
LAPORAN PRAKTIKUM IV
ZOOLOGI INVERTEBRATA
( ABKC 2201 )
ANNELIDA
Dosen Pembimbing :
Drs. Bunda Halang, MT
Mahruddin, S.Pd, M.Pd
Maulana
Khalid Riefani, S.Si., M.Sc.
Asisten :
Muhammad
Lutvi Ansari
Nur
Izzati Afifah
Oleh :
Noor Laila (A1C213094)
Kelompok 3A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
MARET
2014
PRAKTIKUM IV
Topik : ANNELIDA
Tujuan :
Mengamati dan menyebutkan ciri-ciri morfologi dari cacing
tanah
Hari/tanggal : Kamis, 27 Maret 2014
Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM
Banjarmasin

I.




ALAT DAN BAHAN





Alat:
1.
Bak parafin
2.
Baki
3.
Cawan petri
4.
Jarum pentul
5.
Loupe
6.
Pinset
7.
Gabus/streoform.
Bahan:
1. Cacing tanah (Pheretima sp.)
II. CARA KERJA
1.
Meletakkan cacing tanah yang
masih hidup pada cawan petri atau di atas kertas dan mengggambar morfologi dari
cacing tanah.
2. Menghitung jumlah segmen dari daerah
klitelium sampai aboral dan menghitung jumlah ruas klitelium sampai prostomium.
3.
Mengamati morfologi cacing, dengan membedahnya serta
menyebutkan ciri-cirinya.
4.
Menggambar dan member
keterangan.
III.
TEORI DASAR
Annelida berasal
dari bahasa Yunanai yaitu “Annulus” artinya cincin kecil dan “oides” artinya
bentuk. Jadi Annelida berarti cacing berbentuk cincin. Annelida terbagi atas
tiga 2 kelas yaitu Oligochaeta dan polihaeta.
Pheretima termasuk
ke dalam kelas Oligochaeta yang terbagi atas segmen-segmen pada bagian anterior
terdapat mulut/prostomium dan badan bagian posterior terdapat anus. Pada
beberapa spesies cacing tanah memiliki jumlah segmen yang berbeda-beda dan
letak klitelium pun berbeda. Annelida ditandai dengan adanya setae.
Cacing yang
termasuk Phylum Annelida berbeda dengan cacing yang lainnya yaitu :
- Anggota tubuh, saluran pencernaan makanan dan dinding tubuh merupakan coeloem yang sebenarnya, dilapisi oleh epidermis yang disebut peritomium.
- Tubuh terbagi atas ruas-ruas yang sering disebut metameria atau somit atau gelang.
- Pada bagian anterior terdapat ruas praeoral, yang disebut prostomium.
- Sistem saraf terdiri atas sepasang ganglion, dimana tiap-tiap ganglion dihubungkan oleh sepasang saraf sehingga disebut sistem saraf tangga tali.
- Tubuh dilapisi oleh lapisan kutikula, tetapi bahannya bukan dari kitine.
- Pada rongga tubuh terdapat sekat kitin yang disebut keptum.
7.
Ditandai dengan setae yang berfungsi untuk gerak.
Hewan-hewan ini memiliki sistem digesti, saraf, ekskresi dan
reproduksi yang majemuk. Sistem-sistem
tersebut biasanya bersifat metamerik baik seluruhnya ataupun sebagian.
Sebagian besar Annelida memiliki sistem
pembuluh yang di dalamnya terdapat arah yang bersikulasi. Hewan ini bersifat
diesius atau hermaprodit, walaupun pada beberapa jenis terjadi reproduksi aseksual.
Dan kebanyakan Annelida menghasilkan larva yang bersilia.
untuk ciri cacing tanah ialah tubuh
memanjang gilig, bersegmentasi jelas, setae sedikit, tidak berpropodia, kepala
tidak jelas, hermafrodit dan hidupnya di tanah. Ciri
lain dari Annelida adalah tripoblastik, alat ekskresi berupa nefridia dan
hidupnya di air tawar, di darat dan ada sebagian yang hidup di air laut.
