Sabtu, 12 April 2014

anellida


Enggang Warna
LAPORAN PRAKTIKUM IV
ZOOLOGI INVERTEBRATA
( ABKC 2201 )

ANNELIDA

Dosen Pembimbing :
Drs. Bunda Halang, MT
Mahruddin, S.Pd, M.Pd
Maulana Khalid Riefani, S.Si., M.Sc.


Asisten :
Muhammad Lutvi Ansari
Nur Izzati Afifah

Oleh :
Noor Laila (A1C213094)
Kelompok 3A


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
MARET
 2014
PRAKTIKUM IV

Topik               :  ANNELIDA
Tujuan             : Mengamati dan menyebutkan ciri-ciri morfologi dari cacing   
                          tanah
Hari/tanggal    :  Kamis,  27 Maret 2014
Tempat            :  Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin
 


I.                   ALAT DAN BAHAN
Alat:
1.      Bak parafin
2.      Baki
3.      Cawan petri
4.      Jarum pentul
5.      Loupe
6.      Pinset
7.      Gabus/streoform.

Bahan:
1.      Cacing tanah (Pheretima sp.)

II. CARA KERJA
1.      Meletakkan cacing tanah yang masih hidup pada cawan petri atau di atas kertas dan mengggambar morfologi dari cacing tanah.
2.      Menghitung jumlah segmen dari daerah klitelium sampai aboral dan menghitung jumlah ruas klitelium sampai prostomium.
3.      Mengamati morfologi cacing, dengan membedahnya serta menyebutkan ciri-cirinya.
4.      Menggambar dan member keterangan.

III.        TEORI DASAR
            Annelida berasal dari bahasa Yunanai yaitu “Annulus” artinya cincin kecil dan “oides” artinya bentuk. Jadi Annelida berarti cacing berbentuk cincin. Annelida terbagi atas tiga 2 kelas yaitu Oligochaeta dan polihaeta.
            Pheretima termasuk ke dalam kelas Oligochaeta yang terbagi atas segmen-segmen pada bagian anterior terdapat mulut/prostomium dan badan bagian posterior terdapat anus. Pada beberapa spesies cacing tanah memiliki jumlah segmen yang berbeda-beda dan letak klitelium pun berbeda. Annelida ditandai dengan adanya setae.
            Cacing yang termasuk Phylum Annelida berbeda dengan cacing yang lainnya yaitu :
  1. Anggota tubuh, saluran pencernaan makanan dan dinding tubuh merupakan coeloem yang sebenarnya, dilapisi oleh epidermis yang disebut peritomium.
  2. Tubuh terbagi atas ruas-ruas yang sering disebut metameria atau somit atau gelang.
  3. Pada bagian anterior terdapat ruas praeoral, yang disebut prostomium.
  4. Sistem saraf terdiri atas sepasang ganglion, dimana tiap-tiap ganglion dihubungkan oleh sepasang saraf sehingga disebut sistem saraf tangga tali.
  5. Tubuh dilapisi oleh lapisan kutikula, tetapi bahannya bukan dari kitine.
  6. Pada rongga tubuh terdapat sekat kitin yang disebut keptum.
7.      Ditandai dengan setae yang berfungsi untuk gerak.
Hewan-hewan ini memiliki sistem digesti, saraf, ekskresi dan reproduksi yang majemuk. Sistem-sistem tersebut biasanya bersifat metamerik baik seluruhnya ataupun sebagian.
Sebagian besar Annelida memiliki sistem pembuluh yang di dalamnya terdapat arah yang bersikulasi. Hewan ini bersifat diesius atau hermaprodit, walaupun pada beberapa jenis terjadi reproduksi aseksual. Dan kebanyakan Annelida menghasilkan larva yang bersilia.
untuk ciri cacing tanah ialah tubuh memanjang gilig, bersegmentasi jelas, setae sedikit, tidak berpropodia, kepala tidak jelas, hermafrodit dan hidupnya di tanah. Ciri lain dari Annelida adalah tripoblastik, alat ekskresi berupa nefridia dan hidupnya di air tawar, di darat dan ada sebagian yang hidup di air laut.
Phylum Annelida terdiri atas tiga kelas yaitu kelas Chaetopoda yang terdiri dari dua ordo di antaranya Polychaeta dan Oligochaeta, kelas Archiannelida dan kelas Hirudinae. Adapun yang kami praktikumkan pada hari ini yaitu cacing tanah (Lumbricus terrestis) berasal dari kelas Chaetopoda dan ordo Oligochaeta.

