LAPORAN PRAKTIKUM II
ZOOLOGI INVERTEBRATA
( ABKC 2201 )
PORIFERA DAN COELENTERATA
Dosen Pembimbing :
Drs. Bunda Halang, MT
Mahruddin, S.Pd, M.Pd
Asisten :
Muhammad Lutvi Ansari
Nur Izzati Afifah
Oleh :
Noor Laila (A1C213094)
Kelompok 3A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
MARET
2014
PRAKTIKUM II
TOPIK :
Porifera dan Coelenterata
TUJUAN :Untuk mengenal bebagai macam spesies yang termasuk
dalam Phylum Porifera dan Coelenterata
HARI/TANGGAL
: Kamis / 06 Maret
2014
TEMPAT : Laboratorium Biologi FKIP
UNLAM Banjarmasin
I. ALAT DAN BAHAN
Alat : 1. Lup, Baki
2. Alat tulis
Bahan : Awetan hewan dari Phylum Porifera
dan Coelentarata
II. CARA KERJA
- Menyiapkan Alat dan bahan
- Menggambar morfologi hewan porifera dan coelenterata
- Memberikan keterangan selengkapnya dan menuliskan sistematikanya
III. DASAR TEORI
A.
Porifera
Porifera berasal dari bahasa latin, porus
= lubang kecil, dan ferre =
membawa atau mempunyai.Jadi porifera adalah hewan berpori. Porifera mewakili
hewan-hewan primitif yang bersimetri radial atau asimetris dan menyimpang dari
garis utama evolusi metazoa yang disebut parazoa. Hewan ini hidup di laut,
beberapa di air tawar tidak aktif, tidak bertangkai, memilki banyak pori dan
sistem pencernaan berlangsung secara interseluller.
Tubuh porifera masih diorganisasi pada tingkat seluler, yang berarti
tersusun atas sel-sel yang cenderung bekerja secara mandiri, masih belum ada
koordinasi antara srl satu dengan sel lainnya. Bentuk tubuhnya sangat
bervariasi, ada yang menyerupai kipas, jambangan bunga, batang, globular,
genta, terompet dan lainya. Hewan porifera sebagian besar berbentuk koloni yang
sering tampak tidak teratur, sehingga tampak seperti tumbuhan. Warna tubuh
porifera bermacam-macam. Misalnya warna kelabu, putih, keruh, coklat, jingga,
hijau dan lain-lain. Warna tubuhnya pun sering berubah sesuai kondisi tempat
sinar, warna itupun diperkuat atau diperlemah oleh warna lain.
Strukur tubuh porifera kecuali berpori dengan bermacam-macam bentuk
dibedakan atas 3 tipe yaitu : tipe Ascon, Sycon / Rhagon dan Rhagon / Leukon.
Porifera merupakan Phylum anatara Protozoaa dan Coelentarata. Porifera
memiliki ciri-ciri khusus:
v
Tubuh memilki banyak pori
v Tubuh tidak dilengkapai dengan apendiks
dan bagian yang dapat digerakkan
v
Belum memiliki saluran
pencernaan makanan
Sistem pencernaan berlangsung secara interseluler. Tubuhnya memiliki
penyokong yang terdiri dari spikula-spikula atau bahan serabut yang terbuat
dari bahan organik.
Porifera berkembang biak secara seksual (generatif) dan aseksual
(vegetatif). Secara aseksual dilakukan dengan membentuk kuncup (tunas), atau
dengan cara lain yaitu dengan membentuk gemula. Sedang
secara seksual dilakukan dengan membentuk sel kelamin (gamet). Gamet berasal
dari sel koanosit dan amoebosit.
B.