Phylum Annelida terdiri atas tiga kelas yaitu kelas Chaetopoda yang
terdiri dari dua ordo di antaranya Polychaeta dan Oligochaeta, kelas
Archiannelida dan kelas Hirudinae. Adapun yang kami praktikumkan pada hari ini
yaitu cacing tanah (Lumbricus terrestis) berasal
dari kelas Chaetopoda dan ordo Oligochaeta.
Klas I : Chaetopoda
Hidup dalam air laut, tawar atau tanah yang basah.
Adanya ruas mudah dilihat sehingga setiap ruas dipisahkan oleh septa. Mempunyai
coelom yang sebenarnya.
Ordo 1 : Polychaeta
Hidup dalam air laut, mempunyai banyak setae.
Sebagai contoh : Nereis virens. Jenis kelamin terpisah dan larvanya
disebut larva trochophor. Larva trochophor adalah larva yang tidak dapat
bergerak sendiri hanya terbawa oleh plankton.
Ordo 2 : Olygochaeta
Sebagian besar hidup di tanah yang basah dan air
tawar. Oligochaeta hanya mempunyai sedikit setae dan sedikit parapoda. Pada
bagian kepala tidak ada appendage (tambahan), hermaphrodit dan tidak mempunyai
larva trochophor. Contoh : Lumbricus terrestris. Pada tingkat tertentu
dapat menyuburkan tanah, karena lorong-lorong yang dapat diisi udara (O2)
dan sisa-sisa kotorannya.
Klas II : Archiannelida
Merupakan
annelida laut yang kecil tidak mempunyai setae, tidak mempunyai parapoda.
Contoh : Pollygordius appendiculatus.
Klas III : Hirudane
Merupakan annelida pipih dorso ventral, tidak
mempunyai prostomium. Biasanya tubuh terdiri dari 32 segmen, mempunyai alat
penghisap, pada akhir posterior tubuh tidak mempunyai setae, parapoda dan
hermaphrodit. Coelomnya kecil karena tidak mempunyai jaringan mesenkim. Sebagai
contoh : Hirudo medicinalis.
IV.
HASIL
PENGAMATAN
1. Cacing tanah (Pheretima sp.)
Ø
Foto
Pengamatan :



Ø Tabel hasil pengamatan :
No
|
Bagian
|
Panjang
(cm)
|
Banyak
segmen
|
1.
|
Prostomium-Aboral
|
42 cm
|
227
|
2.
|
Prostomium-Klatelium
|
2 cm
|
10
|
V. ANALISIS DATA
1.Pheretima sp.
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia.
Phylum : Annelida.
Classis : Oligochaeta.
Ordo : Oligochaetales.
Familia : Pheretimanidae.
Genus : Pheretima.
Spesies : Pheretima sp.
( Sumber : Verma,
P.S. 2002 )
Pheretima sp. merupakan phylum Annelida dari kelas
Oligochaeta. Species ini memiliki ciri-ciri tubuh : bagian ujung anteriornya
tajam, sedangkan bagian ujung posteriornya lebih tumpul. Cacing ini hidup pada air tawar, didarat dan pada tanah-tanah yang
mengandung humus. Mengenai sistem sarafnya, peredaran darahnya, sistem ekskresi
dan gerakannya sama dengan Polychaeta. Hanya bedanya pada tiap segmen tidak
mempunyai alat peraba mata. Tiap-tiap
segmen (kecuali segmen pertama dan terakhir) dilengkapi dengan setae. Mulutnya
terletak di bagian anterior dekat dengan prostomium. klitelium yang berfungsi pada waktu akan melakukan perkawinan. Pada segmen terakhir terdapat anus dan
biasa disebut anal anus. Bereproduksi secara seksual. tidak mempunyai parapodia dan terdapat beberapa setae pada pada setiap
ruas. Terdapat mulut pada bagian anteriornya di segmen
pertama dan anus pada bagian posteriornya.
Berdasarkan hasil pengamatan yang telahh dilakukan terhadap 5 ekor cacing didapatkan jumlah segmen yang berbeda pada setiap cacing sehingga
mempengaruhi letak klitelium, letak anus dan jumlah setai. Pada pengamatan yang pada cacing tanah ini terlihat setai atau bulu yang
terdapat pada setiap segmen.
Alat perkembangbiakan generatifnya
disebut klitelium Perkembangbiakan generatifnya dengan jalan memotong diri.
