)
2.      Bintang ular (Kelas Ophiuroidea)
3.      Landak laut (Kelas Echinoidea)
4.      Lilia laut (Kelas Crinoidea)
5.      Tripang laut (Kelas Holoturoidea)
            Seluruh hewan Echinodermata adalah simetri radial dan sebagian besar memiliki penguat tubuh dari zat kapur dengan tonjolan-tonjolan duri. Hewan ini hidup di pantai dan didalam laut sampai kedalaman kurang lebih 366 m, sebagian hidup bebas, hanya gerakannnya lamban, tidak ada yang parasit. Merupakan hewan pemakan sampah-sampah laut, sehingga laut menjadi bersih. Phylum Echinodermata ditempatkan pada akhir deretan phylum dalam Invertebrata karena tidak nampakmemiliki hubungan kekerabatan dengan Invertebrata lainnya.
Ciri-ciri Echinodermata secara rinci adalah :
1.      Simetri radial pada hewan yang telah dewasa, memiliki 5 bagian, sedang larvanya simetri bilateral; memiliki 3 jaringan dasar, sebagian besar alatnya bersilia, tidak memiliki kepala dan otak, tidak bersegmen.
2.      Permukaan tubuh yang umumnya simetri radia, memiliki kaki buluh atau kaki ambulakral.
3.      Tubuh terbungkus oleh epidermis yang halus dengan disokong oleh penguat berupa kepingan kapur yang disebut laminae atau ossicula yang mudah digerakkan atau tidak mudah digerakkan, dengan pola yang tetap, sering memiliki duri-duri kapur yang halus.
4.      Saluran pencernaan sederhana, biasanya lengkap (beberapa jenis tidak memliki anus).
5.      Memiliki sistem sirkulasi radial yang mengalami reduksi; coelom dilapisi oleh peritonium bersilia ; rongga coelom biasanya luas dan berisi amoebocyt-amoebocyt bebas.
6.      Respirasi dilakukan dengan insang kecil atau papulae yang tersembul dari coelom dan beberapa jenis Echinodermata bernapas dengan menggunakan kaki ambulakral, sedang pada Holoturoidea menggunakan batang-batang seperti pohon yang terdapat dalam cloaca.
7.      Sistem syaraf dengan batang cincin yang bercabang-cabang kearah radial. Seks terpisah dengan beberapa perkecualian.
Beberapa species vivipar, beberapa berkembang biak dengan aseksual yaitu dengan pembelahan sel; memilki daya regenerasi yang besar sekali, bila terdapat bagia yang rusakatau terlepas. Pada sekitar dasar duri terdapat bentuk jepitan pada ujungnya dan disebut Pedicellaria. Pada salah satu bagian antara dua bagian tubuh radial atau lengan terdapat lempeng saringan madreporit sebagai tempat masuknya air dalam sistem vaskular air atau ambulakral. Pada tiap alur ambulakralterdapat 2 deret atau 4 deret kaki-kaki.







    V.            ANALISIS DATA
1.      Pentaceros sp
Klasifikasi :
Kingdom       : Animalia.
Phylum          : Echinodermata.
Subphylum    : Eleutherozoa.
Classis           : Asteroidea.
Ordo             : Phanerozonia.
Familia          : Pentaceridae.
Genus            : Pentaceros.
Spesies          : Pentaceros sp.
Sumber          : Verma, P.S. 2002
          Tubuhnya sangat tebal dan bentuk bintangnya teratur dan berdiameter kira-kira 25 cm. Mempunyai 5 tangan. Habitatnya dilaut dan didapatkan biasanya dilautan Indonesia pasifik, sekeliling India barat,  dan laut Arab. Tiap celah ambulakral terdapat mata merah menyala terbuat dari beberapa ocelli. Binatang ini sangat keras dan terdapat banyak ossikel. Permukaan aboral lebih terjal dan permukaan oral lebih

datar. Permukaan aboral berwarna kuning kemerah-merahan atau coklat.
2.   Astropecten auraniacus
Klasifikasi :
Kingdom       : Animalia.
Phylum          : Echinodermata.
Subphylum    : Eleutherozoa.
Classis           : Asteroidea.
Ordo             : Phanerozonia.
Familia          : Astropectenidae.
Genus            : Astropecten.
Spesies          : Astropecten auraniacus.
  Sumber          : Verma, P.S. 2002
Spesies ini adalah bintang laut yang besar dan terdapat diantara garis-garis pantai pada saat pasang.  Spesies ini tidak memiliki anus. Dia memiliki kaki tabung, madreporit, tubuhnya terdiri dari 5 tangan. Kaki tabung terdapat diantara tentakel, celah ambulakral diluar dari mulut. Spesies ini berenang sekitar 30-60 cm per menitnya. Mereka dapat menggali lubang dengan kakinya untuk tempat mereka tinggal. Pada bagian oral, dibagian tengah tubuhnya mulutnya selalu terbuka.
Fungsi kaki tabung dan madreporit :
1.      Kaki tabung berfungsi untuk berjalan di dasar laut, melekat pada karang, menangkap mangsa, pertukaran gas, ekskresi.
2.      Madreporit berfungsi sebagai lubang yang menghubungkan antara air laut dengan sistem pembuluh air dan kelamin.

