Selasa, 25 Februari 2014

bioaction 13





MAKALAH
BIOLOGI UMUM
(ABKC 5102)

ASAL USUL SPESIES  SUATU ORGANISME
MENURUT AL-QUR’AN

DOSEN PEMBIMBING :
Dra. Siti Wahidah Arsyad, M.Pd
Dra. Hj. Noorhidayati, M.Si

Kelompok 9A
                                          
DISUSUN OLEH :
Noor Laila
(A1C213094)



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
OKTOBER
2013






KATA PENGANTAR

      Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah swt karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya jualah saya dapat menyelesaikan pembuatan  makalah berjudul “Asal-usul Spesies Suatu Organisme Menurut Al Qur’an”. sebagai salah satu  tugas mandiri pada mata kuliah Biologi Umum.
      Dalam kesempatan ini pula, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1.      Kedua orang  tua yang telah memberikan bantuan baik moral maupun materiil.
2.      Dra. Hj. Noorhidayati, M. Si dan Dra. ST. Wahidah Arsyad. M. Pd selaku dosen pembimbing.
Saya menyadari bahwa dalam pembuatan makalah Biologi Umum ini banyak kekurangan, hal ini disebabkan karena keterbatasan pengetahuan yang saya miliki. Oleh karena itu saya mengharapkan adanya kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
               Saya berharap semoga kiranya ini dapat memberikan sumbangan ilmu yang bermanfaat bagi kita semua.



Banjarmasin,   Oktober 2013



Noor Laila






DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...............................................................................   i
DAFTAR ISI .............................................................................................   ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................   1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................   1
1.3 Metode Penulisan ............................................................................   2
1.4 Tujuan Penulisan ..............................................................................   2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Asal-Usul Spesies Menurut Pandangan Sains..................................    3
      2.2 Asal-Usul Spesies Menurut Pandangan Islam.................................  4
      2.3 Teori Evolusi Darwin tentang Asal-Usul Manusia........................... .    6
2.4 Asal-Usul Manusia Menurut Pandangan Islam.................................    8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ....................................................................................   14
3.2 Saran .............................................................................................   14
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. .  15










BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Diantara sekian banyak penemuan manusia dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedemikian canggih, masih ada satu permasalahan yang hingga kini belum mampu dijawab dan dijabarkan oleh manusia secara eksak dan ilmiah. Masalah itu ialah masalah tentang asal usul kejadian makhluk hidup. Banyak ahli ilmu pengetahuan mendukung teori evolusi yang mengatakan bahwa makhluk hidup (manusia) berasal dari makhluk yang mempunyai bentuk maupun kemampuan yang sederhana kemudian mengalami evolusi dan kemudian menjadi manusia seperti sekarang ini. Hal ini diperkuat dengan adanya penemuan-penemuan ilmiah berupa fosil seperti jenis Pitheccanthropus dan Meghanthropus.
Di lain pihak banyak ahli agama yang menentang adanya proses evolusi manusia tersebut. Hal ini didasarkan pada berita-berita dan informasi-informasi yang terdapat pada kitab suci masing-masing agama yang mengatakan bahwa Adam adalah manusia pertama.

1.2 Rumusan Masalah
Pada penyusunan makalah ini, saya mengangkat rumusan masalah sebagai berikut:
1.      Bagaimana asal-usul spesies menurut pandangan sains?
2.      Bagaimana asal-usul spesies menurut pandangan Islam?
3.      Bagaimana asal-usul manusia menurut teori evolusi Darwin?
4.      Bagaimana asal-usul manusia menurut pandangan Islam?





2.2 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari peulisan makalah ini sebagai berikut:
1.      Menjelaskan asal-usul spesies menurut pandangan sains
2.      Menjelaskan asal-usul spesies menurut pandangan Islam
3.      Menjelaskan asal-usul manusia menurut teori evolusi Darwin
4.      Menjelaskan asal-usul manusia menurut pandangan Islam

2.3 Metode Penulisan
            Makalah ini disusun dengan metode kepustakaan, yaitu dengan mengambil materi dari buku-buku acuan serta internet, yang sumbernya di tulis dengan jelas.








BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Asal-Usul Spesies Menurut Pandangan Sains
            Kehidupan dimulai sangat dini dalam sejarah Bumi, dan organisme pertama itu merupakan nenek moyang bagi keleidoskop keanekaragaman biologis yang kita lihat saat ini. Organisme yang paling kita kenal adalah organisme makroskopik dan multiseluler-terutama tumbuhan dan hewan. Namun demikian, pada tiga perempat awal sejarah evolusi, satu-satunya organisme Bumi adalah organisme mikrosopik dan uniseluler (bersel tunggal).
            Bumi terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun silam, dan kemungkinan kehidupan baru dimulai beberapa ratus juta tahun  kemudian. Para saintis telah menemukan isotop karbon yang menunjukkan adanya aktivitas metabolisme organisme dalam batuan yang berumur 3,8 miliar tahun di Greenland.
            Seseorang dapat menebak dari stuktur sel priokariotik yang relatif sederhana (dibandingkan dengan sel eurokariotik) bahwa organisme yang paling awal ada adalah priokariota, dan catatan fosil yang ada sekarang mendukung dugaan tersebut. Bukti-bukti kehidupan priokariota (purba) telah ditemukan pada batuan yang disebut stromatolit (Bahasa Yunani stroma, “tempat tidur” dan lithos “batu”). Stromatolit adalah kubah bergaris-garis yang tersusun dari batuan sedimen yang sangat mirip dengan kerak berlapis-lapis, yang sekarang ini terbentuk pada dasar rawa berair asin dan beberapa laguna laut hangat oleh koloni bakteri dan sianobakteri. Lapisan itu adalah endapan yang menempel ke lapisan seperti jelli yang tersusun dari mikroba dan motil, yang secara terus menerus bermigrasi, keluar dari satu lapisan sedimen dan kemudian membentuk sebuah lapisan baru lagi di atasnya, sehingga menghasilkan pola pita berlapis
            Meskipun beberapa stromatolit dapat terbuat dari pengendapan mineral tanpa adanya kehidupan, fosil yang mirip dengan priokariota berbentuk bola (sferikal) dan berfilamen telah ditemukan pada stomatolit berumur 3,5 miliar tahun di Afrika bagian Selatan dan Australia barat. Fosil tersebut saat ini merupakan fosil organisme hidup tertua yang diketahui. Namun demikian fosil yang terdapat di Australia Barat tampak seperti organisme fotosintetik, yang mungkin merupakan organisme penghasil oksigen. Jika demikian halnya, maka mungkin kehidupan telah berkembang jauh sebelum organisme ini hidup, kemungkinan sekitar 4,0 miliar tahun silam.  (Campbell, dkk, 2003: 92)

2.2 Asal-Usul Spesies Menurut Pandangan Islam
Menurut pandangan Al Quran, penciptaan alam semesta dapat dilihat pada surat Al Anbiya ayat 30.

أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا
وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلا يُؤْمِنُونَ
 “Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, Kemudian kami pisahkan antara keduanya.dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?”

Menurut ayat di atas dikatakan bahwa langit dan bumi dahulunya merupakan satu kesatuan yang padu.
 
ثُمَّ اسْتَوَى إِلَى السَّمَاءِ وَهِيَ دُخَانٌ فَقَالَ لَهَا وَلِلأرْضِ اِئْتِيَا طَوْعًا أَوْ كَرْهًا قَالَتَا أَتَيْنَا طَائِعِينَ
فَقَضَاهُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ فِي يَوْمَيْنِ وَأَوْحَى فِي كُلِّ سَمَاءٍ أَمْرَهَا وَزَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ وَحِفْظًا ذَلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ
Kemudian Dia menuju langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi, “  Datanglah kamu keduanya menuruti perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa”. Keduanya  menjawab, “Kami datang dengan suka hati
“ Maka Dia menjadikannya 7 langit dalam 2 masa dan Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya` ( Fushshilat 11-12)

Surat ini menerangkan bahwa yang pertama kali Allah ciptakan sebelum ada bintang-bintang dan galaksi, adalah bumi, kemudian Allah swt siapkan makanan di bumi bagi subjek utama penciptaan alam semesta , yaitu manusia.
Bumi sebelumnya adalah planet yang mati dan Allah menghidupkannya dengan menurunkan air dari langit.