Jumlah. Cacing tanah yang termasuk jenis Pheretima antara lain cacing merah,
cacing koot dan cacing kalung. Ciri –
ciri dari cacing tanah adalah :
1. Mempunyai bulu-bulu setal yang sedikit.
2. Jenisnya hermafrodit artinya mempunyai 2 alat kelamin dalam satu tubuh.
3. Beberapa spesies berukuran tubuh
besar, dan mempunyai panjang tubuh
sampai 3 m.
Cacing ini tidak mempunyai alat
respirasi yang khusus untuk mengambil O2 dan membuang CO2.
Tugas respirasi ini melalui membran pada seluruh permukaan tubuh. Oleh karena
itu di bawah kutikula terdapat banyak pembuluh kapiler guna memudahkan
pertukaran O2 dan CO2.
Jenis-jenis yang paling banyak
dikembangkan oleh manusia berasal dari famili Megascolicidae dan Lumbricidae
dengan genus Lumbricus, Eiseinia, Pheretima, Perionyx, Diplocardi dan
Lidrillus. Beberapa jenis cacing tanah yang kini banyak diternakan antara lain:
Pheretima, Periony dan Lumbricus. Ketiga jenis cacing tanah ini menyukai bahan
organik yang berasal dari pupuk kandang dan sisa-sisa tumbuhan.
Manfaat :
Dalam bidang pertanian, cacing menghancurkan bahan organik sehingga
memperbaiki aerasi dan struktur tanah. Akibatnya lahan menjadi subur dan
penyerapan nutrisi oleh tanaman menjadi baik. Keberadaan cacing tanah akan
meningkatkan populasi mikroba yang menguntungkan tanaman. Selain itu juga
cacing tanah dapat digunakan sebagai:
1. Bahan Pakan Ternak
Berkat kandungan protein, lemak dan mineralnya yang tinggi, cacing tanah dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak seperti unggas, ikan, udang dan kodok.
Berkat kandungan protein, lemak dan mineralnya yang tinggi, cacing tanah dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak seperti unggas, ikan, udang dan kodok.
2. Bahan Baku Kosmetik
Cacing dapat diolah untuk digunakan sebagai pelembab kulit dan bahan baku pembuatan lipstik.
Cacing dapat diolah untuk digunakan sebagai pelembab kulit dan bahan baku pembuatan lipstik.
3. Makanan Manusia
Cacing merupakan sumber protein yang berpotensi untuk dimasukkan sebagai bahan makanan manusia seperti halnya daging sapi atau Ayam.
Cacing merupakan sumber protein yang berpotensi untuk dimasukkan sebagai bahan makanan manusia seperti halnya daging sapi atau Ayam.
4. Bahan
Baku Obat dan bahan ramuan untuk penyembuhan penyakit.
Secara tradisional cacing tanah dipercaya dapat meredakan demam, menurunkan tekanan darah, menyembuhkan bronchitis, reumatik sendi, sakit gigi dan tipus.
Secara tradisional cacing tanah dipercaya dapat meredakan demam, menurunkan tekanan darah, menyembuhkan bronchitis, reumatik sendi, sakit gigi dan tipus.
- Stuktur dan Fungsi
Tubuh Pheretima
sp. berbentuk silindris panjang, dapat mencapai panjang tubuh hingga 150 mm.
Pada bagian ujung anterior terdapat tonjolan yang disebut prostomium yang
setelahnya terdapat mulut. Pada ruas ke 16 Tiap-tiap ruas terdapat setae yang
membungkus seluruh permukaan tubuh yang berfungsi sebagai alat gerak karena
adanya otot retractor dan protractor. Tubuh terbungkus oleh kutikula yang
transparan guna melindungi tubuh dari gangguan fisis atau khemis. Pada kutikula
terdapat kantung-kantung kelenjar yang mengeluarkan cairan sehingga tubuh
selalu mengkilat. Mulutnya berbentuk
sabit dan terletak pada bagian belakang ventral dari prostomium. Sedangkan
anus terdapat pada ruas yang paling akhir.
2.
Sistem
Ekskresi
Alat pembuangan kotoran berupa suatu
alat yang disebut nefridia terdapat pada tiap-tiap ruas. Saluran nefridia yang
bersilia yang disebut nephrostome pada ruas sebelah muka, sedang saluran
lainnya berbelit-belit pada ruas yang belakang. Silia pada nephrostome
menyebabkan adanya cairan yang menggiring cairan di dalam coelom dan masuk ke
saluran yang membelit yang selanjutnya akan dibuang di muara pada permukaan
tubuh.
3.
Sistem
Pencernaan
Alat pencernaan terdiri atas : Rongga
mulut, Pharinx, Oesophagus, Crop (provenriculus), Gizzard atau ventriculus,
berdinding tebal, Intestinum dan berakhir dengan anus. Usus merupakan saluran
yang silindirs tetapi dinding sebelah dorsal melekuk dalam dan disebut dengan
Typhlosole. Sekitar saluran pencernaan sebelah dorsal antara pembuluh darah
terdapat sel-sel Chloragogen yang membantu proses penghancuran makanan dan
membantu alat ekskresi. Sekitar oesophagus terdapat kelenjar Calciferous yang
menghasilkan cairan Ca yangberguna untuk menetralisir makanan. Makanan cacing
tanah terdiri atas daun-daunan, sisa-sisa tumbuhan atau hewan yang ada di dalam
tanah. Materi-meteri tersebut dikumpulkan pada waktu malam hari di mana hewan
tersebut aktif keluar dari persembunyiannya dan menggaruk-garuk tanahdengan
ekornya. Tanah yang mengandung sisa-sisa makanan ditelan masuk mulut pharynx,
di sini terdapat sekresi dari kelenjar Calciferous yangberfungsi untuk
menetralisir makanan yang bersifat asam. Gizzard sebagai alat penggiling
bekerja menghancurkan bahan-bahan makanan yang bercampur dengan tanah. Pda
akhirnya zat-zat makanan akan diserap oleh pembuluh darah dan sisa-sisa zat
makanan akan di buang.
4. Sistem Peredaran Darah
Darah cacing tanah terdiri atas
plasma darah dan bagian-bagian benda yang melayang yang disebut Corpuscula.
Warna merah dari darah disebabkan oleh hemoglobin yang larut dalam plasma
darah. Saluran darah yang penting :










Saluran darah dorsal dan jantung
menetukan aliran darah. Kedua saluran darah tersebut mempunyai otot dinding
yang kuat menekan darah maju ke muka. Jadi darah akan mengalir dari belakang ke muka pada saluran darah dorsal.
Untuk menjaga akan kembalinya darah dari muka ke belakang kembali, saluran
darah mempunyai klep. Di dalam jantung juga terdapat klep untuk menjaga darah
agar tidak kembali. Selanjutnya darah yang mengalir dari saluran darah dorsal
masuk ke jantung dan sebagian darah terus dipmpa ke muka. Jantung memompa darah
dari saluran darah dorsal ke saluran ventral, selanjutnya dipompa ke seluruh
tubuh dan akan kembali ke saluran darah lateral batang syaraf. Aliran darah
pada saluran di bawah batang syaraf darianterior ke poatrerior kemudian naik ke
atas melalui saluran parietal.
Dengan adanya
saluran darah di dekat batang syaraf maka system syaraf selalu mendapat darah
yang bersih. Untuk mengangkut kotoran-kotoran di antara jarringan-jaringan yang
belum diangkut oleh pembuluh vena, dilakukan oleh pembuluh limfa, di mana
pembuluh limfa menyerahkan kotoran tersebut melalui pembuluh darah di berikan
ke alat ekskresi untuk selanjutnya di buang.
5. Sistem Respirasi
Cacing tanah tidak mempunyai alat
respirasi khusus untuk mengambil O2 dan membuang CO2.
Tugas respirasi dilakukan melalui membran pada seluruh permukaan tubuh.oleh
karena itu dibawah kutikula banyak terdapat pembuluh kapiler guna memudahkan
pertukaran gas CO2 dan O2.