Coelenterata
Coelenterata berasal dari bahasa Yunani, yaitu koilos dan enteron. Koilos
berarti rongga dan enteron yang berarti usus, dan sering disebut sebagai hewan
berongga. Coelenterata merupakan hewan yang tidak mempunyai usus yang
sesungguhnya, tapi pemberian nama dengan istilah “hewan berongga” itupun masih
belum tepat, mengingat Coelenterata adalah hewan yang tidak mempunyai trongga
tubuh yangs sebenarnya (coelom), yang dimiliki hanyalah sebuah rongga sentral
yang ada di dalam tubuh yang disebut coelenteron. Pada
kenyataannya sebagai alat pencernaan makanan dan sebagai alat pengedar
sari-sari makanan keseluruhan tubuh. Mengingat
Coelenterata adalah hewan yang tidak mempunyai rongga tubuh yang sebenarnya
(coelom), yang dimiliki hanyalah sebuah rongga sentral yang ada di dalam tubuh
yang disebut coelenteron. Coelenteron merupakan alat yang berfungsi ganda yaitu
sebagai pencernaan makanan dan sebagai alat pengedar sari-sari makanan ke
seluruh tubuh Dinding tubuhnya terdiri atas 2 lapisan yaitu lapisan epidermis
dan lapisan gastrodermis atau endodermis yang di lengkapi oleh sel jelatang.
Ciri-ciri
khusus Coelenterata diantaranya :
1. Mempunyai bentuk tubuh polip dan medusa.
Polip berbentuk tubular, sesil, dan medusa berbentuk seperti payung (bel)
2. Tubuhnya yang radial simetris ,tidak
bersegmendan juga tidak berkepala.
3. Merupakan hewan yang diploblastik
4. Tubuhnya hanya dilengkapi dengan mulut
tetapi tanpa anus dan disekitar mulut dikelilingi oleh tentakel-tentakel yang
berfungsi sebagai alat penangkap mangsa, alat penggerak dan alat pertahanan.
5. Sistem pencernaan makanan berupa sistem
gastrovaskular.
6. Belum memiliki alat pernapasan, peredaran
dan pengeluaran hasil ekskresi yang khusus.
Coelenterata adalah
golongan plankton yang bersifat carnivora. Mereka menangkap mangsanya
dengan tentakel, dimana tangan-tangan tersebut dilengakapi dengan sel-sel
penyengat yang dinamakan nematocyst. Sebenarnya medusae yang umum
terdapat di lautan mempunyai ukuran yang besar, tetapi mereka tidak akan
tertangkap oleh plankton net. Beberapa koloni Siphonophore
kemungkinan juga akan dijumpai. Tubuh mereka terdiri dari gabungan beberapa
individu ( zooid ) yang mungkin mempunyai fungsi yang berbeda satu sama
lain. Misalnya yang satu berfungsi sebagai alat untuk makan, sedang yang lain
berfungsi sebagai alat untuk berkembang biak.
Tubuh coelenterata bersifat radial simetris yang dapat berbentuk globular
dan spherikal. Bersifat diplobaltik. Pada kedua lapisan tubuhnya tersebut
masing-masing dilapisi oleh sel-sel jelatang. Tubuhnya hanya dilengkapi dengan
mulut, tetapi tanpa anus dan di sekitar mulut dikelilingi oleh tentakel yang
berfungsi sebagai alat penangkap mangsa, alat penggerak dan alat pertahanan.
Saluran pencernaan makanan tidak sempurna, merupakan sistem gastrovaskuler.
Saluran syarafnya masih primitif, terdiri dari anyaman-anyaman sel syaraf yang
tersebar secara difusi dan belum mempunyai pusat susunan syaraf. Sel-sel
syarafnya belum berkutub, dan neurit yang dimiliki hanyalah tonjolan-tonjolan
badan sel syaraf saja / prosesus.
Reproduksi Coelenterata ada 2 cara, yaitu secara aseksual dan seksual.
Reproduksi aseksual dilakukan dengan membentuk kuncup. Kuncup tumbuh di dekat
kaki, semakin lama semakin besar, membentuk tentakel untyuk menangkap
mangsanya. Tubuh anak ini akan melekat pada induknya, hingga
induk membentuk kuncup yang lain. Demikianlah lama-kelamaan akan terbentuk
koloni.Reproduksi seksual dilakukan dengan bertemunya sperma dan ovum.
Coelenterata meliputi berbagai macam hewan air, misalnya hewan tumbuhan
(hewan yang nampakanya seperti tumbuhan), ubur-ubur, binatang karang, anemone
laut, polip dan lain-lain.
V.
ANALISIS DATA
A. PORIFERA
1.
Hippospongia sp.
Klasifikasi
Kingdom : Animalia.
Phylum : Porifera.
Classis : Demospongiae.
Ordo : Keratosa.
Familia : Hipposngiadae.
Genus : Hippospongiae.
Spesies : Hippospongia sp.