3.      Dollar laut (Dendraster excentrias)
Klasifikasi :
Kingdom               : Animalia
Phylum                  : Echinodermata
Class                      : Echinodea
Order                     : Clypeasteroida
suborder                : Scutelina
Family                   : Dendrasteridae
Genus                    : Dendraster
Spesies                  : Dendraster excentricus.
Sumber ; ( Hegner, 1968 )
      Ciri-ciri khusus Dollar pasir yaitu tidak memiliki lengan, akan tetapi mereka memiliki lima baris kaki tabung yang berfungsi dalam pergerakkan lambat dan Dollar pasir memiliki bentuk tubuh pipih dan berbentuk cakram. Habitat hewan ini biasanya dipantai, batu karang, dasar laut, lumpur. Letak diantara duri berfungsi untuk menangkap makanan atau untuk membersihkan tubuh. Dollar pasir berwarna abu-abu, coklat, hitam atau warna ungu. Ukurannya bermacam-macam dengan bentuk tubuh melingkar. Tubuh mereka ditutupi dengan halus, kaki dengan silia, dan seperti echinodermata lainnya mereka memiliki lima kali lipat simetri radial. Mulut, anus, dan makanan lekukan berada di permukaan (oral) lebih rendah dan permukaan aboral memiliki petalidium, atau struktur berbentuk kelopak, dengan kaki tabung. Individu mati akan berwarna abu-abu atau putih, yang sering ditemukan terdampar di pantai.
Dollar pasir memiliki sistem air vaskular dari rongga internal atau coelom yang terhubung dengan kaki tabung. Kaki tabung tersebut diatur dalam lima baris berpasangan dan ditemukan pada ambulakral lima bidang radial pada permukaan bawah hewan, dan digunakan untuk bergerak, makan, dan respirasi. Duri umumnya berbentuk klub pada orang dewasa, dan kurang begitu dalam remaja. Kelima ambulakral baris bergantian dengan lima bidang interambulakral, di mana lempeng berkapur meluas ke tes. Di pusat pada sisi aboral adalah madreporite-struktur platelike berlubang, dan pada interambulacra adalah empat pori-pori genital kecil. Memancar keluar dari pori-pori genital adalah lima kelopak bunga, yang merupakan jari-jari ambulakral. Mulut berada di tengah di sisi bawah. Seperti yang lainnya, dendraster adalah pengumpan suspensi yang memakan larva crustacean, copepoda kecil, diatom, plankton, dan detritus. Dolar pasir dewasa bergerak dengan melambaikan duri mereka, sementara remaja menggunakan kaki tabung mereka. Kaki tabung sepanjang petalidium yang lebih besar dan digunakan untuk respirasi sementara tabung kaki di tempat lain pada tubuh lebih kecil dan digunakan untuk makan dan bergerak. Mereka sering bergerak jika mereka berbaring datar. Ketika makan mereka biasanya dalam posisi miring dengan ujung anterior mereka dikuburkan dan menangkap mangsa kecil dan ganggang dengan pedicellariae nya, kaki tabung, dan duri dan meneruskannya ke mulut. Mulut mereka termasuk struktur kecil. Dalam arus tinggi dolar pasir dewasa tumbuh dan mempunyai kerangka berat sementara remaja menelan butiran pasir yang berat untuk menjaga agar tidak hanyut. Mereka akan mengubur diri ketika mereka sedang memangsa spesies tertentu. Ketika terkena aliran air, mereka berkumpul dalam kelompok, membentuk baris sejajar di pasir, saat menggali tepi depan mereka dan meningkatkan ujung belakang mereka ke dalam aliran air, berbaris sehingga melewati dari kanan ke kiri di seluruh tubuh mereka. Karena bentuk dolar pasir adalah hidrofoil, maka akan menarik partikel makanan lebih dekat ke mulut mereka selama makan, manfaat ditingkatkan oleh penyelarasan banyak dolar pasir menjadi group. Reproduksi seksual D. excentricus mencapai kematangan antara 1 dan 4 tahun, perkawinan di akhir musim semi dan awal musim panas. Pembuahan eksternal, Dendraster betina mempunyai sel telur melalui gonopores dan mereka dibuahi oleh dolar pasir jantan dengan cara menjorok papilla genital dari luar. Telurnya berwarna orange pucat, dan dilindungi oleh lapisan jelly tebal dan dolar pasir dewasa dapat memakan larva dari telur tersebut. Tahap pertama disebut prisma. Setelah tahap ini embrio akan mengembangkan dua lengan mengubah dirinya menjadi larva echinopluteus. Hal ini diikuti dengan pengembangan senjata, hingga mencapai 8 lengan semua bersama-sama. Setelah larva mengembangkan sebuah rudiment Echinus maka akan menjadi remaja. Larva nektonic yang pelagis dan perjalanan jauh dari kelompok induk dengan saat ini. Larva berkembang akan menerima isyarat kimia dolar pasir dewasa untuk menetap dan mulai mengalami metamorfosis ke bentuk dolar pasir dewasa. Saat dewasa mereka tinggal di dasar laut. Usia tua dianggap penyebab utama kematian Dendraster excentricus. Mereka mungkin hidup sampai 13 tahun dan dapat berumur dengan menghitung cincin pertumbuhan pada pelat uji atau dengan menghitung pori-pori dalam kelopak habitat petalidium. Dolar pasir tinggal di dasar laut berpasir. Kadang-kadang rusak oleh pukat yang menyebabkan merugikan banyak organisme. Pengasaman laut dan pemanasan permukaan laut juga membahayakan populasi dolar pasir.