Klas I : Chaetopoda

Hidup dalam air laut, tawar atau tanah yang basah. Adanya ruas mudah dilihat sehingga setiap ruas dipisahkan oleh septa. Mempunyai coelom yang sebenarnya.
Ordo 1 : Polychaeta
Hidup dalam air laut, mempunyai banyak setae. Sebagai contoh : Nereis virens. Jenis kelamin terpisah dan larvanya disebut larva trochophor. Larva trochophor adalah larva yang tidak dapat bergerak sendiri hanya terbawa oleh plankton.
Ordo 2 : Olygochaeta
Sebagian besar hidup di tanah yang basah dan air tawar. Oligochaeta hanya mempunyai sedikit setae dan sedikit parapoda. Pada bagian kepala tidak ada appendage (tambahan), hermaphrodit dan tidak mempunyai larva trochophor. Contoh : Lumbricus terrestris. Pada tingkat tertentu dapat menyuburkan tanah, karena lorong-lorong yang dapat diisi udara (O2) dan sisa-sisa kotorannya.

Klas II : Archiannelida

Merupakan annelida laut yang kecil tidak mempunyai setae, tidak mempunyai parapoda. Contoh : Pollygordius appendiculatus.
Klas III : Hirudane
Merupakan annelida pipih dorso ventral, tidak mempunyai prostomium. Biasanya tubuh terdiri dari 32 segmen, mempunyai alat penghisap, pada akhir posterior tubuh tidak mempunyai setae, parapoda dan hermaphrodit. Coelomnya kecil karena tidak mempunyai jaringan mesenkim. Sebagai contoh : Hirudo medicinalis.



IV.          HASIL PENGAMATAN
1.  Cacing tanah (Pheretima sp.)

Ø  Foto Pengamatan :
10171217_774370762586509_684170550_n.jpg1978733_774370612586524_1946415528_n.jpg

              

































Ø  Tabel hasil pengamatan :

No
Bagian
Panjang (cm)
Banyak segmen
1.
Prostomium-Aboral
42 cm
227
2.
Prostomium-Klatelium
2 cm
10