( Sumber : Jasin, Maskoeri. 1984
)
Kerangka
tubuh khusus terbentuk dari bahan spongin, ditutupi oleh membran tipis yang
gelap yang memiliki banyak ruang berflagel. Skeleton
terdiri dari serabut spongin, jaringan tidak teratur tanpa spikula. Saluran air
tipe leukon dimana air dari ostium masuk melalui saluran menuju ke
rongga-rongga yang di batasi koanosit. Dari rongga ini air melalui berbagai
saluran lagi menuju ke spongocol dan akhirnya keluar menuju oskolom. Hewan ini
biasanya di temukan di atas dasar karang dengan kedalaman 10-15 m. Berbentuk
seperti batu dengan banyak celah. Porifera ini hidup di dasar laut, tidak
memiliki spikula dan bertubuh lunak. Kerangka tubuhnya dari sponging.
2.
Microciona sp.
Klasifikasi
Kingdom : Animalia.
Phylum : Porifera.
Classis : Demospongiae.
Ordo : Poeciloclerina.
Familia : Microcionidae.
Genus : Microciona.
Spesies : Microciona sp.
(Menurut Hegner. 1968)
Ciri-ciri : Mempunyai kerangka tubuh yang
tersusun atas berbagai bentuk spicula dan kadang-kadang juga spongin. Microciona termasuk koloni laut yang
banyak ditemukan dilaut.
Berbentuk seperti batu kerang dan mengeras dalam tempat yang dangkal atau
bagian air laut yang dalam. Ciri-ciri yang dapat dikenali dari hewan ini adalah
bentuk bersemak-semakdengan cabang yang panjang. Hidupnya berkoloni di air yang
dalam.warnanya merah cerah. Hewan ini memiliki tubuh lunak dan lembek,
bercabang seperti ranting, didalam air berkembang dan bertambah panjang hingga 15 cm, tidak mempunyai rangka, walaupun ada yang
mempunyai rangka, rangka itu hanya terdiri dari serabut-serabut spongin dengan
spikula dari kersik, serta memiliki
sistem saluran yang rumit.
3.
Euspongia sp
Klasifikasi
Kingdom : Animalia.
Phylum : Porifera.
Classis : Demospongiae.
Ordo : Keratosa.
Familia : Euspongidae.
Genus : Euspongia.
Spesies : Euspongia Mollisima.
( Sumber : Jasin Maskoeri. 1984 )
Hewan
porifera ini hidup di laut pada kedalaman tertentu, bertubuh lunak, tidak
mempuyai rangka, walaupun ada hanya terdiri dari serabut-serabut spongin
dengan dari kersik, kebanyakan ditemukan
dilaut dan mempunyai pori-pori disetiap tubuhnya.Bertulang
lunak dan tidak memilki spikula. Kerangka tubuhnya khusus terbentuk dari bahan
sponging.
Ciri-ciri : mempunyai spongia yang lebih kasar, tidak berspekula kerangka
tubuhnya khusus terbentuk dari bahan spongin. Merupakan
binatang sponsa yang dipakai untuk alat penggosok pada waktu mandi.
B. COELENTERATA
1.
Astraea sp.
Klasifikasi
Kingdom : Animalia.
Phylum : Coelenterata.
Classis : Anthozoa.
Ordo : Madreporia.
Familia : Astridae.
Genus : Astraea.
Spesies : Astraea sp.
(Sumber : P.S.Verma. 2002)
Hewan ini termasuk bentuk karang,
tersusun atas zat kapur sehingga tubuhnya tampak keras. Tentakel
pada tubuhnya sebagai alat untuk bergerak. Umumya hidup di perairan hangat
dengan berkoloni. Ciri-ciri : Mempunyai ekskleton
kompak berbadan batu kapur; polip kecil. Mempunyai bagian yang berbentuk piala
skeleton, tentakel biasanya 6 ; tidak memiliki siphonoglyph; otot lemah;
koloni, terdapat dalam air laut hangat ; terdapat sejak zaman Pre Cambrium
sampai sekarang. Yang masih hidup sebanyak 2500 species dan yang punah sebanyak
5000 species.
2.
Madrepora sp.
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Coelenterata
Classis : Anthozoa
Sub class : Zoantharia
Ordo : Madreporaria
Familia : Madreporadae
Genus : Madrepora
Spesies : Madrepora sp
( Menurut Hegner. 1968 )
Ciri-ciri : Mempunyai ekskleton kompak
berbadan batu kapur; polip kecil. Mempunyai bagian yang berbentuk piala
skeleton, tentakel biasanya 6 ; tidak memiliki siphonoglyph; otot lemah;
koloni, terdapat dalam air laut hangat ; terdapat sejak zaman Pre Cambrium
sampai sekarang. Yang masih hidup sebanyak 2500 species dan yang punah sebanyak
5000 species. Hewan ini termasuk bentuk
karang, tersusun atas zat kapur sehingga tubuhnya tampak keras. Tentakel pada
tubuhnya sebagai alat untuk bergerak. Umumya hidup di tempat yang dangkal dengan berkoloni.
3.
Acropora sp
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Coelenterata
Classis : Anthozoa
Sub class : Zoantharia
Ordo : Madreporaria
Familia : Acroporadae
Genus
: Acropora
Spesies : Acropora
sp
( Menurut Hegner. 1968 )
Hewan
ini termasuk bentuk karang, tersusun atas zat kapur sehingga tubuhnya tampak
keras. Tentakel pada tubuhnya sebagai alat untuk bergerak. Umumya hidup di
perairan hangat dan di tempat yang dangkal
dengan berkoloni.
4.
Favia sp
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Coelenterata
Classis : Anthozoa
Sub class :
Hexacorallia
Ordo : Madreporaria
Familia :
Faviadae
Genus : Favia
Spesies :
Favia sp
( Menurut Hegner. 1968 )
Hewan
porifera ini merupakan batu karang dengan
ekskeleton kompak, tubuhnya banyak mengandung batu kapur. Polip terdapat pada
bagian yang berbentuk piala skeleton. Bentuk polip umumnya kecil dan tidak
memilki siphonoglyph. Hidupnya berkoloni dan banyak ditemukan di perairan
hangat.
5.
Euplexaura antipathes.
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia.
Phylum : Coelenterata
Classis : Anthozoa.
Ordo : Antipatharia.
Familia : Antipatharidae.
Genus : Euplexaura.
Spesies : Euplexaura antipathes.
(Sumber : Jasin, Maskoeri.1984)
Ciri-ciri : Mempunyai skeleton yang
berbentuk seperti tanaman dengan cabang-cabang, tersusun atas zat tanduk dengan
polip kecil yang bertentakel 6 ; terdapat dilaut tropis; di Indonesia terkenal
sebagai akar bahar. Spesies ini disebut juga sebagai akar bahar yang hidup di
laut dengan menempel pada substrat tertentu,
misalnya pada batu. Akar bahar merupakan coelenterata yang berbentuk seperti
tanaman dengan batang bercabang-cabang yang tersusun atas zat tanduk dengan
polip kecil yang terdapat di laut.Batang dari akar bahar akan bertambah panjang
pada bagian ujungnya terus ke atas, warna dari batangnya adalah coklat tua pada
bagian bawah, dan pada batang bagian atas berwarna coklat muda. Batngnya tampak
keras karena terdiri atas kayu dengan zat kapur, dan rangka akar bahar tersusun
atas zat tanduk. Akar bahar dapat dimanfaatkan sebagai
bahan-bahan obat-obatan.
6.
Fungia sp
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Coelenterata
Sub class :
Zoantharia
Classis : Anthozoa
Ordo : Madreporaria
Familia
: Fungidae
Genus : Fungia
Spesies : Fungia elegant
(
Menurut : Hegner.1968 ).
Fungia
biasanya dikenal dengan nama karang hitam ( mushroom-coral) dan berukuran
besar. Hidup berkoloni dengan cara gemmatio kesamping, sehingga terjadi bentuk
sebagai pohon yang banyak memiliki zooid yang berpangkal pada satu caenosarc.
Kadang-kadang gemmae terjadi pengumpulan sehingga dibentuk koloni padat.
Setelah dewasa berbentuk polip dengan memiliki banyak tentakel. Pada fungia terdapat
banyak septa dan berhubungan bersama-sama dengan synaptocula. Fungia umumnya
bersifat multiseluller, diploblastik dan acelomata. Hidup di air laut. Tubuhnya
berongga yang bergerigi-gerigi memanjang pada seluruh tubuhnya. Ciri-ciri : Mempunyai ekskleton kompak berbadan batu kapur; polip
kecil. Mempunyai bagian yang berbentuk piala skeleton, tentakel biasanya 6 ;
tidak memiliki siphonoglyph; otot lemah; koloni, terdapat dalam air laut hangat
; terdapat sejak zaman Pre Cambrium sampai sekarang. Yang masih hidup sebanyak
2500 species dan yang punah sebanyak 5000 species.
7. Goniastrea pectiana
Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Phylum : Porifera
Classis : Anthozoa
Sub class :
Alcyonaria
Ordo : Gorgonacea
Familia :
Goniastreadae
Genus : Goniastrea
Spesies :
Goniastrea pectinata
( Menurut Hegner. 1968 )
Ciri-ciri : hidup secara koloni
dan biasa mempunyai bentuk seperti tumbuhan, skeleton, sumbu berupa spicula
kapur; polip pendek, ordo ini memiliki 1000 species. Mempunyai mulut yang
bersambung dengan stomodeum, cakram oral tipis atau pipih, dengan tentakel
pendek. Hewan porifera ini juga berbentuk seperti batu
dengan banyak celah. Hidup di dasar laut, tidak memiliki spikula dan saluran
pencernaan. Kerangka tubuhnya dari sponging.
VI. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan,
maka dapat disimpulkan :
1.
Phylum Porifera memiliki bentuk
tubuh yang bervariasi dengan 3 tipe yang didasarkan atas bahan pembentuk tubuh
yaitu porifera lunak, porifera kapur, dan porifera silikat.
2.
Ciri utama porifera adalah
tubuhnya banyak pori. Selain itu, tubuhnya tidak memiliki appendiks dan bagian
yang dapat digerakkan dan tidak mempunyai saluran penecernaan makanan serta
sistem pencernaannya berlangsung secara intraseluler. Tubuhnya juga memiliki
penyokong tubuh yang tersusun atas kristal dari spikula-spikula atau bahan
serabut yang terbuat dari bahan organik. Hewan ini hidup dilaut.
3.
Pada hasil pengamatan terdapat
spesies pada porifera, yaitu : Hippospongia
sp , Microciona
sp, dan Euspongia sp .
4. Saluran
pencernaan tidak sempurna, memiliki mulut tetapi tanpa anus.Sistem respirasinya
secara difusi, sistem syaraf masih sederhana.
5. Berkembang biak secara seksual dan aseksual.
6.
Bentuk tubuh Coelenterata
bervariasi, ada yang berbentuk seperti bunga, akar maupun bentuk ubur-ubur.
7.
Anggota phylum coelenterata
meliputi hewan air yaitu polip, ubur-ubur, anemon laut, hewan karang dan
lain-lain.
8. Merupakan hewan multiseluler, tubuh radial
simetris dan diplobalastik Aselomata dan bertentakel.
9.
Tubuh coelenterata radial
simetris, berbentuk silindris, globural maupun spherikal. Coelenterata termasuk
hewan yang sifatnya diplobastis, karena tubuh tersusun atas dua lapisan.
Saluran pencernaan makanan tidak sempurna merupakan sistem gastrovaskular.
10. Berkembang biak secara seksual dan
aseksual.
11. Terbagi atas 3 kelas yaitu Hidrozoa,
Scyphozoa dan Anthozoa.
12. Yang termasuk spesies pada Coelenterata antara lain : Favia sp, Astraea sp, , Euplexaura anthipathes, Acropora sp,
Fungia sp, Madrepora sp,
dan Goniastraea pectinata.
13. DAFTAR PUSTAKA
Anonim.http://past.talaythai.com/marine_animal/gorgonian/images/euplexaura_02.jpg, diakses pada tanggal 9 Maret
2014
Anonim.http://www.blueanimalbio.com/wujizhui/haimian/Hippospongia%20lache.jpg, diakses pada tanggal 9 Maret
2014
Halang, Bunda, Dharmono dan Mahrudin . 2014. Penuntun
Praktikum Zoologi Invertebrata. Banjarmasin: FKIP UNLAM Banjarmasin
Jasin, Maskoeri. 1987. Sistematik
Hewan. Surabaya: Sinar Wijaya
Verma,P.S. 2002. A Manual Of
Practical Zoology Invertebrates. S. Chand &
Company LTD :
New Delhi.