وَمَا أَنْزَلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ إِلا لِتُبَيِّنَ لَهُمُ الَّذِي اخْتَلَفُوا فِيهِ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ

“ Dan Allah menurunkan dari langit air dan dengan air itu dihidupkannya bumi sesudah matinya.”. (QS`An Nahl ; 65).

Pertanyaannya adalah darimana air ini berasal? Padahal waktu itu belum ada awan yang bisa menghasilkan hujan, belum ada langit yang bisa menahan uap air.Maka satu-satunya kemungkinan asal air adalah dari Arasynya Allah.

وَأَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً بِقَدَرٍ فَأَسْكَنَّاهُ فِي الأرْضِ وَإِنَّا عَلَى ذَهَابٍ بِهِ لَقَادِرُونَ

“ Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran; lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi, dan sesungguhnya Kami benar-benar kuasa menghilangkannya.”( QS  Al- Mu’minun ; 18 )

وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلا يُؤْمِنُونَ

“ ……….Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup, Maka mengapakah mereka tiada juga beriman “ ( QS. Al-Anbiya ;30 ).
وَأَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجْنَا بِهِ أَزْوَاجًا مِنْ نَبَاتٍ شَتَّى

“ …. Maka Kami tumbuhkan dengan air itu berjenis-jenis tumbuhan yang bermacam-macam “ ( QS Tha Ha ; 53)
وَاللَّهُ خَلَقَ كُلَّ دَابَّةٍ مِنْ مَاءٍ
 

"Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air...(Q.S. An-Nur ; 45)". 

            Ketiga ayat tersebut makin menjelaskan kepada kita bahwa setelah air diturunkan ke bumi,  maka sebelum Allah ciptakan hewan , tentunya yang terlebih dahulu Allah cipakan adalah tumbuh-tumbuhan sebagai cadangan makanan hewan. Kemudian hewan-hewan ada juga yang menjadi cadangan makanan untuk hewan-hewan predator. Semua jenis hewan, baik burung maupun hewan darat, ternyata menurut ilmu pengetahuan memang asal-usulnya dari hewan air
           
2.3  Teori Evolusi Darwin tentang Asal-Usul Manusia
            Sama halnya dengan alam semesta, manusia yang sebenarnya bagian dari alam semesta juga merupakan objek ilmu pengetahuan yang juga merupakan objek yang tetap actual sepanjang sejarah .Pada abad ke-19 M seorang sarjana Biologi dari inggris bernama Charles Darwin (1809-1882) telah memusatkan perhatiannya untuk menjawab pertanyaan darimana sesungguhnya manusia ini berasal. Dalam bukunya “On the Origin of Species”. Darwin mengemukakan teorinya bahwa makhluk hidup memiliki kekerabatan antar spesies, dan berevolusi dari satu sel menjadi lebih tinggi lewat seleksi alam. Dan manusia adalah proses evolusi dari Ramapithecus (bangsa primata yang hidup sekitar 15.000 tahun yang silam) menjadi Austrapitechus (bangsa manusia yang hidup sekitar 400 tahun silam).
            Walau menggemparkan banyak pihak, terutama kalangan gereja dan ilmuwan yang berpaham teori kreasi khusus, di abad ke-19 M Teori Evolusi menyebar luas. Bahkan memunculkan banyak teori lanjutan dari pengikut Darwinisme yang bermuara pada teori yang dikemukakan Darwin tersebut. Para ahli paleontology misalnya, mereka membagi evolusi manusia menjadi empat kelompok berdasarkan tingkat evolusinya, yaitu :
1.      Tingkat Pra manusia yang fosilnya ditemukan Johanesburg di Afrika Selatan pada tahun 1924, dinamakan fosil Australopithecus.
2.      Tingkat manusia kera yang fosilnya ditemukan di Solo pada tahun 1891, dinamakan Pithencantropus Erectus.
3.       Manusia Purba yaitu tahap yang lebih dekat kepada manusia modern yang sudah digolongkan genus yang sama, yaitu homo walaupun spesies yang dan kerabatnya ditemukan di Solo (Homo Soloensis)
4.      Manusia modern atau Homo Sapiens yang telah pandai berfikir menggunakn otak dan akalnya.
            Para Darwinis menyatakan bahwa manusia modern yang ada saat ini berevolusi dari sejenis makhluk yang mirip kera. Selama proses evolusi yang diduga ada ini,yang diperkirakan berawal sejak 4-5 tahun yang lalu, dinyatakan tentang adanyasejumlah “bentuk transisi” yang menghubungkan antara manusia modern dengan para nenek moyangnya. Menuruit skenario ahlinya disusun empat kelompok  utama yaitu :
1.  Australopithecus                                        3. Homo Erectus
2. Homo Habilis                                              4. Homo Sapien
            Kemudian disusun mata rantai penghubung sebagai berikut Australopithecus > Homo Habilis > Homo Erectus > Homo Sapien. Dari susunan mata rantai tersebut evolusionis secara tidak langsung menyatakan bahwa masing-masing  dari spesies ini adalah nenek moyang bagi yang lainnya.
            Akan tetapi, penemuan terbaru dari para ahli Paleoanthropologi telah mengungkapkan bahwa Australopithecus, Homo Habilis, Homo Erectus, Homo Sapien, telah hidup di belahan bumi yang berbeda pada saat yang sama. Terlebih lagi, sebagian tertentu dari manusia yang dikelompokan sebagai Homo Erectus pernah hidup hingga masa yang sangat modern.
Keadaan tersebut diatas menunjukkan ketidak absahan pernyataan bahwa
Mereka adalah nenek moyang bagi yang lain. Stephen Jay Gould (1976) seorang ahli paleontology dari Harvard University telah menyatakan adanya kebuntuan teori evolusi, meskipun ia sendiri seorang evolusionis. Dengan lantang Stephen menyatakan, “apa jadinya dengan tangga silsilah kita jika terdapat tiga keturunan hominid yang hidup bersamaan (Africanus, Australopithecus, dan Homo Habilis). Dan tak satupun dari mereka yang secra jelas menjadi keturunan dari yang lain. Lagi pula tidak satupun dari ketiganya yang memperlihatkan kecenderungan berevolusi selama hidup mereka dibumi.
            Walhasil, manusia pada dasarnya tidak akan dapat memahami tentang esensi dirinya secara meyakinkan. Kebnaran apa yang dipahami sangat bersifat subjektif dan relative tergantung dari sisi mana ia memandan. Selain  beberapa argument ilmiah dari kalangan penentangan Teori Darwin, ditinjau dari pendekatan agama, teori ini sama sekali mengabaikan aspek ruhaniah manusia sebagai makhluk yang punya potensi berketuhanan. Oleh Karena itu wajar kalau kemudian ada kalangan yang menganalisa bahwa teori Darwin berkembang untuk kepentinganpenyebaran ideology atheis.

2.4     Asal-Usul Manusia Menurut Pandangan Islam
Kita sebagai umat yang mengakui dan meyakini rukun iman yang enam, maka sudah sepantasnya kita mengakui bahwa Al Qur’an adalah satu-satunya literatur yang paling benar dan bersifat global bagi ilmu pengetahuan. 

    ذَٰلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ
....  الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ
"Kitab (Al Qur’an) in tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib....." (QS. Al Baqarah (2) : 2-3)
Dengan memperhatikan ayat tersebut maka kita seharusnya tidak perlu berkecil hati menghadapi orang-orang yang menyangkal kebenaran keterangan mengenai asal usul manusia. Hal ini dikarenakan mereka tidak memiliki unsur utama yang dijelaskan dalam Al Qur’an yaitu Iman kepada yang Ghaib. Ini sebenarnya tampak pula dalam pernyataan-pernyataan yang dikeluarkan oleh mereka dalam menguraikan masalah tersebut yaitu selalu diawali dengan kata kemungkinan, diperkirakan, dsb. Jadi sebenarnya para ilmuwanpun ragu-ragu dengan apa yang mereka nyatakan.
2.4.1 Tahapan kejadian manusia :
a) Proses Kejadian Manusia Pertama (Adam)
Di dalam Al Qur’an dijelaskan bahwa Adam diciptakan oleh Allah dari tanah yang kering kemudian dibentuk oleh Allah dengan bentuk yang sebaik-baiknya. Setelah sempurna maka oleh Allah ditiupkan ruh kepadanya maka dia menjadi hidup. Hal ini ditegaskan oleh Allah di dalam firman-Nya :

الَّذِي أَحْسَنَ كُلَّ شَيْءٍ خَلَقَهُ ۖ وَبَدَأَ خَلْقَ الْإِنْسَانِ مِنْ طِينٍ
"Yang membuat sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah". (QS. As Sajdah (32) : 7)

وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنْ صَلْصَالٍ مِنْ حَمَإٍ مَسْنُونٍ
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk". (QS. Al Hijr (15) : 26)
Disamping itu Allah juga menjelaskan secara rinci tentang penciptaan manusia pertama itu dalah surat Al Hijr ayat 28 dan 29 . Di dalam sebuah Hadits Rasulullah saw bersabda :
"Sesunguhnya manusia itu berasal dari Adam dan Adam itu (diciptakan) dari tanah". (HR. Bukhari)
b) Proses Kejadian Manusia Kedua (Siti Hawa)
Pada dasarnya segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah di dunia ini selalu dalam keadaan berpasang-pasangan. Demikian halnya dengan manusia, Allah berkehendak menciptakan lawan jenisnya untuk dijadikan kawan hidup (isteri). Hal ini dijelaskan oleh Allah dalam salah sati firman-Nya :
سُبْحَنَ الَّذِئ خَلَقَ اْلَازْوَاجَ كُلَّهَا مِمَّا تُنْبِتُ اْلَاْرضُ وَمِنْ اَنْفُسِهِمْ وَمِمَّا لَا يَعْلَمُوْنَ
"Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui" (QS. Yaasiin (36) : 36)
Adapun proses kejadian manusia kedua ini oleh Allah dijelaskan di dalam surat An Nisaa’ ayat 1 yaitu :

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا


"Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya, dan daripada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang sangat banyak..." (QS. An Nisaa’ (4) : 1)
Di dalam salah satu Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dijelaskan :
"Maka sesungguhnya perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk Adam" (HR. Bukhari-Muslim)
Apabila kita amati proses kejadian manusia kedua ini, maka secara tak langsung hubungan manusia laki-laki dan perempuan melalui perkawinan adalah usaha untuk menyatukan kembali tulang rusuk yang telah dipisahkan dari tempat semula dalam bentuk yang lain. Dengan perkawinan itu maka akan lahirlah keturunan yang akan meneruskan generasinya.
c) Proses Kejadian Manusia Ketiga (semua keturunan Adam dan Hawa)
Kejadian manusia ketiga adalah kejadian semua keturunan Adam dan Hawa kecuali Nabi Isa a.s. Dalam proses ini disamping dapat ditinjau menurut Al Qur’an dan Al Hadits dapat pula ditinjau secara medis.
Di dalam Al Qur’an proses kejadian manusia secara biologis dejelaskan secara terperinci melalui firman-Nya :

(١٢) وَلَقَدْ خَلَقْنَا الإنْسَانَ مِنْ سُلالَةٍ مِنْ طِينٍ
    (١٣) ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي قَرَارٍ مَكِينٍ
ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا آخَرَ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ (١٤) الْخَالِقِينَ
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia itu dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kamudian Kami jadikan ia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah , Pencipta Yang Paling Baik." (QS. Al Mu’minuun (23) : 12-14).
            Kemudian dalam salah satu hadits Rasulullah SAW bersabda :
"Telah bersabda Rasulullah SAW dan dialah yang benar dan dibenarkan. Sesungguhnya seorang diantara kamu dikumpulkannya pembentukannya (kejadiannya) dalam rahim ibunya (embrio) selama empat puluh hari. Kemudian selama itu pula (empat puluh hari) dijadikan segumpal darah. Kemudian selama itu pula (empat puluh hari) dijadikan sepotong daging. Kemudian diutuslah beberapa malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya (untuk menuliskan/menetapkan) empat kalimat (macam) : rezekinya, ajal (umurnya), amalnya, dan buruk baik (nasibnya)." (HR. Bukhari-Muslim)
Ungkapan ilmiah dari Al Qur’an dan Hadits 15 abad silam telah menjadi bahan penelitian bagi para ahli biologi untuk memperdalam ilmu tentang organ-organ jasad manusia. Selanjutnya yang dimaksud di dalam Al Qur’an dengan "saripati berasal dari tanah" sebagai substansi dasar kehidupan manusia adalah protein, sari-sari makanan yang kita makan yang semua berasal dan hidup dari tanah. Yang kemudian melalui proses metabolisme yang ada di dalam tubuh diantaranya menghasilkan hormon (sperma), kemudian hasil dari pernikahan (hubungan seksual), maka terjadilah pembauran antara sperma (lelaki) dan ovum (sel telur wanita) di dalam rahim. Kemudian berproses hingga mewujudkan bentuk manusia yang sempurna (seperti dijelaskan dalam ayat diatas).
Para ahli dari barat baru menemukan masalah pertumbuhan embrio secara bertahap pada tahun 1940 dan baru dibuktikan pada tahun 1955, tetapi dalam Al Qur’an dan Hadits yang diturunkan 15 abad lalu hal ini sudah tercantum. Ini sangat mengagumkan bagi salah seorang embriolog terkemuka dari Amerika yaitu Prof. Dr. Keith Moore, beliau mengatakan : "Saya takjub pada keakuratan ilmiyah pernyataan Al Qur’an yang diturunkan pada abad ke-7 M itu". Selain iti beliau juga mengatakan, "Dari ungkapan Al Qur’an dan hadits banyak mengilhami para scientist (ilmuwan) sekarang untuk mengetahui perkembangan hidup manusia yang diawali dengan sel tunggal (zygote) yang terbentuk ketika ovum (sel kelamin betina) dibuahi oleh sperma (sel kelamin jantan). Kesemuanya itu belum diketahui oleh Spalanzani sampai dengan eksperimennya pada abad ke-18, demikian pula ide tentang perkembangan yang dihasilkan dari perencanaan genetik dari kromosom zygote belum ditemukan sampai akhir abad ke-19. Tetapi jauh ebelumnya Al Qur’an telah menegaskan dari nutfah Dia (Allah) menciptakannya dan kemudian (hadits menjelaskan bahwa Allah) menentukan sifat-sifat dan nasibnya."


           







BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Ø  Menurut pandangan sains organisme yang paling awal ada adalah priokariota
Ø  Menurut pandangan Islam semua jenis hewan, baik burung maupun hewan darat asal-usulnya dari hewan air
Ø  Asal-usul manusia menurut Teori Evolusi, manusia adalah proses evolusi dari Ramapithecus (bangsa primata yang hidup sekitar 15.000 tahun yang silam) menjadi Austrapitechus (bangsa manusia yang hidup sekitar 400 tahun silam).
Ø  Asal-usul manusia menurut pandangan islam terjadi dalam tiga tahapan
1) Proses Kejadian Manusia Pertama (Adam)
2) Proses Kejadian Manusia Kedua (Siti Hawa)
3) Proses Kejadian Manusia Ketiga (semua keturunan Adam dan Hawa)

3.2 SARAN
            Hendakmya kita sebagai umat muslim selalu menjadikan al qur’an sebagai acauan kita dalam mempelajari sains, terutama masalah tentang asal-usul spesies suatu organisme yang begitu banyak menuai pro dan kontra hingga saat ini. Dengan kita membaca dan mempelajari AlQur'an secara teliti kita akan memahami bagaimana pendirian kita terhadap sains, kita akan mendapatkan sekumpulan ayat-ayat yang jelas yang mengarah kepada masalah-masalah ilmiah atau sains.






DAFTAR PUSTAKA

Campbell. dkk. 2003. Biologi Edisi kelima-Jilid 2. Jakarta: Erlangga
Departemen Agama RI. 1985. Al-Qur’an Al-Karim. Jakarta: Departemen Agama RI
Muhdi, M.Ag. Modul Pendidikan Agama Islam di PTU
R.H.A. Syairul Alim. 1995. Islam untuk disiplin ilmu pengetahuan dan teknologi. Jakarta: Departemen Agama RI