V. ANALISIS DATA
1.Pheretima sp.
          Klasifikasi :
          Kingdom           : Animalia.
          Phylum              : Annelida.
          Classis               : Oligochaeta.
          Ordo                  : Oligochaetales.
          Familia              : Pheretimanidae.
          Genus                : Pheretima.
          Spesies              : Pheretima sp.
 ( Sumber : Verma, P.S. 2002 )
Pheretima sp. merupakan phylum Annelida dari kelas Oligochaeta. Species ini memiliki ciri-ciri tubuh : bagian ujung anteriornya tajam, sedangkan bagian ujung posteriornya lebih tumpul. Cacing ini hidup pada air tawar, didarat dan pada tanah-tanah yang mengandung humus. Mengenai sistem sarafnya, peredaran darahnya, sistem ekskresi dan gerakannya sama dengan Polychaeta. Hanya bedanya pada tiap segmen tidak mempunyai alat peraba mata. Tiap-tiap segmen (kecuali segmen pertama dan terakhir) dilengkapi dengan setae. Mulutnya terletak di bagian anterior dekat dengan prostomium. klitelium yang berfungsi pada waktu akan melakukan perkawinan. Pada segmen terakhir terdapat anus dan biasa disebut anal anus. Bereproduksi secara seksual. tidak mempunyai parapodia dan terdapat beberapa setae pada pada setiap ruas. Terdapat mulut pada bagian anteriornya di segmen pertama dan anus pada bagian posteriornya.
Berdasarkan hasil pengamatan yang telahh dilakukan terhadap 5 ekor cacing didapatkan jumlah segmen yang berbeda pada setiap cacing sehingga mempengaruhi letak klitelium, letak anus dan jumlah setai. Pada pengamatan yang pada cacing tanah ini terlihat setai atau bulu yang terdapat pada setiap segmen.
Alat perkembangbiakan generatifnya disebut klitelium Perkembangbiakan generatifnya dengan jalan memotong diri. Jumlah. Cacing tanah yang termasuk jenis Pheretima antara lain cacing merah, cacing koot dan cacing kalung.  Ciri – ciri dari cacing tanah adalah :
1. Mempunyai bulu-bulu setal yang sedikit.
2. Jenisnya hermafrodit artinya mempunyai 2 alat kelamin dalam satu tubuh.
3. Beberapa spesies berukuran tubuh besar, dan mempunyai panjang tubuh       sampai 3 m.
Cacing ini tidak mempunyai alat respirasi yang khusus untuk mengambil O2 dan membuang CO2. Tugas respirasi ini melalui membran pada seluruh permukaan tubuh. Oleh karena itu di bawah kutikula terdapat banyak pembuluh kapiler guna memudahkan pertukaran O2 dan CO2.
Jenis-jenis yang paling banyak dikembangkan oleh manusia berasal dari famili Megascolicidae dan Lumbricidae dengan genus Lumbricus, Eiseinia, Pheretima, Perionyx, Diplocardi dan Lidrillus. Beberapa jenis cacing tanah yang kini banyak diternakan antara lain: Pheretima, Periony dan Lumbricus. Ketiga jenis cacing tanah ini menyukai bahan organik yang berasal dari pupuk kandang dan sisa-sisa tumbuhan.
Manfaat :
Dalam bidang pertanian, cacing menghancurkan bahan organik sehingga memperbaiki aerasi dan struktur tanah. Akibatnya lahan menjadi subur dan penyerapan nutrisi oleh tanaman menjadi baik. Keberadaan cacing tanah akan meningkatkan populasi mikroba yang menguntungkan tanaman. Selain itu juga cacing tanah dapat digunakan sebagai:
1. Bahan Pakan Ternak
 Berkat kandungan protein, lemak dan mineralnya yang tinggi, cacing   tanah dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak seperti unggas, ikan, udang dan kodok.
2. Bahan Baku Kosmetik
Cacing dapat diolah untuk digunakan sebagai pelembab kulit dan bahan baku pembuatan lipstik.
3. Makanan Manusia
Cacing merupakan sumber protein yang berpotensi untuk dimasukkan sebagai bahan makanan manusia seperti halnya daging sapi atau Ayam.
4. Bahan Baku Obat dan bahan ramuan untuk penyembuhan penyakit.
 Secara tradisional cacing tanah dipercaya dapat meredakan demam,    menurunkan tekanan darah, menyembuhkan bronchitis, reumatik sendi, sakit gigi dan tipus.