6. Sistem Syaraf
Terdiri
dari sentral yang terdiri dari dua bagian, termasuk pada bagian dorsal dan
disebut otak atau ganglion suprapharyngeal. Ganglion tersebut dihubungkan
dengan sepasang alat penghubung dengan sepasang ganglion sub pharyngeal yang
terletak di bawah pharynx. Dari bagian itulah akan menjadi batang syaraf
sepanjang tubuh dimana pada tiap-tiap ruas akan menjalar syaraf-syaraf peripher
yang terdiri atas syaraf afferent dan syaraf efferent (datang). Afferent timbul
dari sel syaraf motoris, sedang syaraf yang berasal dari sel syaraf pada
epidermis berfungsi sebagai syaraf sensoris. Sel perasa dilengkapi dengan
rambut syaraf yang melewati kutikula sehingga dapat mencapai dinia luar. Alat
perasa tersebut peka terhadap sinar dan rangsangan lain.
7. Sistem Reproduksi
Pada
sebuah ruas dari cacing tanah terdapat muara saluran Vas deferens (saluran
sperma). Muara tersebut besar dan membentuk suatu bibir sedang lubang muara
oviduct kecil dan bulat terdapat pada ruas yang lainnya. Dari lubang tersebut
nantinya akan keluar telur. Dua ekor cacing tanah melekatkan diri dan saling
membuahi. Lubang nephridia terdapat pada setiap segmen kecuali segmen satu dan
terakhir. Dan letak nephridia tersebut adalah antara setae lateral dan setae
ventro lateral. Alat reproduksi terdiri dari alat kelamin jantan dan betina
yang terdapat pada seekor hewan cacing tanah. Alat betina terdiri dari sepasang
ovaria. Sepasang oviduct berhubungan dengan suatu saluran terbuka bersilia,
kemudian oviduct membesar pada kantung telur dan terbuka sebelah luar. Kecuali
itu terdapat sepasang receptaculum seminalis atau spermatheca. Alat kelamin
jantan terdiri dari dua testis yang berbentuk menjari. Dan vasa diferentis
sebagai kelanjutan saluran yang bersilia dan menuju arah luar. Terdapat
sepasang vesicular seminalis dan dua pusat resenvoir. Pembuahan tidak akan
terjadi tetapi selalu bersilang, yakni pada waktu dua hewan cacing tanah
mengadakan kopulasi. Dua cacing tanah akan bersatu dengan membuat sabuk coccon
yang berasal dari zat perekat yang dikeluarkan oleh kelenjar di daerah
clitellum.
VI. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data, maka dapat
disimpulkan :
1. Phylum
Annelida terdiri atas tiga kelas yaitu kelas Chaetoda yang terdiri atas dua
ordo diantaranya Polychaeta dan Oligochaeta, kelas Archiannelida dan kelas
Hirudinae.
2. Ciri-ciri cacing pylum Annelida adalah tubuh terbagi atas ruas-ruas
yang sering disebut metameri atau somi atau gelang.
3. Cacing tanah termasuk dalam kelas
Chaetopoda, yang terbagi menjadi 2 ordo Polychaeta dan Oligochaeta.
4. Cacing tanah termasuk ke dalam ordo Oligochaeta
5. Cacing tanah terbagi atas segmen-segmen pada bagian anterior terdapat mulut/prostomium
dan badan bagian posterior terdapat anus.
6. Morfologi luar Pheretima sp. antara lain kepala, mulut, segmen, klitellum dan
anus.
VII.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim.http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/3/30/Regenwurm1.jpg/300px-Regenwurm1.jpg. Diakses tanggal 30 Maret 2014
Halang,
Bunda, Dharmono dan Mahrudin.
2014.
Penuntun Praktikum Zoologi Invertebrata. Banjarmasin:
FKIP UNLAM Banjarmasin.
Hegner, Robert W. & Engemann, Joseph G. 1968. Invertebrate Zoology. The Macmillan
Company. New York.
Jasin, Maskoeri. 1984. Sistematik Hewan Invertebrata dan
Vertebrata. Surabaya : Sinar Wijaya.
Verma, PS. 2002. A Manual of Practical Zoology Invertebrata. S. Chand and Company LTD. New Delhi.
Best Casinos Near Me - Oklahoma Casino Guide
BalasHapusA map showing casinos and other gaming facilities located near 가입머니 주는 사이트 Phoenix International Airport, located in 아 샤벳 Oklahoma City, Oklahoma, Arizona Casino Map 수 있습니다 · 바카라 사이트 추천 Indian 오락실 슬롯 머신 게임 Casinos · Indian Casinos