4.      Bintang ular laut (Ophiolepsis sp)
Klasifikasi       :
            Kingdom          : Animalia
             Pilum              : Echinodermata
             Class               : Ophiuroidea
             Ordo               : Valvatida
             Family            : Ophiuridae
             Genus              : Ophiolepsis
            Species            : Ophiolepsis sp
            Sumber             : Mukayat, 1989
          1.  Morfologi
Bintang ular umumnya memiliki lima lengan berbentuk seperti cambuk yang panjangnya bisa mencapai 60 cm (2 kaki) pada spesimen terbesar. Seperti echinodermata lainnya, Ophiuroidea memiliki rangka dari kalsium karbonat.Bentuk tubuh bintang ular mirip dengan Asteroidea. Kelima lengan ophiuroidea menempel pada cakram pusat yang disebut calyx. Ophiuroidea memiliki lima rahang. Di belakang rahang ada kerongkongan pendek dan perut besar, serta buntu yang menempati setengah cakram.
              2. Anatomi
Bintang ular menggunakan lengan mereka untuk bergerak. Mereka, tidak seperti bintang laut, bergantung pada kaki tabung. Bintang laut bergerak dengan menggerakan lengan mereka yang sangat fleksibel dan membuat mereka bergerak seperti ular. Pergerakan mereka mirip dengan hewan simetri bilateral. Pernapasan dilakukan oleh 5 pasang kantong kecil yang bercelah di sekitar mulut, alat ini berhubungan dengan saluran alat reproduksi (gonad). Alat-alat pencernaan makanan terdapat dalam bola cakram, dimulai dari mulut yang terletak di pusat tubuh kemudian lambung yang berbentuk kantong. Hewan ini tidak memiliki anus. Di sekeliling mulut terdapat rahang yang berupa 5 kelompok lempeng kapur.
              3. Habitat
Bintang ular dapat ditemukan pada perairan besar, dari kutub sampai tropis. Ada sekitar 1.500 spesies bintang ular yang hidup sekarang, dan mereka kebanyakan ditemukan pada kedalaman lebih dari 500 meter (1.620 kaki).

 VI.            KESIMPULAN
1.      Echinodermata berasal dari bahasa Yunani, yaitu Echinos = duri, derma = kulit, berarti hewan yang kulitnya berduri.
2.      Phylum Echinodermata terdiri atas 5 kelas yaitu : Asteridea, Echinoidea, Ophiuroidea, Holoturoidea, Crinoidea.
  1. Secara umum pada Echinodermata tubuh terdiri atas bagian oral dan aboral.
  2. Memiliki sistem vaskuler (sistem Ambulakral).
  3. kelas Asteroidea termasuk bintang laut yang berduri dan mempunyai madreporit, kaki tabung dan sistem ambulakral.
  4. Pada bintang laut khususnya Astropecten bentuk bintangnya itu sangat teratur.
  5. Seluruh hewan Echinodermata adalah simetri radial dan sebagian besar memiliki penguat tubuh dari zat kapur dengan tonjolan-tonjolan duri.
  6. Hewan ini hidup di pantai dan didalam laut sampai kedalaman kurang lebih 366 m, sebagian hidup bebas, hanya gerakannnya lamban, tidak ada yang parasit.




VII.          DAFTAR PUSTAKA


Anonim. http://northtexasfossils.com/pawpaw.htm. Diakses tanggal 11 April 2014



Halang, Bunda, Dharmono dan Mahrudin. 2014. Penuntun Praktikum Zoologi Invertebrata. Banjarmasin: FKIP UNLAM Banjarmasin.

Hegner, Robert W. & Engemann, Joseph G. 1968. Invertebrate Zoology. The Macmillan Company. New York.

Jasin, Maskoeri. 1984. Sistematik Hewan Invertebrata dan Vertebrata. Surabaya : Sinar Wijaya.

Verma, PS. 2002. A Manual of Practical Zoology Invertebrata. S. Chand    and Company LTD. New Delhi.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar