Kamis, 27 Maret 2014

LAPRAK PORIFERA DAN COELENTERATA


 


LAPORAN PRAKTIKUM II
ZOOLOGI INVERTEBRATA
( ABKC 2201 )
PORIFERA DAN COELENTERATA

Dosen Pembimbing :
Drs. Bunda Halang, MT
Mahruddin, S.Pd, M.Pd

Asisten :
Muhammad Lutvi Ansari
Nur Izzati Afifah

Oleh :
Noor Laila (A1C213094)
Kelompok 3A


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
MARET
2014

PRAKTIKUM II

TOPIK                        :  Porifera dan Coelenterata
TUJUAN                      :Untuk mengenal bebagai macam spesies yang termasuk dalam Phylum Porifera dan Coelenterata
HARI/TANGGAL     : Kamis / 06 Maret 2014
TEMPAT                    : Laboratorium Biologi FKIP UNLAM Banjarmasin
 


I. ALAT DAN BAHAN
   Alat              :  1. Lup, Baki
2. Alat tulis
   Bahan           : Awetan hewan dari Phylum Porifera dan Coelentarata

II. CARA KERJA
  1. Menyiapkan Alat dan bahan
  2. Menggambar morfologi hewan porifera dan coelenterata
  3. Memberikan keterangan selengkapnya dan menuliskan sistematikanya

III.  DASAR TEORI
A.    Porifera
Porifera berasal dari bahasa latin, porus = lubang kecil, dan ferre = membawa atau mempunyai.Jadi porifera adalah hewan berpori. Porifera mewakili hewan-hewan primitif yang bersimetri radial atau asimetris dan menyimpang dari garis utama evolusi metazoa yang disebut parazoa. Hewan ini hidup di laut, beberapa di air tawar tidak aktif, tidak bertangkai, memilki banyak pori dan sistem pencernaan berlangsung secara interseluller.
Tubuh porifera masih diorganisasi pada tingkat seluler, yang berarti tersusun atas sel-sel yang cenderung bekerja secara mandiri, masih belum ada koordinasi antara srl satu dengan sel lainnya. Bentuk tubuhnya sangat bervariasi, ada yang menyerupai kipas, jambangan bunga, batang, globular, genta, terompet dan lainya. Hewan porifera sebagian besar berbentuk koloni yang sering tampak tidak teratur, sehingga tampak seperti tumbuhan. Warna tubuh porifera bermacam-macam. Misalnya warna kelabu, putih, keruh, coklat, jingga, hijau dan lain-lain. Warna tubuhnya pun sering berubah sesuai kondisi tempat sinar, warna itupun diperkuat atau diperlemah oleh warna lain.
Strukur tubuh porifera kecuali berpori dengan bermacam-macam bentuk dibedakan atas 3 tipe yaitu : tipe Ascon, Sycon / Rhagon dan Rhagon / Leukon.
Porifera merupakan Phylum anatara Protozoaa dan Coelentarata. Porifera memiliki ciri-ciri khusus:
v  Tubuh memilki banyak pori
v  Tubuh tidak dilengkapai dengan apendiks dan bagian yang dapat digerakkan
v  Belum memiliki saluran pencernaan makanan
Sistem pencernaan berlangsung secara interseluler. Tubuhnya memiliki penyokong yang terdiri dari spikula-spikula atau bahan serabut yang terbuat dari bahan organik.
Porifera berkembang biak secara seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif). Secara aseksual dilakukan dengan membentuk kuncup (tunas), atau dengan cara lain yaitu dengan membentuk gemula. Sedang secara seksual dilakukan dengan membentuk sel kelamin (gamet). Gamet berasal dari sel koanosit dan amoebosit.

B.     Coelenterata
Coelenterata berasal dari bahasa Yunani, yaitu koilos dan enteron. Koilos berarti rongga dan enteron yang berarti usus, dan sering disebut sebagai hewan berongga. Coelenterata merupakan hewan yang tidak mempunyai usus yang sesungguhnya, tapi pemberian nama dengan istilah “hewan berongga” itupun masih belum tepat, mengingat Coelenterata adalah hewan yang tidak mempunyai trongga tubuh yangs sebenarnya (coelom), yang dimiliki hanyalah sebuah rongga sentral yang ada di dalam tubuh yang disebut coelenteron. Pada kenyataannya sebagai alat pencernaan makanan dan sebagai alat pengedar sari-sari makanan keseluruhan tubuh. Mengingat Coelenterata adalah hewan yang tidak mempunyai rongga tubuh yang sebenarnya (coelom), yang dimiliki hanyalah sebuah rongga sentral yang ada di dalam tubuh yang disebut coelenteron. Coelenteron merupakan alat yang berfungsi ganda yaitu sebagai pencernaan makanan dan sebagai alat pengedar sari-sari makanan ke seluruh tubuh Dinding tubuhnya terdiri atas 2 lapisan yaitu lapisan epidermis dan lapisan gastrodermis atau endodermis yang di lengkapi oleh sel jelatang.
Ciri-ciri khusus Coelenterata diantaranya :
1.      Mempunyai bentuk tubuh polip dan medusa. Polip berbentuk tubular, sesil, dan medusa berbentuk seperti payung (bel)
2.      Tubuhnya yang radial simetris ,tidak bersegmendan juga tidak berkepala.
3.      Merupakan hewan yang diploblastik
4.      Tubuhnya hanya dilengkapi dengan mulut tetapi tanpa anus dan disekitar mulut dikelilingi oleh tentakel-tentakel yang berfungsi sebagai alat penangkap mangsa, alat penggerak dan alat pertahanan.
5.      Sistem pencernaan makanan berupa sistem gastrovaskular.
6.      Belum memiliki alat pernapasan, peredaran dan pengeluaran hasil ekskresi yang khusus.
Coelenterata adalah golongan plankton yang bersifat carnivora. Mereka menangkap mangsanya dengan tentakel, dimana tangan-tangan tersebut dilengakapi dengan sel-sel penyengat yang dinamakan nematocyst. Sebenarnya medusae yang umum terdapat di lautan mempunyai ukuran yang besar, tetapi mereka tidak akan tertangkap oleh plankton net. Beberapa koloni Siphonophore kemungkinan juga akan dijumpai. Tubuh mereka terdiri dari gabungan beberapa individu ( zooid ) yang mungkin mempunyai fungsi yang berbeda satu sama lain. Misalnya yang satu berfungsi sebagai alat untuk makan, sedang yang lain berfungsi sebagai alat untuk berkembang biak.
Tubuh coelenterata bersifat radial simetris yang dapat berbentuk globular dan spherikal. Bersifat diplobaltik. Pada kedua lapisan tubuhnya tersebut masing-masing dilapisi oleh sel-sel jelatang. Tubuhnya hanya dilengkapi dengan mulut, tetapi tanpa anus dan di sekitar mulut dikelilingi oleh tentakel yang berfungsi sebagai alat penangkap mangsa, alat penggerak dan alat pertahanan. Saluran pencernaan makanan tidak sempurna, merupakan sistem gastrovaskuler. Saluran syarafnya masih primitif, terdiri dari anyaman-anyaman sel syaraf yang tersebar secara difusi dan belum mempunyai pusat susunan syaraf. Sel-sel syarafnya belum berkutub, dan neurit yang dimiliki hanyalah tonjolan-tonjolan badan sel syaraf saja / prosesus.
Reproduksi Coelenterata ada 2 cara, yaitu secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual dilakukan dengan membentuk kuncup. Kuncup tumbuh di dekat kaki, semakin lama semakin besar, membentuk tentakel untyuk menangkap mangsanya. Tubuh anak ini akan melekat pada induknya, hingga induk membentuk kuncup yang lain. Demikianlah lama-kelamaan akan terbentuk koloni.Reproduksi seksual dilakukan dengan bertemunya sperma dan ovum.
Coelenterata meliputi berbagai macam hewan air, misalnya hewan tumbuhan (hewan yang nampakanya seperti tumbuhan), ubur-ubur, binatang karang, anemone laut, polip dan lain-lain.


V.      ANALISIS DATA
A.    PORIFERA                 
1.      Hippospongia sp.
Klasifikasi      
Kingdom         : Animalia.
Phylum            : Porifera.
Classis             : Demospongiae.
Ordo                : Keratosa.
Familia            : Hipposngiadae.
Genus              : Hippospongiae.
Spesies            : Hippospongia sp.
( Sumber : Jasin, Maskoeri. 1984 )
            Kerangka tubuh khusus terbentuk dari bahan spongin, ditutupi oleh membran tipis yang gelap yang memiliki banyak ruang berflagel. Skeleton terdiri dari serabut spongin, jaringan tidak teratur tanpa spikula. Saluran air tipe leukon dimana air dari ostium masuk melalui saluran menuju ke rongga-rongga yang di batasi koanosit. Dari rongga ini air melalui berbagai saluran lagi menuju ke spongocol dan akhirnya keluar menuju oskolom. Hewan ini biasanya di temukan di atas dasar karang dengan kedalaman 10-15 m. Berbentuk seperti batu dengan banyak celah. Porifera ini hidup di dasar laut, tidak memiliki spikula dan bertubuh lunak. Kerangka tubuhnya dari sponging.

2.      Microciona sp.
Klasifikasi      
Kingdom         : Animalia.
Phylum            : Porifera.
Classis             : Demospongiae.
Ordo                : Poeciloclerina.
Familia            : Microcionidae.
Genus              : Microciona.
Spesies            : Microciona sp.
(Menurut Hegner. 1968)
            Ciri-ciri : Mempunyai kerangka tubuh yang tersusun atas berbagai bentuk spicula dan kadang-kadang juga spongin. Microciona termasuk koloni laut yang  banyak ditemukan  dilaut. Berbentuk seperti batu kerang dan mengeras dalam tempat yang dangkal atau bagian air laut yang dalam. Ciri-ciri yang dapat dikenali dari hewan ini adalah bentuk bersemak-semakdengan cabang yang panjang. Hidupnya berkoloni di air yang dalam.warnanya merah cerah. Hewan ini memiliki tubuh lunak dan lembek, bercabang seperti ranting, didalam air berkembang dan  bertambah panjang hingga 15 cm,  tidak mempunyai rangka, walaupun ada yang mempunyai rangka, rangka itu hanya terdiri dari serabut-serabut spongin dengan spikula dari kersik,  serta memiliki sistem saluran yang rumit. 

3.      Euspongia sp
Klasifikasi      
Kingdom         : Animalia.
Phylum            : Porifera.
Classis             : Demospongiae.
Ordo                : Keratosa.
Familia            : Euspongidae.
Genus              : Euspongia.
Spesies            : Euspongia Mollisima.
( Sumber : Jasin Maskoeri. 1984 )
Hewan porifera ini hidup di laut pada kedalaman tertentu, bertubuh lunak, tidak mempuyai rangka, walaupun ada hanya terdiri dari serabut-serabut spongin dengan  dari kersik, kebanyakan ditemukan dilaut dan mempunyai pori-pori disetiap tubuhnya.Bertulang lunak dan tidak memilki spikula. Kerangka tubuhnya khusus terbentuk dari bahan sponging.
Ciri-ciri : mempunyai spongia yang lebih kasar, tidak berspekula kerangka tubuhnya khusus terbentuk dari bahan spongin. Merupakan binatang sponsa yang dipakai untuk alat penggosok pada waktu mandi.

B.     COELENTERATA
1.      Astraea sp.
Klasifikasi      
Kingdom         : Animalia.
Phylum            : Coelenterata.
Classis             : Anthozoa.
Ordo                : Madreporia.
Familia            : Astridae.
Genus              : Astraea.
Spesies            : Astraea sp.
(Sumber : P.S.Verma. 2002)
            Hewan ini termasuk bentuk karang, tersusun atas zat kapur sehingga tubuhnya tampak keras. Tentakel pada tubuhnya sebagai alat untuk bergerak. Umumya hidup di perairan hangat dengan berkoloni. Ciri-ciri : Mempunyai ekskleton kompak berbadan batu kapur; polip kecil. Mempunyai bagian yang berbentuk piala skeleton, tentakel biasanya 6 ; tidak memiliki siphonoglyph; otot lemah; koloni, terdapat dalam air laut hangat ; terdapat sejak zaman Pre Cambrium sampai sekarang. Yang masih hidup sebanyak 2500 species dan yang punah sebanyak 5000 species.
2.      Madrepora sp.
Klasifikasi
Kingdom                     :  Animalia
Phylum                        :  Coelenterata
Classis                         :  Anthozoa
Sub class                     :  Zoantharia
Ordo                            :  Madreporaria
Familia                        :  Madreporadae
Genus                          :  Madrepora
Spesies                        : Madrepora  sp
( Menurut Hegner. 1968 )
             Ciri-ciri : Mempunyai ekskleton kompak berbadan batu kapur; polip kecil. Mempunyai bagian yang berbentuk piala skeleton, tentakel biasanya 6 ; tidak memiliki siphonoglyph; otot lemah; koloni, terdapat dalam air laut hangat ; terdapat sejak zaman Pre Cambrium sampai sekarang. Yang masih hidup sebanyak 2500 species dan yang punah sebanyak 5000 species. Hewan ini termasuk bentuk karang, tersusun atas zat kapur sehingga tubuhnya tampak keras. Tentakel pada tubuhnya sebagai alat untuk bergerak. Umumya hidup  di tempat yang dangkal  dengan berkoloni.

3.      Acropora sp
Klasifikasi
Kingdom                     :  Animalia
Phylum                        :  Coelenterata
Classis                         :  Anthozoa
Sub class                     :  Zoantharia
Ordo                            :  Madreporaria
Familia                        :  Acroporadae
Genus                          :  Acropora
Spesies                        : Acropora  sp
( Menurut Hegner. 1968 )
Hewan ini termasuk bentuk karang, tersusun atas zat kapur sehingga tubuhnya tampak keras. Tentakel pada tubuhnya sebagai alat untuk bergerak. Umumya hidup di perairan hangat dan di tempat yang dangkal  dengan berkoloni.

4.      Favia sp
Klasifikasi                  
Kingdom                     :  Animalia
Phylum                        :  Coelenterata
Classis                         :  Anthozoa
Sub class                     :  Hexacorallia
Ordo                            :  Madreporaria
Familia                        :  Faviadae
Genus                          :  Favia
Spesies                        : Favia sp
( Menurut Hegner. 1968 )
Hewan porifera ini merupakan  batu karang dengan ekskeleton kompak, tubuhnya banyak mengandung batu kapur. Polip terdapat pada bagian yang berbentuk piala skeleton. Bentuk polip umumnya kecil dan tidak memilki siphonoglyph. Hidupnya berkoloni dan banyak ditemukan di perairan hangat.

5.      Euplexaura antipathes.
Klasifikasi                                                                                                            :     
Kingdom         : Animalia.
Phylum            : Coelenterata
Classis             : Anthozoa.
Ordo                : Antipatharia.
Familia            : Antipatharidae.
Genus              : Euplexaura.
Spesies            : Euplexaura antipathes.
(Sumber : Jasin, Maskoeri.1984)
        Ciri-ciri : Mempunyai skeleton yang berbentuk seperti tanaman dengan cabang-cabang, tersusun atas zat tanduk dengan polip kecil yang bertentakel 6 ; terdapat dilaut tropis; di Indonesia terkenal sebagai akar bahar. Spesies ini disebut juga sebagai akar bahar yang hidup di laut dengan menempel pada substrat tertentu, misalnya pada batu. Akar bahar merupakan coelenterata yang berbentuk seperti tanaman dengan batang bercabang-cabang yang tersusun atas zat tanduk dengan polip kecil yang terdapat di laut.Batang dari akar bahar akan bertambah panjang pada bagian ujungnya terus ke atas, warna dari batangnya adalah coklat tua pada bagian bawah, dan pada batang bagian atas berwarna coklat muda. Batngnya tampak keras karena terdiri atas kayu dengan zat kapur, dan rangka akar bahar tersusun atas zat tanduk. Akar bahar dapat dimanfaatkan sebagai bahan-bahan obat-obatan.

6.      Fungia sp
Klasifikasi
Kingdom                  :  Animalia
Phylum                        :  Coelenterata
Sub class                     :  Zoantharia
Classis                         :  Anthozoa
Ordo                            :  Madreporaria
Familia                        :  Fungidae
Genus                          :  Fungia
Spesies                        : Fungia elegant
( Menurut : Hegner.1968 ).
             Fungia biasanya dikenal dengan nama karang hitam ( mushroom-coral) dan berukuran besar. Hidup berkoloni dengan cara gemmatio kesamping, sehingga terjadi bentuk sebagai pohon yang banyak memiliki zooid yang berpangkal pada satu caenosarc. Kadang-kadang gemmae terjadi pengumpulan sehingga dibentuk koloni padat. Setelah dewasa berbentuk polip dengan memiliki banyak tentakel. Pada fungia terdapat banyak septa dan berhubungan bersama-sama dengan synaptocula. Fungia umumnya bersifat multiseluller, diploblastik dan acelomata. Hidup di air laut. Tubuhnya berongga yang bergerigi-gerigi memanjang pada seluruh tubuhnya. Ciri-ciri : Mempunyai ekskleton kompak berbadan batu kapur; polip kecil. Mempunyai bagian yang berbentuk piala skeleton, tentakel biasanya 6 ; tidak memiliki siphonoglyph; otot lemah; koloni, terdapat dalam air laut hangat ; terdapat sejak zaman Pre Cambrium sampai sekarang. Yang masih hidup sebanyak 2500 species dan yang punah sebanyak 5000 species.

7.      Goniastrea pectiana
Klasifikasi                   
Kingdom                     :  Animalia
Phylum                        :  Porifera
Classis                         :  Anthozoa
Sub class                     :  Alcyonaria
Ordo                            :  Gorgonacea
Familia                        :  Goniastreadae
Genus                          :  Goniastrea
Spesies                        :  Goniastrea pectinata
( Menurut Hegner. 1968 )
Ciri-ciri : hidup secara koloni dan biasa mempunyai bentuk seperti tumbuhan, skeleton, sumbu berupa spicula kapur; polip pendek, ordo ini memiliki 1000 species. Mempunyai mulut yang bersambung dengan stomodeum, cakram oral tipis atau pipih, dengan tentakel pendek. Hewan porifera ini juga berbentuk seperti batu dengan banyak celah. Hidup di dasar laut, tidak memiliki spikula dan saluran pencernaan. Kerangka tubuhnya dari sponging.






VI.   KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan, maka dapat disimpulkan :
1.       Phylum Porifera memiliki bentuk tubuh yang bervariasi dengan 3 tipe yang didasarkan atas bahan pembentuk tubuh yaitu porifera lunak, porifera kapur, dan porifera silikat.
2.       Ciri utama porifera adalah tubuhnya banyak pori. Selain itu, tubuhnya tidak memiliki appendiks dan bagian yang dapat digerakkan dan tidak mempunyai saluran penecernaan makanan serta sistem pencernaannya berlangsung secara intraseluler. Tubuhnya juga memiliki penyokong tubuh yang tersusun atas kristal dari spikula-spikula atau bahan serabut yang terbuat dari bahan organik. Hewan ini hidup dilaut.
3.       Pada hasil pengamatan terdapat spesies pada porifera, yaitu : Hippospongia sp , Microciona sp, dan Euspongia sp .
4.    Saluran pencernaan tidak sempurna, memiliki mulut tetapi tanpa anus.Sistem respirasinya secara difusi, sistem syaraf masih sederhana.
5.    Berkembang biak secara seksual dan aseksual.
6.       Bentuk tubuh Coelenterata bervariasi, ada yang berbentuk seperti bunga, akar maupun bentuk ubur-ubur.
7.       Anggota phylum coelenterata meliputi hewan air yaitu polip, ubur-ubur, anemon laut, hewan karang dan lain-lain.
8.       Merupakan hewan multiseluler, tubuh radial simetris dan diplobalastik Aselomata dan bertentakel.
9.       Tubuh coelenterata radial simetris, berbentuk silindris, globural maupun spherikal. Coelenterata termasuk hewan yang sifatnya diplobastis, karena tubuh tersusun atas dua lapisan. Saluran pencernaan makanan tidak sempurna merupakan sistem gastrovaskular.
10.   Berkembang biak secara seksual dan aseksual.
11.   Terbagi atas 3 kelas yaitu Hidrozoa, Scyphozoa dan Anthozoa.
12.   Yang termasuk spesies pada Coelenterata antara lain : Favia sp, Astraea sp, , Euplexaura anthipathes, Acropora sp, Fungia sp, Madrepora sp, dan Goniastraea pectinata.
13.   DAFTAR PUSTAKA

Anonim. http://pascabiologi1987.files.wordpress.com, diakses pada tanggal 9 Maret 2014

Anonim. http://www.physic.ut.ee, diakses pada tanggal 9 Maret 2014



Anonim.http://www.discovermagazine.com, diakses pada tanggal 9 Maret 2014

Halang, Bunda, Dharmono dan Mahrudin . 2014. Penuntun Praktikum Zoologi Invertebrata. Banjarmasin: FKIP UNLAM Banjarmasin

Jasin, Maskoeri. 1987. Sistematik Hewan. Surabaya: Sinar Wijaya

Verma,P.S. 2002. A Manual Of Practical Zoology Invertebrates. S. Chand &
               Company LTD : New Delhi.











Tidak ada komentar:

Posting Komentar