  1. Stuktur dan Fungsi
Tubuh Pheretima sp. berbentuk silindris panjang, dapat mencapai panjang tubuh hingga 150 mm. Pada bagian ujung anterior terdapat tonjolan yang disebut prostomium yang setelahnya terdapat mulut. Pada ruas ke 16 Tiap-tiap ruas terdapat setae yang membungkus seluruh permukaan tubuh yang berfungsi sebagai alat gerak karena adanya otot retractor dan protractor. Tubuh terbungkus oleh kutikula yang transparan guna melindungi tubuh dari gangguan fisis atau khemis. Pada kutikula terdapat kantung-kantung kelenjar yang mengeluarkan cairan sehingga tubuh selalu mengkilat. Mulutnya berbentuk sabit dan terletak pada bagian belakang ventral dari prostomium. Sedangkan anus terdapat pada ruas yang paling akhir.
2.    Sistem Ekskresi
Alat pembuangan kotoran berupa suatu alat yang disebut nefridia terdapat pada tiap-tiap ruas. Saluran nefridia yang bersilia yang disebut nephrostome pada ruas sebelah muka, sedang saluran lainnya berbelit-belit pada ruas yang belakang. Silia pada nephrostome menyebabkan adanya cairan yang menggiring cairan di dalam coelom dan masuk ke saluran yang membelit yang selanjutnya akan dibuang di muara pada permukaan tubuh.
3.    Sistem Pencernaan
Alat pencernaan terdiri atas : Rongga mulut, Pharinx, Oesophagus, Crop (provenriculus), Gizzard atau ventriculus, berdinding tebal, Intestinum dan berakhir dengan anus. Usus merupakan saluran yang silindirs tetapi dinding sebelah dorsal melekuk dalam dan disebut dengan Typhlosole. Sekitar saluran pencernaan sebelah dorsal antara pembuluh darah terdapat sel-sel Chloragogen yang membantu proses penghancuran makanan dan membantu alat ekskresi. Sekitar oesophagus terdapat kelenjar Calciferous yang menghasilkan cairan Ca yangberguna untuk menetralisir makanan. Makanan cacing tanah terdiri atas daun-daunan, sisa-sisa tumbuhan atau hewan yang ada di dalam tanah. Materi-meteri tersebut dikumpulkan pada waktu malam hari di mana hewan tersebut aktif keluar dari persembunyiannya dan menggaruk-garuk tanahdengan ekornya. Tanah yang mengandung sisa-sisa makanan ditelan masuk mulut pharynx, di sini terdapat sekresi dari kelenjar Calciferous yangberfungsi untuk menetralisir makanan yang bersifat asam. Gizzard sebagai alat penggiling bekerja menghancurkan bahan-bahan makanan yang bercampur dengan tanah. Pda akhirnya zat-zat makanan akan diserap oleh pembuluh darah dan sisa-sisa zat makanan akan di buang.
4.       Sistem Peredaran Darah
Darah cacing tanah terdiri atas plasma darah dan bagian-bagian benda yang melayang yang disebut Corpuscula. Warna merah dari darah disebabkan oleh hemoglobin yang larut dalam plasma darah. Saluran darah yang penting :
*      Saluran darah dorsal atau saluran supra intestinal,
*      Saluran darah ventral atau saluran darah sub intestinal,
*      Saluran darah bawah batang syaraf atau subneural,
*      Sepasang saluran darah lateral batang syaraf,
*      Lima pasang jantung yang menghubungkan saluran darah ventral dan saluran darah dorsal,
*      Dua saluran integumen usus dan saluran integumen nephridia,
*      Saluran cabang dari saluran darah ventral ke nephridia, dan dinding tubuh,
*      Saluran parietal menghubungkan saluran darah dorsal ke saluran di bawah batang syaraf,
*      Saluran cabang dari saluran darah dorsal ke usus,
*      Saluran darah typhlosole yang menghubungkan diri dengan saluran darah dorsal.
Saluran darah dorsal dan jantung menetukan aliran darah. Kedua saluran darah tersebut mempunyai otot dinding yang kuat menekan darah maju ke muka. Jadi darah akan mengalir dari belakang ke muka pada saluran darah dorsal. Untuk menjaga akan kembalinya darah dari muka ke belakang kembali, saluran darah mempunyai klep. Di dalam jantung juga terdapat klep untuk menjaga darah agar tidak kembali. Selanjutnya darah yang mengalir dari saluran darah dorsal masuk ke jantung dan sebagian darah terus dipmpa ke muka. Jantung memompa darah dari saluran darah dorsal ke saluran ventral, selanjutnya dipompa ke seluruh tubuh dan akan kembali ke saluran darah lateral batang syaraf. Aliran darah pada saluran di bawah batang syaraf darianterior ke poatrerior kemudian naik ke atas melalui saluran parietal.
Dengan adanya saluran darah di dekat batang syaraf maka system syaraf selalu mendapat darah yang bersih. Untuk mengangkut kotoran-kotoran di antara jarringan-jaringan yang belum diangkut oleh pembuluh vena, dilakukan oleh pembuluh limfa, di mana pembuluh limfa menyerahkan kotoran tersebut melalui pembuluh darah di berikan ke alat ekskresi untuk selanjutnya di buang.
5.    Sistem Respirasi
Cacing tanah tidak mempunyai alat respirasi khusus untuk mengambil O2 dan membuang CO2. Tugas respirasi dilakukan melalui membran pada seluruh permukaan tubuh.oleh karena itu dibawah kutikula banyak terdapat pembuluh kapiler guna memudahkan pertukaran gas CO2 dan O2.
6.    Sistem Syaraf
               Terdiri dari sentral yang terdiri dari dua bagian, termasuk pada bagian dorsal dan disebut otak atau ganglion suprapharyngeal. Ganglion tersebut dihubungkan dengan sepasang alat penghubung dengan sepasang ganglion sub pharyngeal yang terletak di bawah pharynx. Dari bagian itulah akan menjadi batang syaraf sepanjang tubuh dimana pada tiap-tiap ruas akan menjalar syaraf-syaraf peripher yang terdiri atas syaraf afferent dan syaraf efferent (datang). Afferent timbul dari sel syaraf motoris, sedang syaraf yang berasal dari sel syaraf pada epidermis berfungsi sebagai syaraf sensoris. Sel perasa dilengkapi dengan rambut syaraf yang melewati kutikula sehingga dapat mencapai dinia luar. Alat perasa tersebut peka terhadap sinar dan rangsangan lain.
7.    Sistem Reproduksi
Pada sebuah ruas dari cacing tanah terdapat muara saluran Vas deferens (saluran sperma). Muara tersebut besar dan membentuk suatu bibir sedang lubang muara oviduct kecil dan bulat terdapat pada ruas yang lainnya. Dari lubang tersebut nantinya akan keluar telur. Dua ekor cacing tanah melekatkan diri dan saling membuahi. Lubang nephridia terdapat pada setiap segmen kecuali segmen satu dan terakhir. Dan letak nephridia tersebut adalah antara setae lateral dan setae ventro lateral. Alat reproduksi terdiri dari alat kelamin jantan dan betina yang terdapat pada seekor hewan cacing tanah. Alat betina terdiri dari sepasang ovaria. Sepasang oviduct berhubungan dengan suatu saluran terbuka bersilia, kemudian oviduct membesar pada kantung telur dan terbuka sebelah luar. Kecuali itu terdapat sepasang receptaculum seminalis atau spermatheca. Alat kelamin jantan terdiri dari dua testis yang berbentuk menjari. Dan vasa diferentis sebagai kelanjutan saluran yang bersilia dan menuju arah luar. Terdapat sepasang vesicular seminalis dan dua pusat resenvoir. Pembuahan tidak akan terjadi tetapi selalu bersilang, yakni pada waktu dua hewan cacing tanah mengadakan kopulasi. Dua cacing tanah akan bersatu dengan membuat sabuk coccon yang berasal dari zat perekat yang dikeluarkan oleh kelenjar di daerah clitellum.




VI.  KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data, maka dapat disimpulkan :
1.      Phylum Annelida terdiri atas tiga kelas yaitu kelas Chaetoda yang terdiri atas dua ordo diantaranya Polychaeta dan Oligochaeta, kelas Archiannelida dan kelas Hirudinae.
2.      Ciri-ciri cacing pylum Annelida adalah tubuh terbagi atas ruas-ruas yang sering disebut metameri atau somi atau gelang.
3.      Cacing tanah termasuk dalam kelas Chaetopoda, yang terbagi menjadi 2 ordo Polychaeta dan Oligochaeta.
4.      Cacing tanah termasuk ke dalam ordo Oligochaeta
5.      Cacing tanah terbagi atas segmen-segmen pada bagian anterior terdapat mulut/prostomium dan badan bagian posterior terdapat anus.
6.      Morfologi luar Pheretima sp. antara lain kepala, mulut, segmen, klitellum dan anus.



VII.          DAFTAR PUSTAKA

Anonim. http://www.bioweb.com. Diakses tanggal 30 Maret 2014
Halang, Bunda, Dharmono dan Mahrudin. 2014. Penuntun Praktikum Zoologi Invertebrata. Banjarmasin: FKIP UNLAM Banjarmasin.

Hegner, Robert W. & Engemann, Joseph G. 1968. Invertebrate Zoology. The Macmillan Company. New York.

Jasin, Maskoeri. 1984. Sistematik Hewan Invertebrata dan Vertebrata. Surabaya : Sinar Wijaya.

Verma, PS. 2002. A Manual of Practical Zoology Invertebrata. S. Chand    and Company LTD. New Delhi.

1 komentar:

  1. Best Casinos Near Me - Oklahoma Casino Guide
    A map showing casinos and other gaming facilities located near 가입머니 주는 사이트 Phoenix International Airport, located in 아 샤벳 Oklahoma City, Oklahoma, ‎Arizona Casino Map 수 있습니다 · 바카라 사이트 추천 ‎Indian 오락실 슬롯 머신 게임 Casinos · ‎Indian Casinos

    BalasHapus